Chapter 29

354 32 2
                                    

♡HAPPY SANTAP♡

"Oke Meteor, ini demi kebaikan bersama. Mungkin berat melepaskan Ares, tapi kau harus bisa." Meteor tak henti-hentinya meyakinkan dirinya sendiri. Mungkin memang benar hal yang pernah dikatakan Magma, pilihan hidupnya begitu egois, ia merenggut kebahagiaan banyak orang.

"Ughh, tapi seyakin apapun diriku sekarang, pasti sewaktu bertemu Ares perasaan ku lepas kendali." Meteor memijat-mijat kepalanya. Itulah masalahnya, entah sudah berapa kali ia meyakinkan dirinya untuk berhenti mencintai Ares, tetap saja saat bertemu Ares hatinya meledakkan bunga.

Hal itu jugalah yang membuat jiwanya tak kunjung pindah meski ia sudah memiliki niatan untuk melupakan Ares.

"Vio... udah belum?" Terdengar suara Ares yang memanggil dari luar. Meteor lantas buru-buru keluar kamar guna menemui Ares.

"Udah Kak, ayok."

Ares mengangguk dan berjalan mengekori Meteor dari belakang. Jujur saja, ia masih sedikit kesal dengan cekcok mereka kemaren lusa. Yah, meskipun Viola tak ikut andil dalam percekcokan itu, tetap saja gelagat Vio menunjukkan jika ia juga tak menyukai keberadaan Karel. Namun apalah daya, pembawaan Ares memang sama sekali tak bisa marah lama-lama.

"Pasang sabuk pengamannya," titah Ares sebelum melajukan mobilnya.

Rencananya Meteor dan Ares hari ini akan pergi ke supermarket untuk belanja bulanan. Biasanya Ares akan pergi bersama Karel, tapi entah kemana perginya Karel sekarang. Tak mungkin juga ia pergi seorang diri karena dirinya yang begitu buta masalah perdapuran. Jadilah Ares membawa Viola karena seingatnya adik sahabatnya itu lumayan lihai di dapur.

Tapikan itu Viola, sementara Meteor....

"Hngg, tak bisakah kita sembarangan mengambil? Yang penting kan sayur." Meteor menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Ia bisa memasak, tapi ia buta akan nama bahan makanan. Biasanya ia hanya sat set sat set, jadi dan makan.

"Mana bisa, nanti Mama ngomel-ngomel," protes Ares.

"Yang ini kali ya, kangkung." Meteor mengambil sayur berbentuk bulat besar.

" Meteor mengambil sayur berbentuk bulat besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ares mengernyit tak yakin. Meteor yang melihat ekspresi Ares  pun menjadi minder sendiri, apa ia salah?

"Itu bukannya buncis ya?" tanya Ares memastikan.

"Oh iya kah? Baru tau, hehe." Meteor cengengesan, merutuki dirinya sendiri yang mengira jika buncis itu kangkung.

"Terus yang mana dong yang kangkung?" tanya Meteor kebingungan.

METEROVIO  [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang