CHAPTER 24 - LAVENDER?

660 86 11
                                    

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

24. Lavender

Harry cepat-cepat menyambar buku itu lalu memasukkannya ke dalam tas, melihat ke sekitar dengan waspada dan setelah memastikan tak ada satupun dari teman-temannya yang lain yang memerhatikan, dia mendekatkan bibirnya pada telinga Zee untuk mengatakan sesuatu melalui bisikan, “jangan beritahu Hermione sekarang.”

Zee mengerti, namun dia bungkam dan lebih memilih untuk kembali melanjutkan makan malamnya daripada mengatakan atau menanyakan topik yang bisa memicu perdebatan. Dia telah melihat ekspresi ketidaksukaan Hermione mengenai buku yang ditemukan Harry, tetapi-siapa Pangeran Berdarah Campuran?

“Harry! Hei, Harry!”

Panggilan itu tentu saja diperuntukkan bagi si pemilik nama. Namun ternyata baik Zee, Ron, maupun Hermione turut menoleh lantaran penasaran, mereka melihat Jack Sloper; salah satu Beater tim Quidditch Gryffindor tahun lalu, sedang bergegas mendatangi Harry yang baru saja mengambil satu potong daging kalkun.

“Untukmu,” katanya terengah. “Kudengar kau Kapten yang baru. Kapan kau mengadakan uji coba?”

“Aku belum tahu,” kata Harry, “nanti kuberitahu.”

“Oh, baiklah. Aku tadinya berharap akhir pekan ini,” kata Sloper menghampiri teman-temannya yang duduk agak jauh dari mereka.

Namun sepertinya Harry tidak mendengarkannya, dia baru saja mengenali huruf-huruf ramping-miring yang ada di perkamen, bergegas membuka gulungan perkamennya sembari mengunyah.

Dear Harry,
Aku ingin memulai pelajaran privat kita hari Sabtu ini. Datanglah di kantorku pukul delapan malam. Kuharap kau menikmati hari pertamamu di sekolah.

Salam ku,
Albus Dumbledore

PS: Aku suka Soda Asam.

Zee membacanya tanpa suara lewat bahu Harry, usai itu dia mendapati Ron sudah berdiri dari tempat duduknya dan mencondongkan tubuhnya di atas meja, berbisik, “dia suka soda asam?”

“Itu kata sandi untuk melewati gargoyle di depan kantornya,” kata Zee dengan suara pelan.

“Bagaimana kau tahu?” tanya Harry curiga.

“Di sana dia menulis ‘PS’, kalau kalian perhatikan,” kata Zee mudah.

“Ha! Snape tidak akan senang ... Aku tak akan bisa menjalankan detensinya!” seru Harry.

Ron dan Hermione melewatkan seluruh waktu sisa-sisa makan malam mereka berspekulasi tentang apa yang akan diajarkan Dumbledore kepada Harry. Ron berpendapat kemungkinan besar kutukan dan mantra spektakuler yang jenis-jenisnya tidak dikenali para Pelahap Maut. Hermione berkata hal-hal seperti itu ilegal, dan berpendapat kemungkinan Dumbledore ingin mengajari Harry sihir pertahanan tingkat lanjut. Namun Zee lebih banyak diam, sudah untuk yang kesekian kalinya dia melihat ke arah meja anak-anak Slytherin dan tak menemukan keberadaan Draco dari pertama kali masuk ke Aula hingga makan malam usai.

Dia hanya mendapati Crabbe, Goyle, Blaise dan Theodore. Dan ketika mereka pergi dari sana, mendadak Zee beranjak sampai Harry, Ron dan Hermione menatapnya bingung, “ada—”

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang