• Kacau part 2 •

22 2 0
                                    

HAPPY READING!
-

Vina bangun dalam keadaan berantakan. Mata sembab, rambut kusut, pakaian compang-camping, dan kepala yang terasa sakit, seakan ingin pecah.

Dari semalam sampai jam 3 pagi tadi, Vina menangis. Menangisi nasibnya. Vina merasa dipermainkan oleh takdir.

Bagaimana tidak, Vina dijodohkan dengan Davin yang tak lain adalah kakak sepupunya. Yang lebih membuat shock adalah, Vina bukan anak kandung orang tuanya.

Ternyata yang dikatakan tantenya itu benar. Vina merupakan anak dari sahabat kedua orang tuanya yang sekarang. Dengan kata lain, orang tuanya yang sekarang adalah orang tua angkat.

Setelah mendengar kisahnya yang seperti sinetron, Vina langsung mengurung diri dikamarnya sendiri.

Keluarganya sudah mencoba membujuknya untuk keluar, tapi Vina tak mau. Vina ingin menyendiri, berharap bisa menerima kenyataan.

Faktanya, Vina kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa dirinya bukan bagian dari keluarganya. Ada perasaan sedih, kecewa, malu, dan canggung. Semuanya bercampur menjadi satu.

Vina akan merasa malu dan canggung bila bertemu keluarganya nanti. Malu karena selama ini Vina terlalu banyak maunya. Terkesan tidak tau diri untuk ukuran anak angkat.

Tok tok tok...

"Kak Vina? Kakak udah bangun belum? Ini, Adel bawain kakak makan. Kakak belum sarapan, Adel sama yang lain jadi khawatir."

Ternyata Adelia yang mengetuk pintu kamar Vina. Memang dari semalam Adelia lah yang paling sering mengetuk pintu kamarnya.

"Kak? Makan ya, please. Kita semua takut kakak sakit,"

"Gak nafsu," balas Vina dengan suara agak dikeraskan.

Diluar kamar Vina, Adelia dapat mendengar suara Vina yang terdengar serak.

"Kasian kakak, pasti kepikiran terus." batin Adelia bersuara.

"Dikit aja, gak apa-apa. Yang penting perut kakak di isi nasi. Kakak gak lupa kan kalau kakak punya asam lambung?" Adelia tak pantang menyerah.

"Taro aja didepan pintu, nanti kakak ambil."

"Oke deh. Tapi dimakan ya? Awas aja kalau nanti aku kesini lagi makanannya masih utuh."

Adelia menghembuskan nafasnya panjang saat tak mendapat balasan dari Vina.

"Ini Adel taro depan pintu kamar kakak ya, jangan lupa dimakan."

Adelia meletakkan satu nampan berisi makan dan minum untuk Vina didepan pintu kamar Vina. Setelah itu, Adelia memutuskan pergi.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gavin: Gala × Vina (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang