Cerita ini saya tulis sebagai rasa syukur saya pada Tuhan, karena telah mempertemukan saya dengan kamu. Dengan perempuan hebat yang menyukai permen jahe.
Jika kamu membaca ini, izinkan saya untuk menulis cerita kita, untuk saya kenang, untuk saya ingat kembali saat menulisnya.
Akhir kata, saya masih dan akan tetap mencintai kamu dengan cara saya.Bandung, 19 Juli 2022
—
Hai? Selamat datang di salah satu dari sekian banyaknya tulisan yang saya tulis.
Tulisan kali ini akan saya tulis menggunakan sudut pandang orang pertama, tidak seperti cerita sebelumnya yang pernah saya publish (sudah di unpub untuk revisi) yang menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Alur untuk cerita ini akan maju-mudur, karena beberapa part akan berisi kilas balik. Dan tentunya akan saya beri petunjuk seperti tanggal atau tahun.
Terima kasih.
YOU ARE READING
Ethereal
Teen FictionIni hanya kenangan saya dengan dia, yang tidak perlu kalian baca apalagi kalian ingat-ingat.