•H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^
•
•
•"Nathan jangan terus meminta gendong pada bibimu!"
"nda" jawab anak kecil yang bernama Nathan itu.
"Udah Grace, aku gapapa kok..." sahut Arumi.
"Aku takut kandunganmu kenapa-kenapa Arumi!" Jawab Grace.
Nathan, anak pertama Grace yang sudah berusia lima bulan itu sudah dapat berbicara walaupun tidak ada yang mengerti apa yang ia bicarakan.
Sudah satu tahun berlalu sejak kejadian Henry, Arumi pulih dalam waktu dua minggu, lalu sebulan setelahnya ia memutuskan untuk meminum ramuan dari tabib. Sejujurnya Arumi menolak, tapi Zee berhasil meyakinkan Arumi bahwa itu adalah jalan yang tepat.
Arumi tak sadarkan diri selama tiga bulan lamanya setelah meminum dan mendapatkan efek samping pada ramuan tersebut, bertepatan saat Arumi tersadar Grace melahirkan anak pertamanya.
Tabib pun sudah memastikan bahwa sekarang Arumi hanyalah seorang manusia biasa, ramuan itu berhasil membunuh sisi wolf yang ada ditubuh Arumi. Arumi sempat mengurung diri dan tidak berbicara pada siapapun selama satu minggu, namun ia kembali ceria saat Grace datang ke packnya membawa anak pertamanya tersebut.
Seluruh penghuni istana selalu berusaha membuat Arumi bahagia agar ia melupakan kesedihannya.
Kini Arumi tengah mengandung anak keduanya setelah mengalami keguguran pada anak pertamanya dan wanita itu sudah benar-benar ikhlas atas kehilangan Zee.
••••
"Arumi, temani aku pulang ke ayah?"
"Kau ingin ke ayahmu?"
"Iya, aku sudah menghilang terlalu lama kan..."
"Baiklah, bagaimana jika sekarang?"
Grace menatap binar pada Arumi, "Ayo!" Jawabnya semangat.
Grace, Zaki, Arumi, Nathan dan Eldrick pergi menuju perbatasan hutan. Perbatasan itu masih setia dijaga ketat oleh para militer, tentu saja mereka mendapatkan akses untuk ke dunia manusia.
Mereka menaiki mobil dan menancap gas menuju kekota. Mata Grace dan Arumi tak henti-hentinya melihat sekeliling, sudah lama mereka tidak melihat suasana dunia luar.
Tak lama tibalah mereka didepan rumah yang terbilang cukup besar, mereka keluar dari mobil lalu Grace menekan bel yang ada dipintu rumah tersebut.
Seorang wanita paruh baya membuka pintu...
"Hai bibi Elisabeth" sapa Grace dan Arumi pada sosok didepan mereka.
Elisabeth adalah asisten rumah tangga sejak Grace masih berusia tiga tahun, sejak kematian ibunya Grace menjadi lebih dekat dengan asistennya tersebut. Bahkan saat ayahnya menikah kembali, hanya Elisabeth yang selalu membelanya dikala sang ayah memarahinya.
Grace sudah menganggap Elisabeth seperti ibunya sendiri, kini ia sangat senang bisa melihat wanita itu kembali. Setelah menyapa, Grace memeluk erat Elisabeth.
"Kau dari mana saja nak" tanya wanita itu.
"Ceritanya panjang bi...oh iya perkenalkan ini Zaki suamiku dan Nathan anakku" sahut Grace.
Wanita tua itu berjabatan tangan dengan Zaki dan menggendong Nathan.
Elisabeth menyuruh mereka semua untuk masuk, kebetulan ayah dan ibu sambung Grace sedang bersantai diruang tamu.
"Ayah..."
Sang ayah menoleh, berharap ayahnya memeluknya justru Grace mendapatkan tatapan tajam dari sang ayah. Arumi mengelus punggung Grace untuk menenangkan sahabatnya tersebut, Grace memberanikan diri untuk menghampiri ayahnya, namun...
Plak
Tamparan keras mendarat dipipi Grace, Zaki yang melihat hal tersebut melesat cepat kearah mereka, karena emosi Zaki melayangkan satu pukulan diwajah ayah mertuanya tersebut.
"Kau tidak pernah membahagiakannya, setidaknya jangan menyakitinya!" Ucap Zaki.
Grace dan El berusaha menenangkan Zaki.
"Pergi kau jalang!!! Untuk apa kau menginjakan kaki dirumah ini lagi hah?!!" Ketus ibu sambung Grace sambil membantu suaminya untuk bangkit.
Zaki menarik tangan Grace untuk pergi dari sana, Arumi mengambil Nathan dari gendongan bibi Elisabeth. Mereka semua kembali kedalam mobil, tangis Grace pecah didalam mobil tersebut.
Arumi memutuskan untuk kembali ke pack.
•••••
Mereka kembali keruangan masing-masing, Arumi menuju ruang kerja untuk menemui Noah.
Keadaan istana selama dua tahun terakhir sangat damai dan tentram, hanya terdapat masalah-masalah kecil tentang para rogue yang memberontak diperbatasan.
Selebihnya keadaan baik-baik saja, istana menjadi ramai setelah Eldrick menikah dengan Eveline, kini Arumi mempunyai teman mengobrol diistana.
Mereka berharap bahwa keadaan akan terus baik-baik saja sampai seterusnya, Noah dan Arumi saling berjanji bahwa anak-anak mereka akan mereka didik sendiri tanpa pengasuh.
.
"Jika dia laki-laki, kau percaya pada Eldrick bukan? Karna aku yakin El akan mendidiknya dengan benar." Seru Noah sambil mengelus perut Arumi yang duduk dipangkuannya.
Arumi hanya mengangguk sambil terus memakan buah-buahan yang ada dihadapannya itu.
"Istriku menggemaskan juga ya walaupun gemuk seperti ini.." goda Noah.
Arumi membalikan badannya dan memasang wajah cemberut kearah Noah.
"Kau mau ku bikin jadi one pack?" Jawab Arumi.
Ruangan itu penuh dengan suara canda tawa mereka, para pekerja istana yang berlalu lalang ikut tersenyum senang mendengar Alpha dan Luna mereka bisa tertawa lepas kembali setelah banyak kesedihan yang selama ini menerpa mereka.
🦋🦋🦋🦋
•
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Luna
Hombres Lobo"Bagaimana bisa dia hanya memikirkan dirinya? Bagaimana dengan packnya? Bagaimana jika anak-anakku terlahir sebagai manusia sepertiku?" Tanyanya bertubi-tubi "Aku akan me-rejectnya demi kebaikannya." Lanjutnya. Arumi, seorang werewolf yang terlahir...