Akhirnya kau menghilang. Tak ada kesempatan dimana aku menjadikan mu milikku. Maafkan aku yang terlalu pengecut ini.
Meski nyatanya aku yang sakit sendirian.
Sore itu entah bagaimana aku berfikir untuk berdiri disana. Di tepi pagar pembatas rooftop kantorku.
Apa yang merasuki ku untuk berani berdiri disana? Aku benci diriku sendiri.
"NAYLAAAA AKU SELALU MAU KAMU JADI PUNYAKU!" teriakan itu menggema kau harus tau Nayla saat ini aku berada di titik dimana aku benar-benar lelah.
Aku yang mencintaimu lebih dulu tapi ia yang menjadi pelabuhan dimana kapalmu akan pulang.
Aku juga ingin menjadi tempatmu pulang!
Lalu entah keberanian dari mana aku lompat terjun ke bawah. Masalahku tak hanya kamu.
Beberapa hari yang lalu orang tuaku dan aku bertengkar, belum lagi masalah kantor yang membuatku pusing. Saat semua itu menyiksaku, yang ku cari hanyalah kamu! Tapi aku tak menemukannya! Kamu menghilang meninggalkan aku sendiri dalam keadaan kebingungan.
Lalu mungkin teriakan di sore itu akan menjadi teriakan terakhir dari seorang Naka. Sebab kegelapan memelukku menenggelamkanku dalam palung terdalam, lebih dalam dari palung Mariana. Dengan nama kematian.
Kematian adalah akhir dari segala keterpaksaan hidup ini. Sebab hidup tempat dimana masalah selalu muncul, ia tak peduli kita siap atau tidak. Hidup akan terus memberikan masalah.
Meskipun kematian adalah hal paling mengejutkan. Juga hal paling menyedihkan. Tapi aku mendahului takdirku. Mungkin akan selamanya terjebak di neraka.
End
Oke ini adalah ending cerita Naka.
Mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mosi✓
Fanfictionkesimpulan yang ku ambil terlalu cepat untuk menggambarkan segala hal yang berkaitan dengan mu itu indah.