Hari dimana takdir mulai terikat

1.5K 238 18
                                    

"Clea, aku memiliki sebuah hadiah untukmu" Cale hari itu entah bagaimana memberikan sesuatu yang akan selalu dipertanyakan oleh Clea.

Bahkan mungkin dimasa depan Cale akan sedikit menyesal karena telah menuruti sang Dewa kematian.

"Hadiah seperti apa itu? Hyung-nim" tanya Clea.

'ukh adikku apakah dia benar benar hanya memanggilku Oppa ketika dia butuh sesuatu saja?' Batin Cale mengerutkan keningnya agak kesal.

"Kemarilah akan ku kenakan untukmu" Cale mengeluarkan kalung tersebut dari kotaknya dan langsung mengenakkannya kepada Clea.

"Apakah ini cantik?" Tanya Cale

"Cantik" jawab Clea menyukai hadiahnya. Sebenarnya Dia hanya tertarik dengan warna emas yang berkilah dari kalung tersebut, serta desain nya yang terkesan sederhana tapi mewah dan Elegan membuat Clea sangat menyukainya.

'mungkin karena aku seorang perempuan sekarang? Aku jadi sedikit menyukai aksesoris' Batin Clea namun masih memegang erat kehormatan nya sebagai seorang lelaki.

"Senang melihatmu menyukainya" Cale menepuk kepala Clea perlahan.

'kuharap ini keputusan yang tepat, dan kuharap dia tidak akan terlalu merasa sakit' batin Cale mengingat kembali surat dari Cage.

"Baiklah kembalilah ke kamarmu Clea, ini sudah larut"

"Dimengerti Hyungnim" jawab Clea tersenyum dan berjalan kembali ke kamarnya.

...

[Ah sungguh demi apapun dia telah memakai kalungku] seorang wanita dengan rambut pink yang sepanjang bahunya serta dikelilingi oleh berbagai bunga mawar berucap dengan sangat histeris.

[Itu kalung yang di penuhi energi ilahi milikku bukan milikmu] Kini seorang lelaki dengan rambut putih mengenakkan kacamata ikut berbicara

[Ah ayolah Dewa kehidupan, kalung itu kan juga ciptaanku. Aku juga memasukkan sedikit energi ilahi kesana] sang wanita berambut pink kembali berbicara

[Dewi cinta dan pernikahan. Tetap saja itu benda suciku] dewa kehidupan kembali berucap

[Tolong berhentilah bertengkar, dan bantu saja anak itu jika kalian mau] ucap kesal seorang wanita lain dengan rambut berwarna merah yang tengah memegang buku di dekat mereka.

[Lihatlah sang Dewi takdir pun berkata begitu] dengus Dewi cinta dan pernikahan

[Lagipun yang akan kita lakukan adalah menolongnya, dan Kalung itu hanyalah perantara agar kita sedikit terhubung dengannya] ucap kembali sang Dewi cinta

[Baiklah, hanya untuk kali ini aku mau bekerja sama denganmu] Dewa kehidupan dengan ogah-ogahan akhirnya mau bekerja sama dengan Dewi cinta

Sedangkan di belakang mereka Dewi takdir hanya tertawa geli sambil terus melilitkan takdir anak-anaknya.

[Tapi apakah tidak masalah jika kita langsung memberinya bantuan?] Tanya Dewa kehidupan

[Itu tidak masalah, apapun yang terjadi dia akan baik-baik saja kekuatan suci memang dari awal seharusnya mengalir di tubuhnya] balas Dewi takdir

['yah lagipun dia adalah salah satu keturunanku'] batin Dewi takdir.

[Dimengerti kami akan memberikannya sekarang] ucap Dewa kehidupan.

Dia mengalirkan kekuatan ilahi kedalam benang merah milik Clea yang kini sedikit mengikat di jarinya.

Begitupun Dewi cinta ikut mengalirkan benang merah yang sedikit mengikat di jari manisnya.

Terlahir sebagai putri keluarga HenituseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang