09

547 67 6
                                    

"Maaf sudah menyusahkan anda padahal ini sudah tengah malam"

"Tidak apa-apa, lagi pula mana mungkin saya mengabaikan orang yang terlihat kesulitan di situasi seperti tadi"

(Name) terseyum sambil berbicara kepada seorang wanita. Saat di perjalanan pulang tadi dia melihat belanjaan seorang wanita berserahkan di jalan.

"Kantong belajaannya tiba-tiba robek tadi itulah mengapa isinya berserahkan di jalan"

"Begitu ya.... Aku biasanya memakai tas belanja yang aku bawah dari rumah"

Mereka berdua bercerita sambil menuju Apartemen. Kedua tangan (Name) penuh dengan barang belanjaan wanita tersebut. Begitu sampai (Name) terlihat kagum saat melihat apartemen tersebut.

'Wah Apartemennya terlihat sangat mewah'

Wanita tersebut mempersilahkan (Name) masuk untuk menyimpan barang belanja di atas meja makan. Setelah selesai (Name) berpamitan untuk pulang.

"Sekali lagi terima kasih untuk bantuanya dan ini tolong diterima sekeranjang buah-buahan segar untukmu dan juga keluargamu"

"Huh! ohh terima kasih banyak padahal anda tidak perlu melakukan hal seperti ini"

"Hahah, tidak apa agap saja itu balas budi karena sudah membantuku"

(Name) terseyum mendengarnya setelah itu dia berpamitan dan meninggalkan wanita tersebut. Beberapa menit dia berjalan (Name) berhenti di depan elevator.

Brukk

"Akhh"

Tiba-tiba saat pintu elevator terbuka seorang pria terjatuh tepat ke arah (Name). Dengan sekuat tenaga (Name) bangun sambil menahan kedua bahu pria tersebut.

"Permisi, Tuan apa anda baik-baik saja ?"

Ucap (Name) yang mencium bau yang begitu kuat dari tubuh pria tersebut. 'Baunya sungguh menyengat'

"Hmm maaf...."

Set

Tangan pria itu tiba-tiba menyetuh wajah (Name). Sedikit terkejut apa yang dilakukan pria tersebut (Name) melihat ke depan dan menatap wajah pria tersebut.

'Huh apa ini sungguhan'



'Apa aku bermimpi'


'Pria ini....'



"(Last Name)-san"



'Kageyama Tobio'

"K...kageyama-san !"

"Aku benar ini kau (Last Name)-san"

Tangan Kageyama mengusap lembut pipi (Name) sambil terseyum mengetahui fakta bahwa (Name) tepat berada di hadapannya.

"Huh ? T-tunggu sebentar Kageyama-san kenapa kau bisa jadi seperti ini.... tidak kenapa kau bisa ada di sini ?"

Brukk

Kageyama menjatuhkan kepalanya di pelukkan (Name). "Kepalaku pusing sekali.... aku ingin segera pulang ke apartemenku"

'Apartemen ?'

(Name) mengecek suhu di dahi Kageyama. Suhu tubuhnya cukup panas mungkin saja itu yang membuatnya lemah seperti sekarang. "Apartemenmu nomor berapa ?, aku akan membantu ke sana sepertinya kau juga demam tinggi"

"Nomor xxx....."

Setelah mendengar jawaban dari Kageyama. (Name) berdiri membantu Kageyama ke apartemen miliknya. Mereka berdua sampai di depan pintu bertuliskan nomor xxx Kageyama langsung menekan password apartemennya.

Choice [Kageyama Tobio x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang