6.

129 51 13
                                    

Son Hera.

Hari sudah berubah jadi gelap, sebenarnya belum terlalu malam hanya saja entah kenapa cuaca tiba tiba mendung pekat.
Tampaknya akan segera hujan.

Sesekali aku mendengar suara petir seperti hendak memecahkan pintu kaca kamarku yang menghadap ke arah balkon.
Disana ada arwah tadi. Aku melarangnya masuk.

Bodo amat jika kalian mengatakan aku jahat, aku hanya berusaha melindungi diri ku sendiri. Biar bagaimana dia tetap laki laki.

Aku tidak tau namanya apalagi masa lalu nya, jadi tidak ada jaminan kalau dia tidak akan berbuat macam macam padaku yang perempuan di malam gelap ini.

Sembari ditemani hujan yang sudah mulai mengguyur bumi, aku mulai mencoba merangkai satu per satu fakta tentang si arwah.


1. Aku bisa melihatnya karena aku memiliki cincin itu.

2. Yeonjun juga bisa melihat nya.

3. Si arwah bisa memegang benda dari manusia.

4. Cincin yang kupakai TIDAK BISA KULEPAS!



Fakta terakhir adalah yang paling membuatku frustrasi. Kenapa tiba tiba tidak bisa dilepas?!!

Flashback on

Sepulang sekolah aku langsung bergegas menuju kamar mandi di rumah.

Sepanjang perjalanan pulang tiba tiba terlintas di benak ku bahwa mungkin saja dengan melepas cincin ini aku bisa bebas dari si arwah itu.

Benarkan? Satu satunya alasan kenapa aku bisa melihatnya adalah karena cincin sialan ini. Lalu kenapa tidak coba untuk di lepas saja?

1 menit

2 menit

10 menit.

Aku masih belum menyerah, di dalam kamar mandi aku masih mencoba segala upaya untuk melepaskan cincin itu.
Aneh.

Jelas jelas saat pertama kali memakainya tadi pagi cincin itu sedikit kebesaran di jari ku.
Lalu kenapa sekarang justru tidak bisa kulepas?

Rasanya seperti cincin ini menyatu dengan jariku. Kalau sudah begini bagaimana bisa aku terlepas dari arwah itu?

Aku pun menyerah dan memutuskan untuk keluar dari kamar mandi. Disana aku melihat si arwah dengan santainya merebahkan diri di kasurku dan memainkan boneka teddy bear ku.

Wajahnya benar benar polos jika kalian tahu, senyuman manis nya sempat menghipnotis diriku, yap

Dia tampan, tapi bukan manusia. Sementara itu, aku manusia.
Singkat nya, kami berbeda.

"ohh sudah selesai? Apa ada masalah?" tanyanya ramah.

Aku menggeleng cepat.
"Keluar" kataku.

"hmm? Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?" tanyanya bingung.

"aku mau belajar, butuh fokus. Jadi pergilah"

"lalu aku harus kemana?"

"terserah!" jawabku ketus.

Aku tahu dia cukup terkaget dengan perubahan sikap ku, tapi apa boleh buat.
Masalah ku sudah cukup banyak, dan kali ini dia justru muncul secara tiba tiba dan berharap aku bisa membantu nya hidup kembali.

Aku bisa apa? Menyelesaikan masalahku sendiri saja belum bisa, malah dimintai tolong hal yang jelas jelas di luar kemampuan ku.

"baiklah, aku di balkon boleh ya?" tanya nya pelan.

OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang