Cw // harshword , ooc
.
.
.
.
.
.
---
Vasco menggeliat di atas. Ia baru bangun tidur, sedangkan kini sudah pukul sebelas siang. Tangannya bergerak mengambil ponsel yang ada disampingnya.
Sebelum bangkit dan membersihkan diri, Vasco menyempatkan untuk membuka akun sosial medianya.
"Loh? Bumjae ultah?" Gumam Vasco. Pria itu langsung mengubah posisinya menjadi duduk.
Vasco mencoba ingat-ingat lagi, semua tentang Bumjae termasuk tanggal ulang tahunnya.
"Oh iya! SEKARANG BUMJAE ULANG TAHUN." Vasco yang panik, langsung berdiri dan berlari menuju kamar mandi. Membersihkan diri, dan juga bersiap.
Vasco lupa tentang hal itu. Pantas saja sejak kemarin-kemarin, Bumjae terus mengungkit masalah tanggal. Kenapa Vasco tidak sadar?!
Setelah selesai mandi, Vasco membuka celengan nya, berharap ada uang disitu untuk membeli kado dan kue.
Kosong.
Oh iya, Vasco ingat, bahwa uangnya habis untuk membeli celengan. Dan kini tak ada sepeserpun uang.
Vasco terdiam, sedang memikirkan cara untuk memberi Bumjae sebuah kejutan. Tidak perlu kejutan besar, cukup membawa kue dan kado kerumahnya, lalu mengucapkan selamat ulang tahun. Mungkin itu sudah cukup
Apakah Vasco harus mencari pekerjaan dulu? Setelah selesai di satu pekerjaan dan mendapat upah, Vasco langsung mencari pekerjaan yang lain. Sampai uangnya cukup.
Vasco langsung bangkit dari duduknya, ia sudah bertekad untuk bekerja dibeberapa tempat. Demi ulang tahun Bumjae.
•
•
•
•
•
•
•
Langkah pertama, Vasco akan pergi ke toko kue terlebih dahulu, untuk mencari tahu harga kue. Jika kuenya sudah ditentukan, maka Vasco akan memiliki target untuk dikejar.
Vasco membuka pintu kaca itu dan langsung disambut dengan aroma harum dari berbagai macam kue. Vasco menahan rasa laparnya, ia pun berjalan pada salah satu pegawai disana untuk bertanya-tanya.
Kue-kue yang dipajang di etalase toko itu tampak menggoda. Vasco sedikit kebingungan saat memilih.
"Gak ada yang lebih murah lagi kak?" Tanya Vasco sembari menatap kearah pegawai itu dengan pandangan memelas.
"Gak ada, mas. Palingan kalo mau yang murah, yang polos gini, tulisannya bisa diubah kok sebebas yang mas mau."
"Kira-kira temen saya bakal marah gak kalo dikasih kue yang polos gini?"
"Yaa... Gimana ya, mas. Tergantung sikap temennya mas aja sih."
"Hm.. gitu ya... Oke deh, makasih kak, maaf udah ngerepotin." Vasco pun langsung keluar dari sana.
Kini Vasco sedang memikirkan kalimat yang tepat untuk ditulis diatas kue. Ia berjalan di sepanjang trotoar, mencari pekerjaan yang bisa dilakukan untuk satu hari saja.
Sepertinya, ikut bantu mencuci piring di warung makan tidak terlalu sulit. Nanti akan dilanjut dengan bantu mencuci motor atau mobil di salah satu bengkel. Semoga saja upahnya cukup untuk membeli kue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lookism Random Oneshot
FanficLookism random oneshot Kumpulan fanfic lookism yang isinya beragam, alias bukan itu itu doang. ! Fiksi dik ! All character belong to PTJ.