02

6.6K 395 2
                                    

"Putra anda sedang mengandung, dan usia kandungannya sekitar 4 minggu" ungkap Dokter Kwon masih dengan menunjukkan raut sendu nya.

Ketika memeriksa Jaemin. Dia sempat bertanya beberapa hal, apakah Jaemin sering mual atau muntah, apakah sering terlihat lelah dan wajah pucat, bagaimana suasana hati Jaemin akhir-akhir ini, serta pertanyaan dasar ketika orang sedang hamil?

Dan Dokter Kwon juga meraba dan menekan area perut lelaki cantik itu ketika jawaban yang dia terima seperti tanda orang hamil. Beliau merasakan jika otot perut Jaemin agak mengencang. Dan itu juga salah satu tanda seseorang sedang mengandung.

Kalimat singkat bagaikan petir di sore hari yang cerah seakan menghempaskan mereka dari kenyataan yang sedang mereka alami saat ini. Suasana pun sangat berbanding terbalik dengan apa yang mereka rasakan beberapa hari sebelum hari mengejutkan ini.

"Kemungkinan besarnya Jaemin sedang mengandung, dan harus dilakukan pemeriksaan agar lebih jelas"

Haechan maupun sang eomma juga tidak menyangka jika, adik dan putra kesayangan mereka akan mendapat hal semacam ini.

Sang kepala keluarga Seo pun duduk lemas di lantai dengan pandangan nanar kepada putra keduanya. Bagaimana bisa hal ini terjadi?

Meskipun belum pasti, tapi di hari-hari sebelumnya Jaemin sudah menunjukkan tanda-tanda yang di tanyakan Dokter Kwon tadi.

Sebagai seorang kepala keluarga, Seo Youngho merasa telah gagal menjadi seorang appa. Putra yang dia jaga sepenuh hati, yang dia awasi setiap saatnya, yang ia perlakukan bak putra mahkota bisa-bisanya mendapat cobaan yang hina di mata kebanyakan orang. Dan jika berita ini menyebar tentu saja akan mencoreng nama keluarga mereka.

Bagaimana dia bisa kecolongan menjaga keluarga kecilnya?

Selepas kepergian Dokter Kwon yang memeriksa, Jaemin mengerjapkan mata serta menyesuaikan cahaya yang menyapa indera penglihatan nya. Dan setelahnya memperhatikan sekitar.

Dimana appa, eomma dan hyung nya memberi tatapan untuknya terkejut, tidak percaya, dan ada sorot iba ketika pandangan mereka bertemu.

"Aku kenapa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Jaemin yang sama sekali tidak mengerti.

Hening. Tidak ada yang menjawab pertanyaan lelaki yang baru saja terbangun dari pingsannya.

Inilah yang mereka khawatirkan, putra kedua keluarga Seo terkenal dengan sifat pendiam nya, dan tidak macam-macam. Jika putra pertama keluarga Seo orang yang sering melanggar peraturan maka Jaemin adalah orang yang menjunjung tinggi yang namanya peraturan. Jaemin juga peka dengan keadaan di sekitarnya.

Jadi, bagaimana hal semacam ini bisa terjadi?

"Hyung, apa yang terjadi? Kenapa kalian diam saja?" tanyanya dengan perasaan mulai cemas serta air mata yang mulai menggenang di pelupuk. Perasaannya tidak enak.

Haechan pun tidak mampu menjawab, bahkan saat adiknya itu menggoyangkan lengannya dengan tidak sabaran seakan memaksanya untuk memberi jawaban, Haechan tetap tidak bergeming sama sekali.

Seo Youngho pun menegarkan dirinya sendiri, ia berdiri dan mendekati tempat di mana putranya terbaring. Begitu dekat, ia sematkan sebuah kecupan pada dahi sang putra.

"Appa kenapa? Ada apa sebenarnya appa?" tanya Jaemin yang mendapati wajah sedih sang kepala keluarga.

"Siapa? … " Youngho tidak mampu melanjutkan perkataannya, dan menggantung perkataan nya cukup lama hingga Jaemin kembali menegur nya.

"Siapa? Maksud appa apa?" tanyanya tidak mengerti.

Haechan yang melihat sang eomma menangis pun segera mendekapnya. Lelaki cantik itu juga tidak terima dengan apa yang menimpa putra mereka.

The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang