Malam ini Jay pergi ke rumah sakit untuk melakukan medical check up rutin. Sebenarnya ia mau menolak, tapi ibunya selalu memaksanya dan Jay tak tega menolaknya.
Ia telah mengganti pakaiannya dengan pakaian srcub berwarna hijau muda dan duduk menunggu giliran sedangkan ibu sudah berada di dalam ruangan periksa.
Sempat tak dibolehkan ibunya membuka ponsel, tapi Jay yang ngeyel malah mengambil ponselnya dari dalam tas ibunya.
Memangnya ada yang bertahan tanpa ponsel?
"Halo.."
"Kau sungguh menelponku jam 10 malam"
"Aku sudah janji akan menelponmu jam 10 malam"
Ya, itulah alasan Jay harus mendapatkan ponselnya apapun yang terjadi. Untuk menghubungi Yunjin.
Mereka sedang berada di tahap pendekatan, Jay tidak mau usahanya gagal mendapatkan Yunjin.
"Apa yang sedang kau lakukan sekarang?" tanyanya, seraya menyilangkan kaki dan bersandar pada dinding.
"Em ..berendam"
"Di malam dingin seperti ini?"
"Cuaca di luar dingin, tapi di kamarku hangat"
"Kau akan demam nanti jika terlalu lama berendam"
"Tidak tidak, aku sedang mencoba merk bodywash baru yang diberikan mantanku. Wangi buah pear dan mawar perancis, kau bisa menciumnya? Hahah"
"Mantanmu? Kau menerima hadiah darinya?"
"Bukan, saat kami masih bersama ia memberikannya padaku. Tak sempat kupakai saat itu"
"Saat nanti kau jadi pacarku, aku tidak akan membiarkan pacarku memakai atau menggunakan pemberian dari pria lain selain ayahnya dan aku"
"Uuu ...kau menunjukkan sifat posesifmu? Hahah"
"Yunjin..."
"Eoh? Apa?"
"Haruskah kita lakukan video call?"
"Hahaha tidak Jay!"
"Hahahahah kenapa? Aku merindukanmu"
"Modus semua lelaki itu sama saja, mereka hanya ingin melihat gadis telanjang"
"Apa kau sedang telanjang? Wah...aku tidak tau itu"
"Ck! Dasar! Tidak terdengar musik klub, apa kau di runah?"
"Aku? Ah...tidak, aku sedang di rumah sakit"
"Apa kau sakit?"
"Iya, hatiku sakit karena kau menggantungku"
"Yaa aku serius, apa yang kau lakukan disana?"
"Ibuku minta agar aku menemaninya melakukan medical check up"
"Oh ...begitu. Anak penurut? hahah"
"Jangan panggil seperti itu...kau membuatku malu"
"Anak mama? Hahahahaha"
"Yunjin, astaga, kumohon...hahah"
"Park-ssi, silahkan masuk"
Jay membenarkan duduknya begitu namanya disebut oleh suster. Ia merapikan bajunya dan berpamitan pada Yunjin."Yunjin, aku harus masuk ke dalam, aku akan menghubungimu lagi nanti"
"Kapan? Jam 12 malam? Tidak perlu, aku akan tidur setelah ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER [END ✔️]
Fiksi PenggemarBagaimana jika laki-laki yang pernah tidur denganmu tiba-tiba jadi saudaramu? 14-03-22 🥇 Rank 1 in enhypen 03-03-22 🥇 Rank 1 in jaeyun 04-03-22 🥇 Rank 1 in jakeenhypen