Clora mematut dirinya di depan cermin seraya menyentuh bibirnya kala mengingat ciuman yang diberikan Leo semalam. Cowok itu menciumnya cukup lama hingga masih terasa bekasnya sampai pagi ini.
Bisa dibilang, ciuman semalam adalah ciuman paling indah yang pernah Clora rasakan. Clora terbuai oleh permainan bibir Leo hingga yang awalnya biasa saja malah berubah menjadi french kiss.
“Udah siap belum?”
Kepala Leo masuk ke dalam celah-celah pintu kamar Clora—memastikan apakah cewek itu sudah siap atau belum untuk pergi.
Clora mengangguk lalu cepat-cepat memakai tas selempangnya dan menghampiri Leo yang sudah menunggu di ruang tengah lalu berjalan bersama ke basement karna akan pergi ke rumah Leo. Tentu tujuannya untuk melihat Ellan di sana.
“Pegel-pegel atau sakit gak badannya?” tanya Clora saat di motor.
Leo menggeleng.
Clora bernapas lega. Ia takut jika Leo merasa pegal atau sakit badan karena semalam cowok itu harus tidur di sofa atas permintaan Clora. Clora berhasil membuat Leo pergi dari kamarnya. Hal tersebut Clora lakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan jika Leo tidur bersamanya.
Tidak lama, kuda besi hitam milik Leo sampai di pekarangan rumah Leo. Cowok itu menggenggam lengan Clora saat masuk ke dalam rumah dan langsung disambut oleh Bu Surti.
“Ya Allah, pagi-pagi udah dateng!” Bu Surti tersenyum menyambut keduanya. “Udah sarapan belum? Kalau belum, langsung aja ke meja makan. Ibu udah buatin nasi goreng.”
“Makasih bu, Clora mau langsung liat Ellan aja,” ujar Clora.
“Abis itu makan ya? Belum makan kan?”
Clora melirik Leo. Melihat cowok itu mengangguk, Clora pun ikut mengangguk juga.
“Nanti Clora sama Leo ke sana,” putus Clora.
Clora dan Leo sebenarnya sudah sarapan tadi, namun sangat tidak enak jika menolak ajakan Bu Surti apalagi wanita paruh baya tersebut tampak sekali antusias ketika melihat kedatangannya dan Leo.
“Ellan nya di kamar masih tidur. Anaknya gak rewel nyariin Den Leo sama Non Clora. Ellan kayaknya udah ngerti Mama Papanya butuh waktu berdua.”
Perkataan Bu Surti tersebut membuat Clora jadi malu. Clora dan Leo seolah suami istri sungguhan di mata Bu Surti. Apalagi Bu Surti memperlakukan Clora sudah seperti bagian dari keluarga Leo.
Tiba di depan kamar Ellan, Clora langsung masuk ke dalam. Tidak dengan Leo yang pergi ke kamarnya dulu.
Clora melihat Ellan masih tidur. Ia tentu tidak tega membangunkan Ellan. Jadi Clora memilih hanya untuk mengelus-elus bagian tubuhnya dan mencium beberapa bagian wajah Ellan dengan hati-hati.
Lalu pintu berbunyi dan Leo masuk ke dalam kamar Ellan. Cowok itu berganti pakaian dengan baju yang lebih santai untuk di rumah.
“Jangan dibangunin,” peringat Clora yang keluar lebih dulu dari kamar Ellan.
Clora sudah tau niat Leo yang ingin membangunkan Ellan. Akhirnya Leo memilih untuk menepuk-nepuk bokong Ellan saja seraya mencium tangan mungil anaknya itu lalu keluar untuk sarapan.
“Ini nasi goreng spesial. Dikasih ayam, bakso, sosis, telor, sayur, udang, tomat sama ada kerupuk. Khusus buat Non Clora sama Den Leo.” Bu Surti meletakkan dua piring di meja makan.
Clora terkekeh. Ia lantas mengambil piringnya agar lebih dekat.
“Makasih, ibu. Clora jadi ngerepotin.” Clora tersenyum hingga matanya menyipit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTOR LEO
Teen FictionClora Ellena Angellin, cewek cantik yang sudah berkali-kali diselamatkan oleh Leo, cowok pentolan anak SMA Ksatria yang menyelamatkannya ketika ia terjebak di tengah-tengah tawuran antar sekolah yang terjadi. Berkali-kali Clora bertemu dengan cowok...