• Mengakhiri •

28 2 0
                                    

HAPPY READING!
-

Beberapa jam sebelum Vina dan Gala bertemu...

"Kak, kok belum berangkat? Kasian loh kalau pemilik catering nya disuruh nunggu kalian." kata Aulia pada Vina yang memainkan ponselnya sambil menunggu kedatangan Davin.

Vina menatap jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangannya.

"Salahin bang Davin aja mah,"

Aulia duduk disebelah Vina, "Davin kenapa emangnya?"

"Masa dia baru bangun mah, kan nyeselin. Ini dia baru otw, mah." gerutu Vina.

Tin tin

"Nah, itu dia orangnya. Udah sana samperin, jangan ngambek gitu ah, nanti makin telat kaliannya." nasihat Aulia.

Ting!

"Udah sana kak, kok malah diem aja sih?" Aulia menyenggol pelan lengan Vina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah sana kak, kok malah diem aja sih?" Aulia menyenggol pelan lengan Vina.

"Iya mah, iya." dengan malas, Vina beranjak dari sofa. Tak lupa Vina pamit dan mengecup lembut punggung tangan Aulia.

"Assalamu'alaikum,"

Dengan kompak Vina dan Aulia menoleh ke sumber suara. Davin datang dengan tampang watados.

"Halo tante Aul, selamat pagi." sapa Davin seraya mengecup lembut punggung tangan Aulia. "Om kemana tan? Kok gak keliatan sih?" sambung Davin dengan kepala celingukan.

"Om masih tidur, Dav. Abis lembur, kecapean dia." jawab Aulia.

Davin ber-oh ria, lalu tatapannya mengarah kearah Vina yang terdiam ditempatnya berdiri.

"Kok diem? Ayo berangkat," Davin melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Vina membuat sang empu mengerjapkan matanya pelan.

"Oh iya ayo,"

Setelah itu, keduanya pamit pada Aulia yang tersenyum senang saat melihat Vina dan Davin berjalan secara berdampingan. Sangat cocok!

Aulia lega saat Vina memberikan jawaban yang memuaskan. Yap, Vina menerima perjodohan ini walaupun tidak sepenuhnya menerima. Maksudnya, Vina masih tahap menerima semuanya. Pelan-pelan tapi pasti.

Sedangkan didalam mobil, Davin fokus menyetir dengan sesekali melirik Vina yang sibuk dengan dunianya sendiri.

"Lo seriusan nerima perjodohan ini?" tanya Davin memastikan.

"Hm,"

"Janji gak akan nyesel setelah ini? Karena gue gak akan lepasin lo,"

Mendengar itu, seketika Vina menoleh kearah Davin yang tatapannya lurus ke depan menatap jalanan.

"Maksud lo?"

"Gue yakin lo gak budek, Vin."

Vina mendengus kesal, "Gue beneran gak paham sama perkataan lo, bang."

Gavin: Gala × Vina (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang