Tae menatap dua gunung montok yang sudah tidak tertutupi apapun di depannya. Tanpa pikir panjang ia pun langsung memgulum puting coklat kemerahan itu dan meremas yang satunya dengan gemas.
"enghhhmm.." Yn menutup matanya, ia mengelus ngelus rambut Tae yang sudah mulai menyedot nyedot putingnya cukup kuat. Mulut seorang bayi dengan mulut pria dewasa sangat jauh berbeda.
Tae menyedotnya cukup kuat hingga ia mulai merasakan ada percikan air yang keluar dari puting itu. Rasanya memang hambar, tapi sensasinya benar benar nikmat.
"awhh..oppa" tubuh Yn menegang merasakan sedotan dan remasan kuat pria itu. Ia meremas remas rambut Tae hingga berantakan untuk menyalurkan sensasi nyeri nyeri nikmat di putingnya yang sudah ia tebak sudah membengkak.
Tae menghisapnya secara bergantian, ia akan berhenti jika rasa hausnya sudah hilang.
"ah sayang. Nikmat sekali eoh.." ucapnya di sela sela sedotannya pada gunung montok itu."eumhh..." Yn menatap putingnya yang sudah kemerahan dan membengkak, hisapannya benar benar kuat dan memabukkan.
Yn pun menekan kepala Tae agar lebih dalam menikmati kedua gunungnnya yang sudah membesar dan menegang.
"ahh..teruskan oppah.. Eumhh" racaunya.Tae memeluk erat pinggang Yn, bibirnya bergerak gerak kecil menghisap puting Yn persis seperti seorang bayi yang kehausan. Raut wajahnya terlihat sangat menikmati susu milik Yn ini.
Yn tersenyum tipis dan kembali memeluk kepala Tae, semua sentuhan pria ini bemar bemar membuatnya merasa nikmat yang luar biasa.
Next on YouTube yaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope Not
Fiction généralecerita ini murni karya fiksi dan tidak berhubungan dengan orang, lokasi, organisasi, atau kejadian nyata. khusus 18+ bocil silakan out!!!!