Jisoo pov
Pagi ini pukul 06.00 pagi aku sudah bangun mulai mempersiapkan masakan untuk makan pagi bersama Lisa juga jennie di rumahku. aku ingin memasakkan mereka makanan terbaik yang aku bisa untuk merayakan persaudaraanku dengan lisa. Aku melihat ken sedang asyik menonton TV dengan pakaian kerjanya yang sudah rapi, dia akan bergabung bersama makan pagi kami.
"Di mana orang-orang? Kenapa kau sendirian saja?" Ken bertanya padaku yang sedang sibuk memasak.
"Lisa dan jennie kurasa masih tidur dan chaeyoung sepertinya juga masih tertidur, hari ini aku memintanya untuk istirahat dan tidak melakukan aktivitas pekerjaan apapun" jelasku dengan masih sibuk mengiris sayuran
"apakah chaeyoung sudah tahu jika lisa berada di sini?"
"Tidak kemarin malam ketika Lisa dan Jennie sampai, chaeyoung sudah tertidur" dan jika kalian para pembaca menebak tunanganku adalah chaeyoung kalian benar adanya. Begitu banyak kejadian yang aku alami 6 bulan ini, Aku tak sabar menunggu bagaimana respon Lisa ketika bertemu dengan chaeyoung, gadis yang sudah dia cari selama berbulan-bulan ini. Aku tidak mengatakan apapun pada chaeyoung, aku juga ingin memberikan kejutan padanya karena dua gadis keras kepala itu sama-sama terlalu gengsi untuk saling mendekat. Chaeyoung mengatakan tidak marah pada lisa tapi dia mengatakan hanya kesal dengan lisa. Lalu bedanya apa... Tapi aku tidak berani mendebat chaeyoung, gadis itu sedikit atau banyak memiliki watak yang sama-sama keras seperti lisa. Didikan tuan manoban kurasa.
Aku masih sering tidak menyangka bagaimana takdir yang di suguhkan Tuhan padaku, aku berniat membalas dendam masa kecilku. Justru aku menemukan saudara kandungku. Bagaimana aku bisa marah lagi jika lisa adikku, aku tak mempunyai sikap pemarah seperti itu, ayah dan ibuku adalah dua orang yang sangat penyayang. Keluarga kami harmonis sebelumnya. Tapi ya sudahlah, jika memang jalanku seperti ini aku bisa apa. Yang aku pikirkan adalah apakah lisa menerima jika chaeyoung adalah tunanganku atau tidak. Bagaimanapun chaeyoung adalah mantan istrinya. Aku tidak tahu harus apa jika lisa menentang hubunganku dengan chaeyoung. Padahal segala cobaan telah chaeyoung hadapi untuk mendapatkan aku kembali.
"Unnie" suara lisa terdengar sudah memanggilku, dia memakai pakaian santai yang kemarin aku berikan untuknya juga jennie, ukuran kami sama untuk pakaian. Meski bajuku tampak lucu jika lisa yang memakainya, seperti kalian tahu aku menyukai warna yg berwarna pink dan semacamnya, sedangkan lisa. Dia sedikit tomboy.
"Kau sudah bangun li, mana jennie?" Aku tersenyum ke arahnya, lisa mendekat ke arahku. Lalu dia memelukku erat.
"Aku ingin mendapatkan pelukanmu unnie" aku senang lisa sudah tidak canggung denganku. Lisa belum menyadari kehadiran ken di ruang televisi. Hingga akhirnya ken berdehem dan membuat lisa melepaskan pelukannya.
"Ohh, ada oppa rupanya. Oppa sudah bangun? Sudah rapi sekali pagi ini oppa" Aku dan ken sama-sama melotot mendengar lisa memanggil ken oppa.
"Kenapa kalian melotot seperti itu? Apa ada yang salah denganku? Unnie oppa? Katakan sesuatu" lisa tampak begitu lucu dengan wajah bingungnya melihat ekspresiku dan ken
"Haha, kemarilah lisa. Oppa ingin mengobrol denganmu" ken menepuk kursi disamping tempat duduknya. Aku rasa ken menyadari bahwa lisa mengira dirinya masih berhubungan denganku.
"Ne oppa" lisa pergi duduk santai di samping ken.
"Bagaimana kabar adik oppa ini?" Ken beracting seolah-olah dia benar-benar kakak Lisa. Aku ingin tertawa tapi aku menahannya. Tak lama kemudian jennie keluar dari kamar.
"Unnie sedang sibuk memasak? Apa yang bisa aku bantu? Mana lisa?" Jennie bertanya seraya menghampiriku. Aku menjawab jennie dengan kode wajahku karena tanganku masih sibuk menyiapkan bahan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA SISI (COMPLETED)✔️
FanfictionSetiap orang memiliki banyak sisi dalam hidupnya. Tak selamanya yang putih akan terus menjadi bersih, Tak selamanya juga yang hitam adalah kotor. Seperti segitiga yang memiliki 3 sisi dalam setiap ujungnya. Terkadang cinta memaksa seseorang untuk m...