••••
Pagi ini Khadijah kepesantren untuk mengantarkan sarapan suaminya. Khadijah mengambil cuti kuliahnya, dikarena dirinya sedang sakit perut, maag nya kambuh. Sejak Aslan meninggal, Khadijah memiliki riwayat penyakit maag, sebab rasa traumanya dulu membuat ia jadi enggan untuk makan.
Saat berjalan di koridor pesantren, tiba-tiba ada yang menarik Khadijah dengan paksa, itu adalah Ustadzah Tika. Ntahlah, Khadijah pun tidak paham mengapa Ustadzah Tika melakukan hal seperti itu.
"Lepas, Ustadzah!" Hardik Khadijah.
"Kamu jangan sombong ya, mentang-mentang nikah sama Gus Hafizh, terus kamu seenaknya saja," ucap Ustadzah Tika.
"Apa maksud Ustadzah?"
"Saya tau kalian menikah karna dijodohkan. Gus Hafizh juga tidak mencintai kamu kan? Jadi jangan pernah bermimpi kamu akan mendapatkan cintanya."
"Kenapa? Dia kan suami saya."
"Karena saya yang akan merebut suamimu. Kamu hanya perempuan sederhana dan tidak memiliki apapun. Dibandingkan saya, saya cantik, sexy, kaya, apa lagi? Pintar juga iya. Jelas kamu tidak ada apa-apanya. Kamu hanya seorang mahasiswi."
"Jaga lisan mu, Ustadzah. Pantaskah dirimu ini disebut dengan ustadzah?"
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi tembam Khadijah. Ustadzah Tika ini memang benar-benar sudah tidak waras.
Khadijah menahan pedasnya tamparan yang diberikan Ustadzah Tika. Apakah dirinya telah salah berucap? Khadijah merasa bahwa dirinya benar mengatakan seperti itu.
"Saya salah apa, Ustadzah?" Tanya Khadijah.
Namun tiba-tiba saja Ustadzah Tika memegang pipinya, dan ia meringis kesakitan seolah dirinya adalah korban.
"Seharusnya saya yang berbicara seperti itu, Khadijah. Apa salah saya? Sampai kamu tega menampar saya."
"Loh—"
"Khadijah!" Panggil Gus Hafizh dari belakangnya.
Mendengar namanya dipanggil, Khadijah langsung menoleh ke arah belakang. Betapa terkejutnya ia saat melihat wajah Gus Hafizh yang sudah memerah akibat menahan amarahnya.
"G-gus, ini nggak seperti yang Gus dengar. Ustadzah Tika lah yang sudah menampar saya."
"Tidak, Gus. Ning Khadijah tiba-tiba menarik lengan saya dengan paksa, lalu menampar saya," sahut Ustadzah Tika.
Khadijah menggelengkan kepalanya dengan keras. Khadijah bingung harus apa. "Nggak, Gus. Bukan seperti ini kejadiannya," lirih Khadijah.
"Saya kecewa sama kamu," ucap Gus Hafizh lalu pergi meninggalkan Khadijah dan Ustazah Tika.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFIZDJAH
Teen Fiction⚠️[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]⚠️ Beberapa chapter telah di revisi! [Bijaklah dalam membaca dan berkomentar!] Menceritakan tentang kisah seorang gadis dan pria yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Khadijah Aleyna Putri Gadis cantik dan sederhana...