Waiting for You
Joe's
Sudah satu musim berlalu, sekarang musim dingin- yaa... setidaknya begitulah keadaan di Jepang. Kaoru baru saja mengirimkan foto hasil karya kaligrafi pertamanya yang ia jual pada salah satu perusahaan ternama disana. Bisa kulihat wajah bahagianya yang masih tetap terlihat sangat cantik, rambut merah muda-nya yang ia ikat seperti ekor kuda juga terlihat semakin panjang.
Ahh...sial, aku jadi ingin lebih cepat pulang kesana, mendekapnya setiap malam dan mendapatinya disampingku saat terbangun di pagi hari.
Sungguh khayalan yang sangat indah hingga teman di sampingku memukul kepalaku pelan menggunakan pulpen di tangannya.
"Joooee...kau tidak mendengarkan apa yang disampaikan dosen di depan sejak tadi kan?" ia berkata dengan nada manjanya.
Sebenarnya aku risih dengan keberadaan wanita ini, ia terus menempeliku empat bulan terakhir, sampai orang-orang disekitarku berpikir bahwa kami memiliki suatu hubungan. Orang-orang mengatakan aku beruntung mendapatkan wanita ini. Memang orang-orang menganggapnya adalah wanita yang sangat cantik, dan aku pun mengakuinya, namun tetap saja tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Kaoru di mataku.
Kalau kalian bertanya mengapa tidak aku tolak mentah-mentah wanita itu maka jawabannya sudah. Aku sudah melakukannya berulang kali. Bahkan aku pernah sampai membentaknya. Memang dasarnya saja yang sudah memiliki sifat seperti jalang, aku sudah pernah mengatakan berulang kali kalau aku sudah memiliki kekasih tapi tetap saja masih berusaha menarik perhatianku. Aku sungguh membenci jalang ini.
"Bukan urusanmu", karena memang kelas sudah selesai jadi aku putuskan untuk langsung keluar menjumpai teman karibku yang aku kenal karena ternyata ia tetangga seberang pintu apartemenku. Namanya Carlos, ia orang asli Brazil, kami satu universitas tapi berbeda fakultas, Carlos mengambil jurusan teknik industri, jadi tentu saja kami berbeda kelas.
Dan kebetulan aku tidak menemukannya di kelas terakhir yang seharusnya ia ikuti, hanya ada satu tempat yang bisa dipastikan ia ada disana. Kantin. Jadi langsung saja aku pergi kesana. Sialnya di jalan aku kembali bertemu dengan jalang tadi.
"Jooooeee... kamu pergi kemana saja?? Aku mencarimu sejak tadiii" suaranya sangat nyaring. Gendang telingaku bisa pecah jika terus mendengar teriakan jalang ini.
Entah dia ini buta atau apa tapi sepertinya ia memang tidak melihatku merotasikan bola mata. "Ada apa?" kalian bisa baca itu dengan membayangkan nada malasku.
"Hehehe... tidak...aku hanya ingin pergi ke kantin denganmu saja" shit, sekarang ia bergelayut di lenganku.
"Kau bisa pergi kesana dengan yang lain, tapi tidak denganku, bitch" yah, setelah menghempaskan jalang itu aku langsung berlari melanjutkan niat awalku yang ingin mencari Carlos. Ya tentu saja ia masih mengejarku. Persetan dengan teriakannya yang sangat nyaring hingga membuat setiap orang yang ia lalui menengok ke arahnya.
Sampai di kantin aku bisa melihat Carlos dikelilingi oleh para wanita yang tertarik padanya, bisa dikatakan Carlos ini juga sama populernya denganku, tapi paling tidak hingga saat ini ia belum memiliki pasangan, jadi tidak ada hati yang perlu ia jaga. Iya, dia adalah pria brengsek yang hanya main kesana kemari, tapi aku tak masalah dengan itu, ia tetap teman terbaikku di Italia.
Bedanya denganku adalah ia menikmati kepopulerannya itu, sedangkan aku tidak. Dan lagi, tidak ada wanita gila seperti jalang yang masih mengejar-ngejarku sampai sekarang dalam jajaran wanita yang berusaha mendekatinya.
Ia melihat kedatanganku jadi ia menghentikan obrolannya dengan para wanita itu, lalu meminta mereka untuk menyudahi acara mengobrol ria bersamanya itu. Dan dengan mudah mereka menuruti permintaan Carlos, sekali lagi kukatakan, tidak ada wanita gila dalam jajaran wanita yang menginginkannya.
Setelah mereka semua beranjak dari tempat Carlos, aku langsung pergi menghampirinya.
"Yo Joe!!" Carlos mengangkat sebelah tangannya untuk menyapaku.
"Yo Bro!!" aku balas menepuk telapak tangannya begitu tiba di hadapannya.
"Joooee!!! Kenapa kamu meninggalkan akuuu!!" dan sialnya jalang itu berhasil menyusulku kemari.
"Yo Charlotte!! Kau merindukanku?" bukan aku yang menjawab, tapi Carlos.
"SIAPA YANG RINDU PADA BAJINGAN SEPERTIMU HAH!?!!"
"Hahaha...tak kusangka kalimat seperti itu keluar dari mulut busukmu, memangnya menurutmu Joe akan merindukan jalang sepertimu yang mengganggunya kemanapun ia pergi hah?" Yap, aku menyebut Carlos teman baikku bukan tanpa alasan. Salah satu hal yang kusukai darinya adalah...ia bisa menjauhkanku dari jalang bernama Charlotte itu.
Charlotte langsung memasang wajah tidak sukanya. "Jooe...kenapa kamu berteman dengan orang sepertinyaa??".
"Harusnya aku yang bertanya kenapa kamu tidak berhenti mengikutiku kemanapun?" sedikit kutekan dibagian akhir kalimat.
"Ahahahaha...benar sekali, memang kalau dari sananya sudah jalang ya tidak akan pernah berubah" timpal Carlos.
"Huuuuhh aku marah padamu Joe! Kau mengecewakan, aku akan mendiamkanmu! Lihat saja kau akan menyesal membuatku marah!" Charlotte segera pergi dari sana.
"BAGUS KALAU BEGITU" aku berteriak untuk menjawabnya yang sudah sampai pintu keluar.
"Hahahaha...jadi? Ada kabar terbaru dari si manismu Cherry?"
yak. Carlos mengetahui hubunganku dengan Kaoru, karena itu ia juga paham kalau aku tidak suka dikelilingi wanita, apalagi yang gila seperti Charlotte. Jadi tadi ia menyuruh para wanita yang mengelilinginya karena ia memahami rasa risihku.
Oh, Cherry tadi adalah nama panggilan yang digunakan Carlos untuk memanggil Kaoru, karena Carlos bilang Kaoru mirip seperti bunga sakura, juga karena nama keluarga Kaoru memiliki unsur sakura, jadi Carlos menamai Kaoru sebagai Cherry Blossom, akupun tidak masalah, toh setelah itu aku juga menjelaskan padanya kalau bukan ia orang yang pertama kali memanggil Kaoru dengan nama Cherry Blossom, karena dulu saat kami masih aktif bermain skateboard di S, Kaoru dikenal dengan nama Cherry Blossom.
"Yaa...ia mengabariku kalau ia baru saja menjual karya kaligrafi kanji perdananya dalam dunia jual beli seni pada salah satu perusahaan ternama di Jepang" ku jawab setelah aku duduk dihadapannya.
"Benarkah? Hebat sekali dia! Sekarang aku semakin bingung kenapa makhluk seindah dirinya mau memiliki kekasih mengerikan yang buruk rupa dan selalu gagal sepertimu??"
"Sialan! Siapa yang kau sebut buruk rupa dan selalu gagal huh?"
"Tentu saja dirimu, kau pikir siapa lagi?"
"Carlos...tepat dibelakang tempatmu duduk ada cermin besar yang dapat memantulkan bayanganmu secara jelas. Berbaliklah dan katakan itu tepat dihadapannya"
"Hey! Aku hanya bicara kenyataan!"
"Mana ada, kau selalu bicara omong kosong atau menggumam tentang dirimu sendiri. HAHAHAHAHA"
"Sialan kau Joe!!"
________________________
Yow
Long time no see yeaIYA MAAP YA LORT
Re tu sebenernya pen upload ini dri akhir bulan kmrn pas Re baru balik dri asrama cuma lupa, chapt ini Re ketik pas msh dsna, ya... Kendala g upload pas dsna adalah Re lupa pw akun ini
HwhwhwhwhwGomen ne gomen
🙏🙏Re,
13 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You
Fanfiction[MATCHABLOSSOM FANFICTION] BxB "Lusa setelah pengumuman kelulusan- Aku akan berangkat ke Italia" Sebuah kalimat yang mengubah segalanya... _____________________ AHAY AKHIRNYA SAIA UPLOAD SESUATU Re gak pinter basa basi, langsung baca aja ya :) . ...