000

60 9 0
                                    


BEGINNING OF THE END


Taehyung tersenyum menatap Jungkook yang berdiri mematung bersama seorang wanita yang sibuk memilih kue di sampingnya.

Kedua hazel itu bertemu dengan keadaan yang begitu menyedihkan, pendingin ruangan yang terasa dingin itu menggelitik kulit-kulit para pengunjung cafe.

" Tae- "

" Halo aku ingin memesan teh hangat dan juga donat gula untuk di bawa pulang " Taehyung tersenyum di hadapan sang kasir sembari mengeluarkan dompetnya dari dalam tas, berusaha untuk tidak melihat Jungkook.

" Anda tidak apa-apa? " Sang kasir bertanya sembari memberikan kartu serta struk kepada Taehyung yang tampak pucat dan gemetaran.

" Ah? Iya aku tak apa " Taehyung tersenyum lalu segera mengambil kartu dan struk itu dan segera melenggang pergi ke ruang tunggu berusaha mengabaikan ekstensi Jungkook yang terus memperhatikannya.

Jungkook berselingkuh dari nya, tentu saja. Tidak ada yang sudi memiliki hubungan dengan seorang pria terlebih lagi pria yang payah dan tidak dapat di andalkan.

Taehyung tertawa tanpa suara, merunduk selagi mengusap kedua tangannya berusaha menghangatkan diri sendiri. Pelupuk matanya sudah di penuhi air mata, tapi ia tetap keukeuh agar tidak seorang pun mendapati ia sedang menangis.

Jungkook menghilang dari cafe bersama wanita itu, memasuki mobil yang terparkir tepat di depan cafe. Entah wajah kesal karena ketahuan ataupun wajah bersalah yang Taehyung dapati tapi itu sukses membuat air matanya jatuh, tubuh itu mendadak lemah membuatnya lunglai.

" Ya Tuhan anda tidak apa-apa? " Pelayan yang ingin mengantarkan pesanan Taehyung dengan sigap menahan tubuh itu, tak sedikit para pengunjung yang melihat pelayan itu membantu Taehyung.

" Aku tidak apa-apa, terimakasih. " Taehyung tersenyum ramah lalu segera pamit untuk pulang.

Bunyi sandi pintu apartemen terdengar, pintu berwarna cokelat tua itu kini terbuka bersamaan suara derap langkah dari dalam mengisi. Taehyung menatap Jungkook yang berdiri tepat di hadapan pintu dengan kondisi berkeringat. Tampak berlari kencang untuk sampai ke apartemen milik mereka dan tak sempat berganti baju.

" Taehyung.. " ia memanggil, memperhatikan Taehyung yang tersenyum manis kearahnya. Hazel hitam itu tak luput memperhatikan pergerakan sang kekasih yang sedang melepaskan sepatu boot nya dan juga cardigan rajutnya yang hangat.

" Aku membeli donat dan juga teh hangat, jika teh nya terasa dingin hangatkan saja di microwave ya? " Taehyung berjalan ke dapur, berusaha membuka topik yang jauh dari Jungkook inginkan karena ia takut untuk mendengarkan alasan apapun yang akan Jungkook utarakan.

" Apa kau tahu? Aku tadi sempat bertemu dengan anak anjing yang begitu lucu! "

" Tae.. "

" Mm kau harus merasa donat ini! Wah tidak salah aku mengikuti saran teman-teman kantorku ! "

" Hey?- "

" Oh iya Jimin baru saja mengirimi pesan kepadaku agar kita bisa- "

" KIM TAEHYUNG! " Teriakan itu menggelegar, sukses membuat Taehyung terdiam dengan wajah kaget. Air mata itu terjatuh dengan begitu deras, sangat terkejut akan Jungkook yang telah membentaknya.

" Tae- sayang.. " realita baru saja menghantam kepala Jungkook akan apa yang telah baru saja ia lakukan, rasa bersalah menggerogoti dadanya saat melihat tubuh ringkih itu gemetar hebat. Ia berusaha meraih tubuh kecil itu namun tepisan lembut yang membalasnya.

" Kau tahu? " Taehyung berusaha menghentikan tangisnya, mengenggam tangannya sendiri dengan erat.

" Aku bertemu dengan seseorang yang begitu mirip denganmu, dia sedang menggandeng tangan wanita yang begitu cantik sekali. Mereka tertawa sembari memilih kue ulang tahun. " Taehyung tersenyum sekali lagi namun dengan air mata yang terjatuh menghiasi wajahnya yang cantik, wajah kesukaan siapapun termasuk Jungkook terlebih lagi senyuman favorit miliknya seorang.

THE GOOD THINGS [ KV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang