#1

18 5 0
                                    

langkah demi langkah dilalui bersama guyuran hujan yang membasahi tubuh seorang gadis berpenampilan lusuh dengan piyama sepanjang lutut dan tanpa alas kaki, tampak kulit putih bak sutra dan rambut merah pekatnya yang terurai jangan lupakan warna matanya yang hijau bisa dibilang menawan

langkah demi langkah dilalui bersama guyuran hujan yang membasahi tubuh seorang gadis berpenampilan lusuh dengan piyama sepanjang lutut dan tanpa alas kaki, tampak kulit putih bak sutra dan rambut merah pekatnya yang terurai jangan lupakan warna m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kakinya terus melangkah tanpa arah guyuran hujan yang tak henti kini membuatnya mulai kedinginan, tapi rasa itu dia hiraukan dan terus melangkah semakin jauh kedalam hutan sampai akhirnya tubuh kurusnya itu tumbang karena dinginnya hujan dan udara malam yang menusuk tubuh mungilnya

••••

"TUAN ADA MAYAT WANITA DISNI!!" teriaknya saat menemukan tubuh seorang gadis di tengah perjalanan

perkataan prajurit itu disampaikan kepada seseorang yang di panggil "tuan"
ia turun dari kudanya menuju prajurit tersebut, dilihatnya tubuh yang ditemukan dia memberi isyarat untuk memanggilkan seorang tabib, setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh gadis itu tabib menyampaikan pada "tuannya"

"tuan setelah diperiksa dari denyut nadi sampai hembusan nafasnya, nona ini bisa dibilang masih hidup walaupun detak jantung nya lemah, mungkin ia sudah lama pingsan disini tuan, hanya itu yang bisa saya katakan" ucap tabib dengan jelas

sang "tuan" mengangguk mengerti, ia tampak berpikir sejenak sebelum mengambil keputusan
"apa dia masih bisa hidup?" tanya nya kepada tabib

"walaupun kemungkinan nya kecil namun nona ini masih bisa diselamatkan jika segera ditangani" balas tabib tersebut dengan penuh tanya di benaknya

"jika begitu bawakan kain yang tebal dan cukup hangat untuk membalut tubuhnya dan bantu aku menaikkan nya ke atas kudaku" perintah itu langsung dilakukan oleh tabib dan prajurit tadi membantu menaikan tubuh gadis itu ke atas kuda sang "tuan"

"mari kita lanjutkan perjalanan" rombongan prajurit bersama tuannya yang memimpin pasukan berkuda melanjutkan perjalanan mereka melewati hutan rimba hingga malam pun berlalu dengan disambut sinar sang surya rombongan prajurit itupun telah tiba di ibukota

dengan sambutan meriah dari para penduduk kota yang menyambut datangnya para prajurit yang telah mengabdikan dirinya untuk berperang, ucapan selamat dan rasa terimakasih diucapkan oleh para penduduk

"HIDUP PANGLIMA LEON!! HIDUPP PANGLIMAA!! HIDUPP!"

"HIDUP PASUKAN BLACK SHADOW!! HIDUP!!!"

begitulah sorakan para penduduk selama pasukan black shadow yang dipimpin panglima leonard melewati ibukota menuju istana negara dengan sorakan gembira dan bunga yang ditaburkan sebagai tanda suka cita atas kedatangan mereka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nata dan MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang