BAB 13

1.2K 121 19
                                    

Pagi gaesss... Sarapan dulu yuk hehe☺

Naufal terbelalak ketika melihat Jevano yang sedang dipukuli oleh 2 orang preman dalam pantauan CCTV real time yang ditunjukkan oleh Jovino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naufal terbelalak ketika melihat Jevano yang sedang dipukuli oleh 2 orang preman dalam pantauan CCTV real time yang ditunjukkan oleh Jovino. Ia melihat lelaki dihadapannya dan lelaki didalam ponsel secara bergantian.

"Ah biar gue jelasin"- ucap Jovino terjeda, "gue Jovino Arkansa, kembaran Jevano Alkatiri. Panggilan kita dulu tuh Vano sama Vino haha"- sambungnya sambil menunjuk ponsel itu menggunakan dagu.

Naufal kembali terkejut ketika mengetahui bahwa Jevano memiliki saudara kembar yang wajahnya 99,99% mirip. Hanya saja Jovino tidak memiliki tahi lalat dibawah mata. Naufal terdiam mencerna semua yang sudah ia dengar dan lihat.

"Jevano disandera?"- batinnya bertanya.

"Dimana Jevano?"- tanya Naufal datar, "DIMANA LO SEMBUNYIIN JEVANO?!"- bentaknya cukup keras.

Jovino yang mendengar pun hanya tertawa. Ia menekan satu tombol pada ponselnya, membuat ponsel itu memperdengarkan suara pilu Jevano yang kesakitan.

"Selain ada CCTV, ruangan ini juga ada penyadap suara nya, jadi lo bisa denger suara pujaan hati lo itu haha"- jelas Jovino dengan ledekannya.

Naufal yang mendengar suara kesakitan Jevano justru merasa kasihan dan tidak tega. Berbeda dengan Jovino yang terlihat menikmati suara kesakitan kembarannya.

Jovino Arkansa. Saudara kembar Jevano yang dibuang oleh ayah mereka saat berusia 7 tahun. Jovino ditemukan oleh seorang laki-laki berusia 45 tahun. Laki-laki yang pernah memiliki catatan kriminal sebagai seorang pembunuh berantai di usia 21 tahun dan bebas dari hukum karena menyabotase beberapa barang bukti yang dipegang oleh jaksa penuntut.

Jovino dibesarkan dan dididik dengan keras oleh pria 45 tahun itu. Jovino memang tidak pernah melihat ayah angkatnya membunuh, namun ia mengetahui kisah kelam tentang ayah angkatnya itu. Jovino besar dengan kebencian dalam dirinya terhadap keluarga nya sendiri terutama ayahnya dan Jevano.

Bertahun-tahun ia menyelidiki tentang keluarganya hingga ayah kandungnya meninggal dunia dan keluarganya bangkrut. Saat itu Jovino hanya bisa membalaskan dendamnya pada kakak beda 30 detik nya.

Jovino mulai menyusun rencana untuk menghancurkan Jevano. Ia sangat benci pada kembarannya karena memang Jevano lah alasan ayah mereka membuang Jovino. Jovino yang memang telat berbicara dan memiliki penyakit dalam membuat ayah mereka merasa malu hingga akhirnya tega membuang anak kandungnya sendiri tanpa sepengetahuan istri dan anak pertamanya. Saat membuang Jovino, sang ayah membawa membawa Jevano digendongannya. Maka dari itu Jovino masih ingat hingga sekarang.

Hingga akhirnya Jovino menyusun rencana untuk membunuh ibu dan saudaranya yang lain, menyisakan Jevano yang akan ia bunuh perlahan. Sebelum pembunuh itu terjadi Jovino sudah meng-hack ponsel Jevano bermodalkan informasi yang sudah ia dapat. Jovino memang hacker. Ia sudah memblokir komunikasi Jevano dengan semua orang. Semua isi ponsel Jevano ia tau, bahkan isi pesan whatsapp nya bersama Naufal dan teman yang lain.

Isi pesan dengan Naufal lah yang membuat Jovino menyandera Jevano saat kakak beda 30 detiknya itu berhasil menemukan basecamp nya untuk membalas kematian keluarganya. Pesan yang terkesan seperti hubungan spesial antara Naufal dan Jevano. Jovino justru membekuk Jevano, merebut ponselnya lalu menyanderanya di sebuah ruangan kecil dan gelap. Jovino menyiksa kakaknya sendiri agar Jevano dapat merasakan bagaimana sakit hati nya Jovino waktu kecil.

Kini ponsel Jevano berada ditangan Jovino. Hingga akhirnya Jovino memutuskan untuk datang ke Jakarta dan menyamar sebagai Jevano. Alasannya karena ia tidak ingin Jevano memiliki 1 orang pun yang menyayangi dan melindunginya. Jovino benar-benar dibutakan oleh kemarahan dan kebencian.

"Cepet lo kasih tau diMANA JEVANO, SIALAN"- bentak Naufal sambil menarik kerah baju Jovino. Ia benar-benar merasa jijik karena sempat bercinta dengan pembunuh itu.

Lagi-lagi Jovino hanya tertawa remeh. Ia menangkup pipi Naufal sambil berkata "sebelum gue bunuh si Jevano anaktiri itu, mending gue bunuh lo dulu.. Atau lo mau lanjutin ronde 2 hm? Punya lo gede juga, enak pula"- Jovino tertawa dengan kalimat nya sendiri.

Chup

Jovino mengecup singkat bibir Naufal tanda ia sedang meledek kebodohan lelaki itu. Jovino kembali tertawa lalu merebahkan dirinya diatas ranjang. Ia menelpon seseorang diseberang sana dan memerintahkan agar orang itu terus menyiksa Jevano.

Naufal yang mendengar pun naik pitam. Ia menghampiri Jovino lalu melayangkan pukulannya pada rahang pembunuh itu sebanyak 3 kali. Naufal menarik kerah baju Jovino dan kembali memukulnya dengan membabi buta. Kemarahannya membuat Jovino sedikit kewalahan menghadapi nya.

Mereka berdua terus baku hantam hingga akhirnya Mahen dan Yanggi pun datang untuk menegur mereka karena kegaduhan yang mereka buat. Perkelahian pun dilerai oleh 2 penghuni kamar nomor 3 itu. Mahen dan Yanggi mencoba menanyakan apa masalah mereka namun Naufal segera pergi meninggalkan area kosan itu.

Naufal berjalan tanpa arah. Ia sangat khawatir dengan Jevano. Setelah beberapa menit ia pun menelpon Reihan dan mengajaknya bertemu di sebuah jembatan.

Sesampainya Reihan dijembatan, ia segera menghampiri Naufal dan bertanya ada apa. Naufal menjelaskan semua yang dialami Jevano belakangan ini. Reihan benar-benar terkejut sampai hampir terpeleset ke sungai dibawah sana.

"Terus gimana, Na?"- tanya Reihan panik.

Naufal juga bingung kenapa bisa seperti ini. Hidupnya seperti berubah 360° yang awalnya baik-baik saja, datar dan monoton, kini berurusan dengan seorang pembunuh yang sempat bercinta dengannya tadi.

Naufal benar-benar kepikiran bagaimana keadaan Jevano. Ia memikirkan cara agar dapat menyelamatkan Jevano. Namun ternyata tidak mudah menemukan cara-cara seperti itu. Kini ia harus berurusan dengan pembunuh berotak licik.

"Arghh pokoknya kita harus bisa nyelametin Jevano, Rei"- ucap Naufal prustasi.

"Na, ayo kita libatin polisi dalam kasus ini"- ucap Reihan yang memang yakin bahwa mereka bisa menolong Jevano dengan bantuan polisi.

"Iya Rei, kasus ini besar banget, kita gak bisa kalo cuma ngadepin pembunuh itu berdua"- sahut Naufal. "Dan kita harus punya strategi buat ngadepin manusia licik kek gitu"- sambungnya yang dibenarkan oleh Reihan.

Mereka pun segera ke kantor polisi untuk membuat laporan. Polisi pun menerima laporan tersebut yang memang berhubungan dengan kasus pembunuh 1 keluarga di Medan beberapa bulan yang lalu yang sempat viral. Polisi memutuskan untuk melakukan penyelidikan esok hari.





-🐰🐶-

Kenapa ceritanya jadi berat banget ya😭🤌🏻 jadi ganti genre gak sih😭 bodoamat lah anjir udah terlanjur wkwk

Btw, saia mau promosi nich

Btw, saia mau promosi nich

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca ya, gak maksa👌

Oke jangan lupa vote comment nya ya, bye.

ANAK RANTAU | JAEMJEN √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang