6. masa lalu

838 39 0
                                    


Sebelum lanjut saya ingin mengucapkan minta maaf kalo banyak typo dan cerita nya kurang jelas atau enggak nyambung gitu

saya baru belajar tapi kedepannya semua akan lebih baik(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Happy reading

(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)

"Kamu tidur lagi?!" terdengar suara perempuan sudah tidak asing telingaku.

Aku membuka mata perlahan, ternyata benar, itu adalah 'dia'.

"Kebiasaanmu tidur sini! Bangun, kelas akan segera mulai!" dia mencoba mengangkat tubuhku bangun, tetapi malah memeluk pinggang perempuan itu.

"Di sini aja anginnya enak dan matahari tidak terlalu terik," ucapku mata setengah terbuka memeluk perempuan yang sangat kucintai.

Kami berada taman kampus, kelilingi pepohonan memberikan suasana sejuk. Tempat ini sering kali menjadi tempat nyaman untuk tidur atau beristirahat. Aku sering tidur sini sampai-sampai terlelap, tetapi untungnya perempuan itu datang dan membangunkanku.

"Ayo, Alvin, nanti dosen masuk cepat!" desak perempuan itu memaksa mengangkat tubuhku berdiri.

"Iya, iya," aku berdiri meregangkan otot-otot sedikit kaku karena tidur atas rumput tidak seempuk kasur, tetapi cukup nyaman kok.

"Kamu udah menyelesaikan tugas dari Pak Dodo?," tanya dia kami mulai berjalan memasuki kampus.

"Sudah," jawabku berjalan berdampingan.

Saat kami sudah setengah jalan menuju kelas, tiba-tiba ada seseorang memanggil kami dengan keras dari belakang,

"WOOOOOIIIIIII, ALVINNNNNNA ANEMAAAAAAA!!." Teriakan itu begitu nyaring , orang itu berlari tergesa-gesa mendekati kami.

"Olie, jangan teriak-teriak begitu!," ucap Anema memegang telinganya karena suara Olie lumayan cempreng.

"Ya maaf, lagian kalian kalau lagi berdua, suara angin topan pun pasti enggak akan terdengar, apalagi aku," dia mengatur napas setelah berlarian.

"Lagian ada apa sih?" tanya Alvin sedikit kesel.

"TUGAS DARI PAK DODO UDAHAN?!." tanyanya ekspresi penasaran sekaligus panik.

"Sudah," jawab Anema dan Alvin bersamaan.

"Dihhhhh, kalian curang!!! Gua belomannnn," merengeknya.

"Siapa suruh? Waktu itu kan gua udah ngajak lu buat ngerjain bareng, tapi lu malah sibuk shopping sana-sini," ucap Anema sinis, mengingat saat dia mengajak Olie mengerjakan tugas bersama, tapi Olie malah beralasan pergi ke mall.

"Ya maaf, gimana dongggg," hampir ingin menangis karena tugas itu sangat berharga. Kalau tidak cepat kerjakan, nilai akan menjadi taruhan untuk hidup kita.

"Dah, kerjain sana! mumpung kelas bu Dewi, kelas Pak Dodo nanti sore. Jadi masih punya waktu buat ngerjain," solusi Anema membuat Olie kembali bersemangat.

"Ahh, bener juga! Bantuin donggg, Nemaaa." mendekatkan diri ke Anema merangkul lengan bergaya manja.

"Ihh, enak aja kerjain sendiri lahh. Itu kan tugas lu!." Alvin menarik tangan Olie menjauh dari Anema.

"Ih! Gua minta bantuan ke Nema, bukan ke elu!!," protes Olie, melihat pawang Anema sangat posesif.

Anema hanya menyimak pertengkaran duo sejoli ini, "Udah, udah," meredakan mereka.

my children but, not my child (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang