BAB 12

1.2K 135 47
                                    

Sejak kejadian hari itu hubungan Naufal dan Jevano pun mulai membaik. Jevano pun mulai meninggalkan kebiasaan buruknya seperti mengurangi konsumsi rokok, berhenti minum dan tidak pernah lagi memanggil jalang ke kosannya.

Namun sejak saat itu pula keduanya semakin dekat dan bahkan mereka sudah beberapa kali berciuman. Walaupun Naufal masih merasa aneh dengan Jevano tapi ia mengesampingkan prasangka nya karena kenyamanan yang diberikan oleh Jevano untuknya belakangan ini. Selama berteman dengan Jevano baru kali ini Naufal merasakan hal yang belum pernah ia rasakan.

Seperti saat ini, Naufal dan Jevano sedang berjalan-jalan ditepi kota sambil mencari makanan untuk malam ini. Keduanya terlihat sangat bahagia dan menikmati angin sore ini. Candaan pun terus terlontar dari mulut keduanya.

Beberapa menit kemudian mereka memutuskan membeli pecel lele dan sate taichan. Setelah itu mereka lanjut berjalan-jalan sambil sesekali melihat hiruk pikuk kota Jakarta.

Sesampainya dikosan mereka segera memakan makanan yang tadi sudah dibeli. Terlihat Jevano sangat menikmati sate yang super pedas itu dengan Naufal yang menyuruhnya makan pelan-pelan agar tidak tersedak.

Setelahnya mereka hanya rebahan sambil memainkan ponsel masing-masing hingga Jevano ketiduran. Naufal yang melihat lelaki itu tertidur pun kini menatapnya lekat, memperhatikan setiap inci wajah Jevano hingga matanya kini tertuju pada bibir tebal lelaki disampingnya.

Naufal mendekatkan wajahnya ke wajah Jevano, menempelkan bibirnya pada bibir lelaki yang sedang tertidur. Naufal mulai melumat pelan bibir tebal Jevano, bibir yang belakangan ini menjadi candu nya. Rasa manis dari bibir lelaki itu benar-benar membuatnya mabuk kepayang hingga akhirnya ia membuka kaos yang sedang ia pakai karena memang suhu kamarnya agak lebih panas dari biasanya, lalu melanjutkan kembali kegiatannya.

Matanya yang kini sudah terpejam membuatnya tidak dapat melihat bahwa Jevano sudah terbangun dari tidurnya. Detik kemudian Jevano membalas ciuman Naufal dengan lembut, membuat Naufal sedikit terkejut namun tetap melanjutkan kegiatannya dengan senyuman.

"Fuck me please, Naufal Andreas"- bisik Jevano dengan suara rendahnya yang entah mengapa bisa membuat Naufal merasakan sengatan listrik ditubuhnya.

Naufal yang mendengar sedikit terkejut namun detik selanjutnya ia bermain-main di perpotongan leher Jevano dengan sedikit bernafsu. Tangannya kini sudah tidak tinggal diam, ia mulai menjamah seluruh tubuh lelaki dibawah nya. Sedangkan Jevano sendiri mulai menggesekkan penisnya ke penis Naufal, membuat keduanya semakin bernafsu dengan nafas memburu.

"Jev... Lo yakin?"- tanya Naufal sebelum ia berbuat lebih jauh.

"Yakin, tapi... Take it slowly, please"- jawab Jevano dengan wajah memerahnya.

"Hm. You can trust me, babe"- bisik Naufal dengan bariton nya. Detik selanjutnya Naufal kembali mencium bibir Jevano lebih kasar. Tangannya pun kembali menjamah seluruh tubuh yang lebih tua.

"Lo bener-bener bodoh, Naufal Andreas... Bahkan lo gak sadar sama sekali"- batin Jevano dengan senyum miring nya.

Beberapa menit setelah bermain dileher dan dada Jevano, Naufal bersiap memasukkan miliknya ke anal Jevano. Dengan sekali hentakan seluruh miliknya dapat masuk namun anehnya Jevano seperti sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Bahkan tidak ada ekspresi yang menunjukkan bahwa lelaki itu kesakitan, wajahnya pun datar saja.

Naufal tidak terlalu mempedulikan hal itu. Ia melanjutkan kegiatannya bersama Jevano dengan panas. Ditengah kegiatan panasnya hujan pun turun membuat suhu bumi menjadi lebih dingin. Naufal pun semakin gencar menghujam anal Jevano sedangkan yang lebih tua hanya sibuk mendesah nikmat dengan suara seksinya.

Beberapa menit berlalu, keduanya merasa hampir mencapai pelepasan. Naufal maupun Jevano sama-sama mendorong pinggul nya maju mundur dengan arah yang berlawanan.

"AKKHHH AHH AHHH"- desah keduanya bersamaan saat Naufal menumpahkan semua spermanya didalam sana.

Peluh bercucuran membanjiri dua lelaki itu, ranjang sudah tidak tau bentuknya seperti apa, rambut keduanya pun berantakan, kissmark bertebaran di seluruh tubuh Jevano, deru nafas memburu yang saling bersahut-sahutan, saliva yang mengalir disudut bibir Jevano. Semua itu menjadi bukti berakhirnya kegiatan panas diantara keduanya namun rasanya Naufal tidak percaya dengan apa yang telah mereka lakukan barusan. Naufal baru saja melakukan hubungan intim sesama jenis.

Naufal menepis pikirannya, ia memperhatikan wajah Jevano yang sangat berantakan namun tetap terlihat tampan dan manis diwaktu yang sama. Naufal menyunggingkan senyum manis pada lelaki dibawah kukungannya.

Naufal mengernyitkan alisnya saat menyadari ada hal yang berbeda dari Jevano. Ia mengecek wallpaper ponselnya yang memang terpampang fotonya bersama Jevano saat ke kota tua bertiga dengan Reihan.

"Jev"- panggil Naufal yang mendapat deheman dari Jevano, "tahi lalat di bawah mata lo kok gak ada?"- tanya Naufal bingung. Apa Jevano menghilangkan tahi lalat itu? Ah sepertinya tidak mungkin, Jevano pernah bilang bahwa ia tidak akan menghilangkan si hitam kecil yang membuatnya terlihat manis.

Lagi-lagi Naufal mengernyit heran saat melihat Jevano menyunggingkan senyum miring yang baru pertama kali ia lihat.

"Mana pernah seorang Jovino Arkansa punya tahi lalat dibawah mata"- sahut lelaki yang menyebut dirinya Jovino Arkansa dengan senyum miringnya.

Naufal yang mendengar pun semakin menautkan alisnya bingung. Naufal mencabut penisnya yang memang sedari tadi masih menancap dibawah sana. Ia memijat pangkal hidungnya lalu menghela nafas.

"Nama lo Jevano bukan Jovino——Jovino siapa anjir"- ucap Naufal sedikit prustasi. Lelaki yang masih rebahan diranjang itu membuatnya bingung.

"Hm? Yakin gue Jevano? Gue gak punya tahi lalat dibawah mata"- sahut Jovino dengan santai. "Ternyata cowok yang disukain Jevano itu bener-bener bodoh ya"- sambungnya yang diakhiri dengan tawa meledek.

Hah? Apa sebenarnya maksud dari ucapan lelaki itu? Naufal merasa dirinya pintar, tidak bodoh, hanya saja saat ini ia dibuat bingung dengan kalimat-kalimat yang terlontar dari lelaki itu.

"Maksud lo apa?"- tanya Naufal meminta penjelasan yang sejelas-jelasnya dari lelaki itu.

Jovino. Ia kembali dengan senyum miringnya lalu memakai pakaiannya kembali. Ia berjalan menghampiri Naufal kemudia menunjukan rekaman CCTV real time yang membuat Naufal sangat terkejut.













-🐰🐶-

Assalamu'alaikum kalian nungguin aku gak? Ih gamau gak suka gelay🙄

Halo gaes aing mau minta maap karna baru bisa up soalnya jujur kemaren² itu aing MALES BANGET NULIS ANJIR😭🤌🏻 Kemaren tuh aing kehilangan mood nulis, gak ada inspirasi dan malah asik scroll tiktok awokawok. Maap ygy🙏😂

WOY JAN LUPA VOTE COMMENTS NYA ANJIR😠 gak gampang tau balikin mood nulis, awas aja gak komen gue lama²in up nya.

Oke bye👊

ANAK RANTAU | JAEMJEN √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang