Prolog

65 2 0
                                    

"Will you marry me?" Ucap Pria itu. Tak ada sedikitpun keraguan di setiap kata yang diucapkannya.

Mata wanita itu berkaca-kaca, melihat Pria tersebut dengan gagahnya berlutut di hadapannya. Dia masih belum bisa membalas ucapan pria tersebut.
" Aku mencintaimu." ucap Pria tersebut.
"Aku ingin disaat aku membuka mata di pagi hari, bisa memandang wajahmu.
Kau adalah anugrah terindah.
Jadilah seseorang yang mendampingiku, hingga Nafas tak bisa kurasakan lagi" Lanjut pria itu, Kemudian berdiri dan mengambil tangan wanita itu. Dan meletakkan tangan itu tepat di dadanya.
"Rasakan.. Jantungku terasa sangat aneh. Dia betul-betul berdetak sangat cepat. Dan ini hanya terjadi jika aku bersamamu."

Kemudian dia mengangkat tangannya dan menghapus air mata wanita itu.
Ya, wanita itu menangis. Dia tidak dapat menahan tangisnya.
"Jangan menangis.
Cukup katakan YA."
Wanita itu mendengus pelan masih dengan tangis di wajahnya.

"Jadi? Apa kau menerimaku?" tanya pria itu lagi.
Wanita itu menutup mata sejenak. Kemudian membuka mata dan mengangguk pelan.
Melihat anggukan itu, dia langsung memeluk wanita itu erat. "Terima kasih. Aku mencintaimu" ucap pria itu di sela-sela pelukan. "Aku sangat bahagia. Terima kasih"
"Aku juga." ucap wanita itu akhirnya dan membalas pelukan pria itu. Dia membalas memeluk erat.
"Jadi ini alasan mengapa seharian kau tidak bisa dihubungi?" tanya wanita itu disela pelukan.
Pria itu melepas pelukan dan menatap mata wanita itu dalam.
"Maafkan aku, Aku harus menyiapkan ini semua. Aku ingin, ini menjadi berkenang untukmu" ujar pria itu lembut. Dia mengambil dagu wanita itu dan mendekatkan bibirnya ke bibir wanita tersebut dan mengecupnya pelan.

"Hhh.." terdengar napas tersengal-sengal. Wanita itu terbangun dengan napas tersengal-sengal.

Dia menangis lagi. Tangisannya berubah menjadi teriakan.

"ARGHHH" teriak wanita itu frustasi.

Kemudian dia menangis lagi. Kali ini dengan intensitas tangis yang tinggi.

Wanita itu memimpikan kejadian itu.

Dia memukul-mukul dadanya. Sakit. Rasa perih. Dia merindukannya. Dia sangat merindukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tears Are FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang