01

764 49 2
                                    

pria muda dengan surai hitam legam yang sesekali bergerak ke kanan dan kiri itu terlihat berjalan dengan rantai yang mengikat kedua lengannya menjadi satu

"pelaku perampokan telah di temukan komandan, pelaku sempat melarikan diri setelah merampok di kediaman korban, pelaku di temukan sendiri pada sebuah kontrakan kumuh"

"ada berapa pelaku saat kejadian?"

sang pelaku dari tindakan keji itu di persilahkan untuk duduk pada kursi hitam yang telah di sediakan meski kedua bahu nya tetap di cengkram oleh penjaga di belakangnya

"kami ada empat orang, pak" nada yang di keluarkan terdengar santai dan sama sekali tidak terlihat bahwa sang pidana sedang di landa kepanikan karna tindakan nya telah di ketahui

"kami sudah menangkap tiga di antara kalian, dan kau menjadi yang ketiga, lalu di mana pelaku sisanya,apa kau mengetahui di mana ia melarikan diri?"

pria yang baru saja berusia lima belas tahun itu menggeleng dengan kepala yang masih menunduk, ini bukan karna ia merasa takut di interogasi namun ia merasa ragu untuk memberi tahu keberadaan sahabatnya yang masih belum di temukan

"kami tidak akan memberikan hukuman berat padamu jika kau memberi tahu kami dimana temanmu"

berat, rasanya semuanya sangat berat untuk pria muda itu

"saya tidak tau, kami berpisah setelah dua jam terkahir kami membagi hasil penjualan barang curian kami" meremat celana nya dan berusaha membuat nadanya se meyakinkan mungkin

"baiklah, jika kau memang tidak ingin berbagi informasi. Lalu apa kau ingin mengakui kesalahan mu? kau tahu, tidak seharusnya kau melakukan tindakan tercela seperti ini di saat usia mu yang masih sangat muda, kau bisa bekerja untuk mendapatkan uang. Semua yang kau lakukan ini salah, apa kau mengerti?"

"kalau semua yang saya lakukan adalah suatu yang umum apa mungkin saya tetap duduk di depan anda sembari di interogasi seperti ini, pak komandan?" semua yang ia lakukan ini benar, menurutnya. Dan sudah sepantasnya ia akan duduk sebagai pelaku pada meja interogasi seperti sekarang

"kau masih terdengar sombong untuk seukuran perampok yang sudah berlaku kriminal, aku menawarkan hukuman ringan pada mu untuk memberitahu dimana keberadaan teman mu, jika kau sudah berada pada usia legal mu aku tidak akan segan segan memberatkan kasus mu, dasar bocah"

pria muda itu hanya tersenyum tipis dengan lebam pada sudut bibirnya, ia melakukan tindak kejahatan hanya karna ia membenci orang orang kaya yang telah membuat kedua orang tuanya pisah

"karna umurmu yang masih belia, sesuai undang undang dan kasus yang telah kau lakukan, maka kau dinyatakan bersalah dan akan di hukum lima bulan penjara sesuai persyaratan berumur"

nampak tidak terlalu berat untuknya, ia bisa melewati lima bulan itu dengan cepat jika ia berpihak pada oknum yang kuat

"bawa tahanan pada sel, dengan nama na jaemin, sel berada pada nomor 10"

"baik komandan"

dengan begitu, pria muda dengan tanda kejahatan perampokan sebuah rumah mewah di tetapkan bersalah dan harus merelakan lima bulannya dalam sebuah sel yang terdapat berbagai tahanan lainnya

"lihat, siapa yang baru saja datang"

jaemin tetap memasang riak datarnya pada pria yang menyambut nya dengan senyuman sengit, angka pada baju tahanannya menunjukkan angka 213

"kau terlihat masih sangat muda, apa kasus mu?" pria lainnya menyambar dengan nada yang menurut jaemin sangat menyebalkan

"perampokan" hampir dari satu sel menertawakan nya, namun ada dua orang pria lainnya yang tetap terdiam di ujung ruangan dengan tatapan malas

the elimination [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang