A/N:
Ossu! Harakiriri desu!
Kali ini ane menulis shorfict Midorin x reader. Terinspirasi karena temen ane sedang sakit, jadinya mau buat shorfict (atau drabble?) yang mungkin bisa membuatnya sehat (?)
((Get well soon Ka-Chan11!!))Dan para Readers yang sedang sakit, cepat sembuh ya! (?)
Kuroko no Basuke (c) Tadatoshi Fujimaki
Warning: OOC dan Typo(s)(Happy Reading)
-xXx-
"(Name)?"
Midorima berdiri di depan pintu rumahmu sambil membawa banyak sekali buku catatan dan mengetuk pintu kayu oak itu pelan. Hari ini, kau tidak masuk karena demam, dan, karena ia adalah laki-laki yang baik hati, ia memutuskan untuk membawakanmu tugas serta materi yang kau lewatkan di sekolah tadi.
"Aah... Ya, silahkan masuk..." Ucapmu lirih dibalik pintu itu. Mendengarnya, Midorima sweatdrop.
"Bagaimana caranya aku masuk jika kau tidak membuka kunci pintunya?"
"M-maaf...!" Terdengar suara langkah kaki, kemudian pintu pun terbuka, menampilkan sosokmu yang terlihat lesu dan lelah--pemandangan umun orang sakit.
"Konnichiwa," ia menganggukkan kepala, "aku datang untuk membawakanmu kopian catatan pelajaran tadi."
"Terimakasih banyak, Shintarou-kun..." Suaramu terdengar bindeng, "maaf aku merepotkanmu."
"Tidak apa-apa," jawabnya seraya membenarkan letak kacamatanya, terlihat angkuh. Padahal dalam hati, ia sangat khawatir.
"Shintarou-kun, ano... Mau menetap sebentar untuk mengajariku soal matematika yang... ini?" Tanyamu sambil tersenyum lemah.
"Kau sedang sakit, (Name)."
'Tapi... minggu depan kita kan mau ula... ngan..."
Bruk!
"(Name)?!" Midorima terkejut melihatmu tiba-tiba berlutut sambil berpegangan pada gagang pintu, dengan sigap ia meraih lenganmu dan melingkarkannya di pundaknya.
"Sudah kubilang, jangan memaksakan diri!""Maaf, Shintarou-kun..." Kau bernapas tertatih-tatih.
Midorima segera merebahkanmu di kasur kamarmu, lalu menyelimutimu. Ia mengecek suhu tubuhmu dan langsung terkejut; demammu naik.
"(Name), kau sudah minum obatmu?"
"Obat? Eh... Oh iya." Kau tertawa kecil, "lupa."
"Bodoh." Midorima menghela napas, "dimana kau menyimpannya?"
"Di meja makan... ada bungkus dari apotek bertuliskan namaku..."
Midorima langsung berjalan menuju meja makan dan mengambil bungkus obat yang dimaksud dan juga segelas air.
"Dozo." Ucapnya seraya memberimu obat sesuai petunjuk dan segelas air.
"Terimakasih," kau mengambil obat dan segelas air itu, "maaf aku merepotkanmu seperti ini."
"Kau terdengar seperti nenek-nenek, (Name)." Ia membetulkan letak kacamatanya, "sudah, minum dan istirahat."
"Iya." Kau tersenyum.
Selesai meminum obat, Midorima langsung membantumu istirahat--semacam membetulkan letak bantalmu, mengatur pendingin ruangan, menutup badanmu dengan selimut, dan sebagianya.
"Kapan orang tuamu pulang?"
"Sejujurnya... Mereka dinas. Aku dirumah sendirian beberapa hari kedepan."
Rasanya ia ingin sekali menjitakmu.
"Mereka tidak tau kau sakit?""Tidak..."
Ia menghela napas panjang sebelum meraih novel di dalam tasnya. "Ya sudah, sana tidur." Ucap Midorima.
"Kau mau pulang, Shintarou-kun?" Tanyamu.
"Nanti ketika kau sudah tidur." Jawabnya dan duduk di kursi meja belajarmu.
"Kenapa?"
"Banyak tanya," ia mendengus kesal, "sana tidur."
"Iya..." Kau hanya bisa tersenyum, lalu membalikkan badanmu, memunggungi Midorima.
(Time Skip?)
Midorima, sambil membaca buku, menunggu sampai kau tertidur pulas lalu pergi (walau sebenarnya ia sangat khawatir denganmu). Begitu mendengar kau sudah mendengkur pelan, Midorima rasa sudah saatnya ia pulang, sebelum tiba-tiba kau merengek dan sesengukan pelan. Midorima mengecek, sepertinya mengigau.
"Uh... hiks... hiks..."
Midorima berdiri dari kursi, kemhdian langsung mengelus surai (hair colormu) seraya berusaha menenangkanmu, "Shhh... sudah, tidak apa-apa." Sepertinya kau mimpi buruk.
Midorima kembali mengecek suhu tubuhmu, ia sedikit khawatir karena suhu tubuhmu tidak turun juga. Ia tidak bisa meninggalkanmu seperti ini, berhubung kedua orang tuamu sedang dinas, Midorima pun memutuskan untuk menetap disini semalam. Toh, besok juga libur.
"T-tasukete..." Kau mengigau seraya menangis minta pertolongan, Midorima benar-benar khawatir, apalagi ketika melihat tiba-tiba kau gemetaran. Midorima segera memanjat kasurmu, lalu merebahkan diri disampingmu.
Jujur, rasanya malu. Maluuuu sekali. Tentu saja. Jika ada yang melihatnya, ia pasti dikira mesum atau semacamnya. Tapi, dia tidak tega membiarkan mu seperti itu, karena itu, ia pun segera melingkarkan tangannya pada tubuhmu dan mendekapmu erat.
"Baka..." Ia mengusap air mata dari wajahmu, "hobi perempuan itu memang membuat laki-laki khawatir, ya?"
Midorima mengelus pipimu pelan, sambil menghapus air mata yang turun. Tapi, perlahan-lahan, kau berhenti menangis. Seperti sentuhan Midorima adalah sentuhan ajaib yang bisa membuatmu merasa aman dan menghilangkan mimpi buruk. Kemudian, kau kembali terlelap disamping Midorima yang akan menjagamu sampai esok hari datang.
"Cepat sembuh, bodoh. Atau kau akan kuhajar."
.
.
.
.
.
.
The End~
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Well Soon
FanfictionKarena demam, kau terpaksa tidak masuk sekolah. Midorima yang khawatir memutuskan untuk datang membawakanmu catatan pelajaran sambil mengecek keadaanmu. Midorima Shintarou x Sick! Reader