Chapter 10

9 0 0
                                    

Ting tong! Ting tong!

Ahh, berisik sekali sih.
Aku sendirian dirumah. Mamah sedang keluar, kerumah Om Dylan.

Ting tong! Ting tong!

"Iya iya sebentar!" ucapku teriak setelah turun dari tangga.

SHIT! mau apa dia kesini?? Bukannya dia sedang marah denganku?

"Oh. Lo. Keluar aja. Gue gabutuh lo lagi." ucapku lalu membanting pintu.

"Wait! Ana!! Dengerin kita dulu Na!" ucap -- ah.. Aku tak mau menyebut namanya! Aku sangat membenci mereka berdua!

Aku lalu mengurung diri di kamar dan bermain handphone.

Wow, 1 new notification.

Aahh!! Dari mereka lagi.

Natan : na, dengerin kita dulu na. Kita salah, kita minta maaf.

Ana : *aku mengirimkan gambar semalem.*

Natan : kita sudah pasti maafin lo Na, lo gak perlu kayak gitu. Please. Open the door.

Ana : gue butuh waktu Nat, sorry.

Itu kalimat terakhir dari percakapan kami lewat LINE.
ya, dia tidak membalas pesanku.

Aku menelpon Joan

"Hey, what's up girl?"

"I need you here , right now!"

"Oke, bye!"

Tak lama kemudian, Joan datang.

Aku tanpa sadar memeluk Joan.
"Lo kenapa sih?"

"Gak, gue sedih aja, mereka dateng, dan gue nolak mereka untuk dateng kerumah gue, mereka mau minta maaf."

"mereka siapa?"

"Gue males nyebutnya Jo"

"Natan & Karin?"

Aku menjawabnya dengan anggukan.

••• ~ •••

Sudah seminggu lebih aku tidak mengobrol dengan siapa siapa,
Setelah pulang sekolah, aku langsung pulang. Dan begitu terus selama seminggu.

Aku sempat berfikir untuk meminta maaf sama mereka duluan , tapi.... Gengisku lebih besar.
Aku harus bisa melawan gengsiku.
Mungkin aku bisa meminta maaf pada mereka minggu depan . Ahhh.. Tidak tidak! Itu terlalu lama. Aku tak mau terlalu lama larut dalam kesedihanku. Mungkin hari ini. Ya. Today.

Ahh..! Itu mereka. Samperin ah!
Mereka ternyata sudah ada sahabat baru.
Nguping dulu gak papa kali yaa...

"Tau tuh! Gengsi banget sih! "

"Pake gak mau maafin segala"

"Katanya sih butuh waktu.. Tapi kapan? Ampe dia mati?"

"Hahahahahah"
Mereka pun tertawa bersama sama
Aku tak menyangka mereka sekeji itu padaku. Tak menyangka.

Aku berjalan mundur sambil terisak. Untung mereka membelakangiku.
Aku tidak sengaja memecahkan gelas dibelakangku ini.

Shit.

Sontak mereka langsung nengok kebelakang

"Ana??!!"

"Lo dari kapan disini Na!?"

"Lo denger semuanya??!"

"Gue denger, dari tadi, dan gue...gue....gue gak nyangka ya, sahabat gue ngomongin dibelakang. Gak nyangka.!"
Ucapku lalu pergi.
Aku sakit. Banget.

••• ~ •••

Suka gak suka tetep gua lanjutin

Ohiya, bagi Janoskianator, atau disebut Fans dari The Janoskians, bisa baca FFku judulnya : The Brooks Brother

Bagi yang pengen tau The Janoskians, bisa baca juga

Dobel update soalnya short chapter bhaak

FFnya ada di profil aku yhaa cek!

-rk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IT HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang