II - KDN

489 57 7
                                    


Kang Daniel

Kang Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dua bulan berlari cepat tak terasa. Sekarang bulan Oktober, dan Korea dipenuhi aroma musim gugur juga jalanan yang tak pernah kering sebab hujan. Pohon-pohon kehilangan daun, jatuh menjadi lembaran kuning yang menutupi sebagian jalan.

"Hujan, hujan pergilah... datanglah lain hari." Sinb bernyanyi kecil di depan pintu lift yang tak kunjung terbuka. Ujung kakinya mengetuk-ngetuk lantai marmer di bawah.

Ketika pintu terbuka, mata Sinb dengan sendirinya melebar dua kali lipat. Namun setelah sadar, perempuan itu menunduk sopan pada pria nomor satu di gedung ini.




"Anda tidak keluar?" tanya Sinb begitu dilihatnya Daniel masih di dalam lift.

Tergagap, pria Kang itu menjawab. "Se-sepertinya ada barangku yang tertinggal di atas. "

'Padahal tidak ada' Cela batin Daniel, merasa begitu bodoh karena mampu menggunakan cara apapun untuk menghabiskan waktu bersama gadis itu, meski sebentar.

Sementara itu Sinb mengangguk saja, ikut masuk ke dalam sana. Kemudian menekan lantai yang sudah Yuju arahkan. "Kau mau bertemu Yuju?"

"Iya." Jawab Sinb kelewat singkat, tidak tahu harus mengatakan apa karena suasana di dalam sini cukup awkward.

Baru naik ke lantai 2, lift seperti mengalami masalah. Lampunya mulai kedip-kedip tidak konsisten, hingga padam seluruhnya. Disusul dengan suara benturan yang keras dan berakhir lift stuck di tempat.

"Wae wae wae..." Sinb mulai panik, tahu sendiri bagaimana perempuan itu membenci film horror. Bukankah scene seperti ini biasanya kental sekali dengan film-film berhantu.

Sebenarnya Daniel juga takut, tapi lebih dari rasa takutnya, pria itu merasa malu. Bisa-bisanya gedung ini bermasalah saat orang yang di suka tengah berkunjung.



'Apa Sinb akan berpikir kalau dia bukan CEO yang baik karena tidak melakukan perawatan pada gedung ini?'

Ah masa bodoh, saat ini yang paling penting adalah keluar dari sini.

"Sinb-ssi tenanglah. Tarik nafas dalam-dalam dan rileks. Jangan panik, aku akan segera mengatasi ini, okay?" Ya, kunci dari terjebak dalam elevator adalah bersikap tenang dan kepala dingin.

Sementara itu, Daniel mengambil ponselnya kemudian mengarahkan senternya pada tombol panggilan darurat di panel elevator.


"Baik, ada yang bisa kami bantu."

"Lift tiba-tiba rusak, tolong perbaiki secepatnya."

"Baik Daepyo-nim, anda di lantai berapa?"

"Lantai 2"

Tubthumping : SinB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang