Chapter 1: Awal Mula

9.9K 457 7
                                    

Kedua gundukan tanah yang masih basah itu terguyur hujan deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua gundukan tanah yang masih basah itu terguyur hujan deras. Namun, seorang gadis yang tampak menangis tersedu-sedu. Tidak kebasahan sedikitpun akibat air hujan.

Itu karena, asisten setia sang ayah memayunginya agar tidak terkena air hujan. Pria paruh baya itu dengan setia menemani anak majikannya. Meskipun waktu menunjukkan hampir malam.

"Kalian jahat ninggalin Sam sendiri. Sam nggak sanggup hidup tanpa Ayah dan Bunda. Gak akan sanggup!"

Samantha Jade, gadis hidup dengan limpahan kasih sayang dari orang tuanya. Karena putri satu-satunya Dia sangat dimanjakan oleh orang tuanya yang kaya raya. Untuk itulah, ketika orang tuanya pergi dia merasa sangat terpukul.

Padahal, kemarin orang tuanya janji untuk mengajaknya berlibur. Namun, kejadian naas yang menimpa orang tuanya membuat bayangan libur itu digantikan dengan tubuh kaku orang tuanya. Senyuman indah milik Sam berubah menjadi tangisan yang begitu menyayat hati.

Sam tidak siap! Bahkan ketika mendapatkan kabar orang tuanya kecelakaan. Gadis itu tertawa keras dan mengatakan pasti mereka sedang membohonginya. Menganggap itu hanya lelucon!

Namun, ketika melihat jasad Ayah dan ibunya secara langsung. Gadis itu langsung pingsan tak sadarkan diri. Ketika dia bangun dari pingsan yang pertama kali ditanyakan adalah keadaan orang tuanya. Sampai Gadis itu beranggapan jika apa yang dilihatnya sebelum pingsan adalah mimpi.

Lagi-lagi kenyataan menampar dirinya. Itu semua bukan mimpi melainkan realita. Sam dunianya hancur saat itu. Pikirannya kosong dan langkahnya pun terasa seperti melayang.

Sekarang tanah mendekap peti mati orang tuanya begitu erat. Sehingga Sam tak dapat menggapai mereka. Orang tuanya sedang terlelap begitu damai. Mereka tidak akan lagi menanggung beban kehidupan yang sungguh keras. Mereka sudah tenang!

"Sam belum sempat minta maaf." bibir Gadis itu bergetar ketika tangannya menyentuh batu nisan orang tuanya. Matanya tanpa henti mengeluarkan air mata yang deras.

"Maafin Sam, karena selama ini Sam belum bisa menjadi anak yang bisa membanggakan kalian. Sam minta maaf, karena selalu membuat kalian khawatir setiap waktu. Sam minta maaf, karena tidak sempat mengatakan jika Sam benar-benar sangat menyayangi kalian."

"Sekarang kalian gak akan pernah dengar keluhan dari Sam lagi. Kalian gak bakal menghadapi sifat keras kepala Sam lagi. Maaf ya Ayah, maaf ya Bunda."

"Omelan bunda dan nasehat ayah akan selalu Sam merindukan. Sam akan merindukan semua hal yang pernah kalian lakukan buat Sam. Bagi Sam, kalian adalah hal terindah yang pernah Sam miliki. Selalu dan selamanya akan begitu. Sam sangat beruntung karena menjadi anak kalian."

"Sam akan sangat merindukan kalian, sangat. Karena kalian pergi terlalu cepat."

**********

"Sam!"

Sam membuka matanya perlahan, menampilkan iris berwarna biru laut. Gadis itu sedikit merasa pusing hingga apa yang dilihatnya buram. Tetapi Sam sangat mengenali wajah itu!

I'm Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang