Kendali dalam kamus besar bahasa Indonesia bermakna kekang. Jika dipahami lebih dalam maka makna kendali adalah bagaimana suatu hal tetap berjalan di jalan yang semestinya. Tetap teratur di koridor yang benar. Bahwa kendali sebagai pengingat agar tak hilang arah dan tujuan.
Manusia sebagai mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna mempunyai akal dan pikiran. Pembeda antara manusia dengan mahluk ciptaan lainnya seperti binatang dan tumbuhan. Akal yang diberikan Allah merupakan salah satu kendali buat manusia agar tetap pada jalan yang lurus. Dengan akal manusia mampu membedakan baik buruk, salah benar atau dosa juga maksiat.
Sebagaimana seorang kusir delman mengendalikan kuda yang menarik delmannya. Terus berupaya agar si kuda tetap berjalan lurus. Jika sedikit melenceng, si kusir akan memberi sebuah cambukan atau seruan khas, agar si kuda kembali ke jalan yang lurus. Kuda tak memiliki akal. Ia bergerak karena sebuah pembiasaan dan latihan. Maka manusia sebagai pengendali yang mampu memanfaatkan kuda untuk membantu hidupnya.
Maka manusia pun sama hal nya seperti kuda yang perlu dicambuk dan diberi peringatan. Dalam diri manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat salah. Ingin melakukan hal yang sepertinya menarik. Bersenang-senang bahkan berbuat sesuka hati. Tapi akal bisa memahami bahwa hidup butuh dikendalikan. Hidup butuh aturan. Bahkan jalan raya membutuhkan traffic light dan rambu agar semua pemakai jalan bisa mengendalikan diri ketika berkendara. Harus berhenti ketika yang lain jalan, harus mendahulukan penyeberang jalan meski ingin melaju. Tak bisa dibayangkan jalanan tanpa kendali bernama aturan lalu lintas.
Iya. Semua butuh kendali. Manusia membutuhkan kendali hidup berupa aturan. Kendali hidup terbaik tentu dari sang Maha Pemilik Hidup. Kendali hidup yang bernama syariat mampu mengarahkan manusia agar hidupnya lurus. Tetap berada pada kebaikan dan memberi keselamatan.
"(Al Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini" (QS. Al Jasiyah 20)
Kendalikan hidup dengan kendali paling sempurna dari Yang Maha Sempurna, Allah Azza wa Jalla. Maka ketenangan dan keselamatan insyaAllah menyertai.
"Baik pak Syam. InsyaAllah saya akan mendampingi anak-anak"
"_____^___^_____"
"Saya bisa memahami perasaan pak Syam. Saya juga punya seorang putri. Saya berdoa buat pak Syam dan keluarga terus dalam kebaikan. Kami sekeluarga sungguh berterimakasih atas kemurahan hati pak Syam dalam mengambil keputusan ini..." Sambung ustadz Jauhar lagi.
"_____^___^______"
"Aamiin Ya Mujibsailin. Selama anak-anak tetap dalam koridor yang benar. Sesuai syariat. InsyaAllah semua akan mudah, Pak. Abdil dan nak Hira juga sama-sama sudah dewasa. Jika telah halal insyaAllah masalah lain lebih mudah ditata..."
"_____^___^____"
"Siap pak Syam. Nak Hira kini adalah putri saya juga. Saya akan jaga dia seperti saya menjaga Husna. Saya pun yakin, Abdillah akan menjaga nak Hira sangat baik. Pak Syam tak perlu khawatir"
Ustadz Jauhar menutup sambungan telponnya setelah saling uluk salam. Tersenyum diiringi helaan napas. Beralih menatap umi Namira yang menatap suaminya lekat. Seperti berharap sang suami segera menceritakan apa yang dibicarakan dengan calon besan mereka di telpon tadi.
"Pak Syam mengikhlaskan nak Hira menikah lebih cepat..." Ujar ustadz Jauhar pada umi Namira.
"Alhamdulillah. Umi yakin tak mudah bagi pak Syam untuk mengambil keputusan ini" sahut umi Namira menanggapi. Ustadz Jauhar mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Hospital 5 (Always Forever in Love)
EspiritualMenemukan pelabuhan hati di kehidupan dunia tentu saja harapan tiap insan. Bertemu dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Itu inginnya. Tanpa melebihkan pun mengurangkan tentang hakikat takdir. Asa yang selalu dilangitkan terjawab ijabah...