III

710 62 6
                                    

Baekhyun tidak mengerti tentang mempersiapkan pertemuan yang ketua Phoenix maksud adalah dirinya yang berakhir di sebuah salon ternama dengan Minseok yang terus saja mengangkat telepon sambil menggerutu.

"Kau bisa pergi, Tuan Minseok"

Baekhyun berkata dengan pelan, merasa tidak enak karena menahan sekretaris Phoenix begitu lama. Ini sudah dua jam dan Baekhyun baru saja selesai membersihkan tubuhnya yang sebelumnya sudah diberi pijatan dan perawatan tubuh lainnya.

Ia akan menyerahkan dirinya malam ini, dibawah Phoenix. Maka dari itu Minseok menyiapkan segala sesuatu tentang dirinya,  Baekhyun awalnya menolak. Ia bahkan bisa menyiapkan dirinya sendiri, namun sekretaris Phoenix itu mengatakan dengan tegas bahwa ini adalah salah satu tugasnya. Selalu menyiapkan seseorang untuk ditiduri Chanyeol, maka berakhirlah Baekhyun yang mengangguk lalu mengikuti semua intruksinya.

"Tidak usah khawatir, Kai memang cerewet"

Saat beberapa orang melayani dirinya untuk memilih beberapa baju, yang Minseok lakukan adalah mengibaskan tangan dan menyerahkan semuanya pada Baekhyun.

.

.

.

Chanyeol melonggarkan dasinya ketika dirinya memasuki lift dan mendapati Minseok yang menyambutnya ketika lift terbuka.

"Dia sangat luar biasa, Bos"

Minseok berucap dengan senang, mengambil alih jas Bosnya lalu mengarahkan sang ketua Phoenix ke arah salah satu kamar hotel di ujung lorong.

"Phoenix.."

Baekhyun menunduk, memberi hormat pada Chanyeol yang memasuki kamar hotel. Chanyeol meneliti sang pemuda di hadapannya, rambutnya di cat berwarna coklat madu yang sangat cocok dengan kulit putihnya dan dibiarkan terjatuh begitu saja menutupi dahi hingga sedikit mata.

Baekhyun memakai kemeja putih dengan tiga kancing atas terbuka, menampilkan tulang selangkanya yang indah. Jangan lupakan belt yang bertengger manis di pinggang menambah kesan anggun pada dirinya. Ia memilih kemeja sepanjang atas lutut, sengaja tidak memakai celana agar nanti lebih mudah saat menggoda sang ketua Phoenix.

Chanyeol hanya menyeringai, lalu melangkahkan kakinya pada sebuah kursi yang terletak disana. Dihadapannya terdapat steik dan wine sebagai formalitas saja karena ia yakin mereka tidak akan bertemu demi menyantap steik dan wine di dalam kamar hotel.

Baekhyun mengikuti yang lebih tua lalu menuangkan wine ke gelas Chanyeol disusul ke gelasnya sendiri.

Chanyeol yang mengerti kemudian mengangkat gelas wine nya demi bertemu dengan gelas Baekhyun lalu menyesapnya, memperhatikan Baekhyun yang juga menyesapnya perlahan sambil bergerak gelisah dalam duduknya.

"Jadi, apa yang kau inginkan Baekhyun?"

Baekhyun mendongak, menatap obsidian yang tengah menatap ke arahnya sambil menyeringai seolah mengejek dirinya. Tapi ia tidak boleh tersinggung, walau bagaimanapun juga ia sedang meminta bantuan saat ini jadi ia harus sadar diri.

Tanpa mengatakan sesuatu, Baekhyun berdiri lalu melepaskan belt dan kancing kemejanya dengan sensual. Berusaha menggoda sang Phoenix yang hanya menatap datar ke arahnya.  Baekhyun meneguk ludahnya kasar, ia tidak boleh menyesal karena memang dirinya lah yang menyerahkan diri untuk berada dibawah Phoenix.

"Bolehkah aku duduk disini?"

Baekhyun mendekat, menunjuk ke arah paha yang lebih tinggi dan Chanyeol hanya mengangguk membalasnya.

PHOENIX's [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang