Gue melanjutkan kegiatan gue sehari-hari seperti biasa. Jujur, bagi gue sendiri pengalaman kemarin bersama Devon merupakan pengalaman tergila sepanjang hidup gue. Untuk pertama kalinya, bisa-bisanya gue terangsang dengan sesama jenis. Pria Chinese dengan kulit putih mulus dengan badan berotot yang nampak laki-laki sekali, manly, rupanya adalah seorang pemuja kontol, penggila kontol. Bahkan pada hari itu, gue habiskan semalaman suntuk mengerjai Devon, mengentoti lobang pantatnya sebanyak 3 kali hingga tenaga juga pejuh gue terkuras habis.
****
Sore ini gue sedang membersihkan kosan gue yang sudah sangat berantakan. Seperti biasa, gue pun hanya memakai sarung dengan kaos oblong saja karena cuaca sore yang sedang terik-teriknya. Gue sendiri tak terlalu mengenal banyak teman kosan gue sebenarnya. Namun, setelah pengalaman dengan Devon ini, gue menjadi sedikit tertarik untuk mengamati bentukan pria-pria yang tinggal disini. Bisa dibilang, para tetangga kosan gue ini tak terlalu menarik. Ada dari mereka yang memiliki badan gempal maupun berotot, namun terang saja, mereka tak bisa membuat gue bernafsu seperti Devon. Bahkan sekarang ini, saat gue sedang bertukar pesan dengan Devon sendiri, gue bisa-bisanya ngaceng karena membayangkan wajah dan ekspresinya yang keenakan saat gue sodok dengan kontol gue ini.
Selesai membersihkan badan, gue pun segera masuk ke dalam kamar mandi untuk bebersih diri. Gue mulai bertelanjang dan segera membasahi badan dengan air dari shower. Gue usap wajah gue, badan, ketiak, dan terakhir adalah bagian kontol gue. Entah kenapa, gue merasa libido gue naik seketika, apalagi saat gue sedang menyabuni kontol gue sendiri. Lama kelamaan, kontol gue beranjak mengeras dan tegang. Gue coba untuk terus memainkan kontol gue dan sesekali biji peler gue ini. Otak gue melayang pada saat gue menikmati lobang pantat Devon. Saat sedang asyik-asyiknya menikmati kocokan pada kontol gue, terdengar suara ketukan dari pintu kamar gue.
"Ah bangsat! Siapa sih ganggu gue."
Ketukan itu tak kunjung berhenti dan malah terdengar semakin kencang. Mau tak mau gue segera menyudahi kegiatan gue, mengambil handuk untuk menutupi pinggang gue dan segera membuka pintu.
"Ya sebentar."
Rupanya yang mengetuk pintu adalah penjaga kosan gue, ia begitu terkejut melihat gue yang masih basah dengan handuk menutupi pinggang gue, namun tak dapat menyembunyikan kontol ngaceng gue itu dibaliknya.
"Ini mas Lian, handphonenya mas ada di luar tadi, takut dicuri orang." Ujar mas Tatang penjaga kos gue.
"Ohh.. Ohh! Iya mas, wah makasih mas. Maaf ya mas tadi saya lagi mandi ini." Balas gue cepat.
"Santai mas. Waduh lagi mandi sekalian ngeloco nih ya. Masih ngaceng banget tuh kontol." Ucap mas Tatang sambil melirik ke arah kontol gue ini.
"Ya namanya lagi sange mas." Senyum gue. Gue sendiri tak terlalu malu menunjukan kontol gue karena memang gue yakin bahwa tak ada kontol pria lain yang gue tahu memiliki ukuran segede milik gue ini.
"Kalo sange ya ngewe aja mas, hari gini kok masih ngeloco sendirian." Sindir penjaga kosan gue. Memang mas Tatang ini termasuk penjaga kos yang dekat dengan para orang yang mengekost disini, termasuk gue. Sejenak gue lihat ke arah selangkangan mas Tatang, nampak kontolnya mulai mengecap, tercetak jelas di balik celana jeans yang ia pakai.
"Temen ngewe gue lagi ga bisa hari ini mas. Kalo bisa mah udah gue samperin buat gue entot, hahaha." Canda gue.
"Ya masih sore sih mas, coba malem pasti temen mas Lian udah abis dientot sama mas." Tawanya.
"Saya sendiri juga sama mas, lagi sange tapi lagi ga ada lawan, mau ga mau ya ngebokep aja di lantai 3." Jelas mas Tatang yang menurut gue aneh ini.
"Ngebokep aja mas sana. Lah ngomong-ngomong kenapa harus di lantai 3?"
"Sekalian pamer kontol mas ke pembantu kosan sebelah, kadang jam-jam segini mereka suka angkat jemuran kan. Siapa tahu dapet mangsa abis itu kan? Hehe." Menarik juga ide mas Tatang ini.
"Eh beneran mas? Pernah gitu dapet mangsa? Emang ada yang oke gitu pembantu sebelah?"
"Yaa bagi saya mah oke oke aja mas. Kalau buat mas mah paling ya biasa aja, mas Lian mah bisa dapetin cewek cakep juga kali dengan gampang. Cowok aja juga mungkin nempel sama mas Lian. hahahaha." Tawanya kembali menggelegar.
"Maksudnya?"
*****
Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/deansius
Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Top Series #1 - InterSext" juga cerita-cerita lain milik Author sepertiBegitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.
Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.
Terimakasih dan selamat membaca!
Regards,
RG Deansius
KAMU SEDANG MEMBACA
Top Series #1 - InterSext
AléatoireMohon pengertiannya - Cerita mengandung Konten 21++ dengan Tema LGBT Sehubungan adanya musibah yang saya alami pada akun Karyakarsa, saya pun membuat akun baru dengan ALIAS berbeda menjadi "Deansius" dimana kalian bisa menemukan cerita saya pada ht...