Seorang lelaki menghembuskan asap rokok dari mulutnya seraya meletakkan sebuah foto di meja. Dia menatap kemerlap kota Seoul dari dalam kantornya, dan tersenyum seakan seluruh kota ada dalam genggamannya. Beberapa saat kemudian dia mengelus janggut putihnya dan memanggil beberapa bawahan untuk menemuinya.
"Cari tahu siapa gadis ini, segala hal terkait dengannya segera selidiki. Lakukan seperti biasa, dan ingat! Jangan mengganggu nya, selidiki saja dan jangan lakukan hal lain"
"Baik, Boss!"
...........
.......
....
Waktu berlalu dengan cepat, sekolah kami baru saja menyelesaikan test akademik sebelum liburan musim panas. Aku merasa jika nyawaku berkurang karena itu, namun aku bersyukur bisa menyelesaikan test meski tidak tahu bagaimana hasilnya. Dan hari ini hasil test akan di bagikan, semoga saja nilaiku tidak terlalu buruk, karena aku sudah tidak belajar lebih dari 5 tahun dan baru mulai mengulang pelajaran beberapa minggu ini.
"Ketua kelas, tolong bagikan hasil test kepada yang lainnya. Ingat, minggu depan masih ada kelas tambahan sebelum libur musim panas. Pastikan kalian menghadirinya!"
"Baik......." Ucap semua siswa
Setelah itu ketua kelas membagikan hasil test. Aku bahkan menerimanya dengan mata tertutup karena tidak yakin dengan nilaiku. Meski aku dulunya tergolong pintar, namun waktu bisa saja menumpulkan kemampuan seseorang bukan? Yah meski sepertinya itu tidak berlaku untuk kemampuan berkelahi ku....
Dhakwan menghampiriku dengan wajah yang suram. Dari wajah dan auranya aku bisa menebak jika hasil yang dia dapatkan tidak terlalu bagus.
"Ji Soo~ bagaimana hasil test mu. Biarkan aku melihatnya juga"
"Tunggu sebentar, aku belum melihatnya juga"
Aku masih menutup kertas nilai itu dengan kedua tanganku sambil berharap jika nilaiku tidak buruk. Yerin menghampiriku dan Dhakwan, dia menunjukkan nilainya kepada kami. Nilainya bagus dengan rata-rata di atas 80. Aku menunjukkan nilaiku juga, dan hasilnya : Bahasa Inggris 85, Bahasa Korea 70, Matematika 40, Sains 60 dan Sosial 70.
"Setidaknya nilaimu lebih baik dariku Ji Soo"
Dhakwan masih suram dengan nilainya karena hanya di Sains yang menyentuh angka 60.
"Tenanglah Dhakwan, jika ada waktu mari kita belajar bersama" Yerin menyemangati Dhakwan
"Sebentar lagi musim panas, apa kalian memiliki rencana?"
Aku ingin tahu apa rencana mereka liburan musim panas nanti. Yah setidaknya jika ada yang luang aku bisa mengajak mereka main. Meski aku cukup populer dikelas belakangan ini, aku hanya akrab dengan mereka berdua saat ini.
"Aku? seperti biasa Ji Soo.... Aku akan part time hehehe..."
"Bagaimana denganmu Yerin?"
Dari luar kelas aku bisa mendengar ada seseorang yang datang dengan terburu-buru. Aku tidak bisa menebak siapa yang sangat terburu-buru itu. Mungkinkah dia kebelet pergi ke toilet?
Pintu kelas terbuka, ada seorang cewek yang menatapku dengan tatapan gembira. Yup! Ryeon, kenapa kali ini dia menemuiku dengan wajah gembira? Sebelumnya dia tidak pernah menemuiku lagi sejak aku membelikan minuman kaleng, kenapa tiba-tiba?
"Ji Soo!! Kau... Kau peringkat 76!"
"HA!!!??"
Aku memang belum melihat papan pemberitahuan peringkat hasil test, tapi aku tidak menyangka jika aku bisa masuk 100 besar. Walau aku merasa biasa saja, tapi Dhakwan makin depresi ketika tahu aku masuk 100 besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
More!!
AksiCerita ini mengandung unsur kekerasan, ucapan kasar dan lain sebagainya. Harap pembaca bijak memilah kata dari cerita ini. Karakter dan tokoh dalam cerita ini hanya fiksi, latar tempat ataupun yang terjadi di dalamnya berbeda dengan kehidupan nyata...