04

4.8K 339 49
                                    

Haechan segera menuju ke ruangan dimana Jaemin berada. Sesampainya di ruangan tersebut, Haechan justru mendapati sang adik mengamuk dan mencoba melukai dirinya sendiri. Sang eomma dan beberapa pelayan pun merasa kewalahan untuk menangani sikap anarkis bungsu keluarga Seo tersebut.

Dengan segera Haechan mendekati sang adik dan mendekapnya dengan erat.

"Lepas hyung, tidak ada gunanya aku hidup, aku benci diriku sendiri, aku benci bayi dalam perut ku. Aku tidak mau jika harus merawatnya" berontak Jaemin dengan berbagai macam makian.

"Mark hyung akan bertanggungjawab untuk bayi mu"

Kalimat pendek yang Haechan katakan mampu membuat Jaemin menghentikan berontakannya dan menatap sang kakak tidak mengerti.

Seakan tau dengan tatapan bertanya adiknya, Haechan kembali bersuara "Besok kau yang akan menikah dengan Mark hyung" jelasnya.

"Apa maksudmu hyung?" tanyanya masih tidak mengerti meskipun dengan jelas Jaemin mendengar perkataan kakaknya.

"Bayi dalam perutmu akan lahir dengan adanya ayah, kau tidak sendirian merawatnya nanti. Mark hyung akan menjadi ayah untuk bayi dalam perut mu" ucap Haechan lebih memperjelas perkataannya.

"Hyung jangan bercanda, ini tidak lucu sama sekali" sarkas Jaemin yang merasa di permainkan.

"Aku akan melakukan apapun untuk mu, Jaemin. Apapun itu, asal kau baik-baik saja dan tidak melukai diri mu sendiri lagi" tegas Haechan.

Jaemin luluh mendengar nya "Hyung sedang tidak bercanda?" ia bertanya memastikan.

Dan sebagai jawaban Haechan menggeleng "Tidak" ucapnya dengan suara pelan nyaris berbisik.

"Lalu bagaimana denganmu, Hyung? Apa sekarang aku menjadi penghancur pernikahan hyung ku sendiri? Lihat betapa tidak bergunanya aku, yang hanya bisa merepotkan kalian" katanya dengan nada suara tidak terima.

"Apa yang kau katakan sama sekali tidak benar. Mark hyung juga menyetujui jika kau menggantikan ku menjadi mempelai untuk pernikahan besok" ucap Haechan dengan senyuman tersemat di bibirnya.

"Tapi kenapa?" Jaemin bertanya frutasi.

"Karena kami menyayangi mu, Jaemin. Kami tidak ingin kau dan bayi mu kenapa-kenapa. Selain itu, besok adalah kesempatan yang bagus untuk menutupi jika kau sedang hamil. Dan orang-orang akan mengira jika kau mengandung anak Mark hyung. Jadi tidak usah khawatir untuk yang terjadi selanjutnya" jelas Haechan mencoba membuat sang adik mengerti.

"Bagaimana dengan Mark hyung?" lirih Jaemin mencari keyakinan untuk kelangsungan hidupnya.

"Mark Hyung bersedia menjadi suami dan ayah dari bayi dalam perutmu. Kau tau sendirikan seberapa bertanggungjawab nya Mark hyung? Dia tidak keberatan sama sekali" kata Haechan kembali meyakinkan meskipun di bumbui sedikit kebohongan.

Jaemin seperti mendapat secercah kehidupan nya kembali. Mendengar jika sulung keluarga Lee akan bertanggung-jawab atas apa yang dia alami, membuat nya percaya jika hyungnya benar-benar berkata jujur. Terlebih dia tau seluk-beluk keluarga Lee yang memang bijak serta tegas dalam mengambil keputusan.

Dan tanpa bertanya lebih lanjut, Jaemin kembali memeluk tubuh hyungnya dengan sangat erat. Merasa sangat berterimakasih karena lelaki yang lebih tua kembali memegang perkataannya selama ini yang selalu memberinya harapan kembali. Jika ..

'Selama ada hyungnya, dia akan baik-baik saja'

Dan Jaemin kembali percaya dengan ungkapan tersebut, karena Haechan benar-benar menepati nya.

Youngho merasa bangga pada putra sulungnya, Haechan sangat bertanggung jawab sekalipun harus mengorbankan kebahagiaan yang anak itu miliki. Youngho mendekap tubuh sang istri yang sedang menangis tanpa suara. Tidak tega melihat putra sulungnya harus mengalah untuk mempertahankan keadaan putra bungsu mereka.

The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang