"Jaken. Bagaimana? Sudah kau dapatkan?" tanya Sesshoumaru.
"Hai! Ini dia, Sesshoumaru-sama. Ini adalah lengan kiri youkai biru. Jaken sangat yakin lengan ini sangat pas dan kuat untuk Anda memegang Tetsaiga!" seru Jaken penuh percaya diri.
Sesshoumaru langsung memakai lengan tersebut seraya menggerakkan cakar-cakar biru itu. "Sesshoumaru ini harus memastikannya."
Sesshoumaru melesat keluar dari gua untuk mencari sasaran melatih kekuatan lengan barunya. Di tengah silaunya cahaya matahari terbenam, dia berdiri tegak bersiap menghadapi sesuatu yang sebentar lagi datang. Benar saja, suara tapal kuda begitu riuh terdengar dari arah belakangnya.
"Lihat semua! Sepertinya dia punya pakaian yang bagus! Dia pasti orang kaya! Ayo kita bunuh dan ambil pakaiannya!" Seruan seorang perampok begitu menjijikkan untuk didengar oleh Sesshoumaru. Para perampok itu semakin mendekat mengacungkan samurainya ke arah Sesshoumaru.
"Yo-ukai!"seru para perampok terkejut takut.
Kedua mata Sesshoumaru menyala merah di antara bayang-bayang senja. Da menyeringai sebelum akhirnya menyerang para perampok itu dengan lengan barunya. Berkali-kali, dia mencabik hingga memotong tubuh para perampok di hadapannya sampai tak tersisa. Lautan darah kini tercipta bersama dengan tumpukan bangkai.
"Wow! Hebat! Sesshoumaru-sama memang hebat! Lengan itu sangat cocok untuk Anda!" seru Jaken riang sambil bertepuk tangan.
"Jaken. Kau salah. Lengan ini sama sekali tidak berguna." Sesshoumaru mematahkan dengan mudah lengan kiri itu dan melemparnya ke arah Jaken.
"A-p ... apa?! Tapi--"
"Carikan Sesshoumaru ini lengan baru yang lebih kuat atau Sesshoumaru ini akan membunuhmu," tutur Sesshoumaru dengan tatapan tajam membunuh.
"Hai! Waaa!" Jaken bertambah panik setelah lengan di hadapannya bergerak sendiri, lalu mencengkeram tubuh cebolnya. Dia pun melepaskan diri dengan susah payah hingga akhirnya lengan itu membusuk berubah menjadi tulang-belulang. Jaken pun bergidik ngeri.
Sang Daiyoukai Dataran Barat merenung menatap senja. Dia sama sekali tidak terusik dengan ocehan berisik Jaken. Sampai sebuah suara mengalihkannya.
"Sesshoumaru. Anda pasti Sesshoumaru kakak dari Inuyasha, 'kan?" tanyanya.
Sesshoumaru dan Jaken menatap makhluk berbaju babon putih di hadapan mereka. Sesshoumaru merasa penasaran juga familiar dengan sosok di hadapannya ini.
"Hey! Kurang ajar kau! Inuyasha bukan adik Tuanku Sesshoumaru!" maki Jaken membela harga diri sang majikan.
"Aku tahu lenganmu itu telah dipotong oleh Tetsaiga Inuyasha. Aku tahu Anda pasti dendam padanya. Untuk itu, Hamba ingin menawarkan bantuan pada Anda."
Sosok pria berbaju babon putih itu mengeluarkan sebuah lengan kiri manusia. Tatapan Sesshoumaru masih datar, tetapi penuh selidik. Dia bukanlah youkai yang mudah ditipu oleh lawan.
"Ini adalah lengan ningen. Seperti yang sudah diketahui, Tetsaiga hanya bisa dipegang oleh seorang ningen. Jadi, dengan menggunakan lengan ini, Anda bisa memegang Tetsaiga," terangnya.
"Sesshoumaru ini tidak membutuhkan lengan lemah dari seorang ningen," ucap Sesshoumaru dingin.
"Sesshoumaru, lengan ini bukan lengan ningen biasa. Di dalamnya terdapat shikon no tama yang akan memperkuat nya. Bagaimana?" tawarnya.
"BAKA! Sesshoumaru-sama tidak akan pernah--"
"Baiklah. Sesshoumaru ini menerima tawaranmu," putus Sesshoumaru. Dia tahu apa yang dia putuskan. Apapun itu akan dia lakukan demi mendapatkan Tetsaiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesshoumaru: Demon Dog Ruler of the Western Plains [ SLOW UPDATE ]
Fanfiction#2 in Sesshoumaru (12/10/23) Sesshoumaru .... Aku tahu itulah namaku .... Nama panggilanku .... Nama kebesaranku .... Sebuah nama yang akan mengalahkan nama besar ayahku ... Inu no Taisho. INFO⚠ PADA DASARNYA INI CERITA SAYA DENGAN JUDUL SEMULA 'SES...