Chapter 19

17.2K 1.2K 10
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"Selamat satu bulan pernikahan, Jah," ucap Gus Hafizh.

"Gus Hafizh ingat?" Tanya Khadijah.

"Ingat, dong. Masa sama pernikahan sendiri lupa," jawabnya.

Hari ini adalah tepat sebulan Khadijah dan Gus Hafizh mendirikan serta membina rumah tangga mereka.

"Kamu mau kemana hari ini?" Tanya Gus Hafizh saat mereka sedang sarapan.

"Ke kampus kan?"

"M-maksud saya, kamu ada keinginan untuk pergi nggak?"

"Oohh, Gus mau ajak Ijah pergi untuk merayakan hari ini?" Gus Hafizh menganggukkan kepalanya.

"Nggak mau kemana-mana. Khadijah cuma mau bawak Gus Hafizh kesuatu tempat yang ada di pesantren ini."

"Emang ada apa disini?"

"Masak pengurus pesantren nggak tau sih," gumam Khadijah.

"Apa?"

"Pokoknya nanti habis ashar kita pergi kesana ya," ajak Khadijah.

Gus Hafizh hanya berdeham.

"Ini udah jam tujuh lewat, kamu nggak berangkat kuliah? Tanya Gus Hafizh.

"Ini mau pergi, Gus."

Kemudian Khadijah bangkit dari duduknya, ia menghampiri Gus Hafizh dan mengambil tangannya untuk ia cium. Sepertinya yang itu sudah menjadi rutinitas dalam hubungan rumah tangga mereka.

"Khadijah pergi dulu ya, Gus. Kalo udah selesai makan jangan lupa disimpan. Piringnya biar Khadijah aja yang nyuci nanti," ujarnya pada Gus Hafizh.

Gus Hafizh menganggukkan kepalanya.

"Assalamu'alaikum, suami."

"Wa'alaikumussalam."

"Habibati," gumam Gus Hafizh saat Khadijah sudah pergi meninggalkannya.

••••

Sore ini Khadijah dan Gus Hafizh sudah berjalan menuju ketempat yang ingin Khadijah tunjukkan kepada suaminya. Mereka tidak menggunakan motor ataupun mobil untuk menuju kesana, karena jalannya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.

Sesampainya disana, Gus Hafizh tertegun melihat pemandangan yang ada didepannya. Dia melihat adanya sebuah taman dan dermaga yang sangat indah. Gus Hafizh tertegun bukan karena baru melihatnya, namun karena Khadijah telah mengetahui tempat ini.

"Kamu tau tempat ini?"

Khadijah menganggukkan kepalanya. "Ijah sering kesini, Gus. Apalagi waktu Ijah lagi ngerasa sedih. Rasanya tempat ini bisa bikin Ijah nyaman seketika. Selain Allah, tempat ini mampu membuat Khadijah merasa damai," tuturnya.

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang