Ekstra chap (surat untuk eomma)

479 30 0
                                    

Terakhir yaaa, jgn lupa vote komen nya!

Hari ini ke seminggu setelah kepergian Haechan, dan Taeil melahirkan.

"Hyung tenanglah, Taeil pasti kuat" melihat Johnny sendari tadi hanya bolak balik di ruang operasi tak jelas.

Jisung mencoba menenangkan presiden direkturnya itu sekaligus kakak baginya, muka Johnny sangat panik dan masih khawatir dari awal dia membawa Taeil ke rumah sakit sampai sekarang.

Tak.

Dokter keluar, lalu Johnny dokter bilang anak dan ibunya selamat. Johnny menghela nafas bersyukur sekali, dan Jisung berteriak karena senang punya keponakan.

"Diam sayang, kau juga akan punya!" kata Jennie.

Sekarang wanita hamil itu sedang istirahat dari bekerja, karena alasan hamil jadi apa-apa Johnny membutuhkan bantuan dari Jisung atau Lisa.

"Sayang, "

Taeil masih tertidur disana, Johnny tersenyum entah kenapa dia bahagia menjadi seorang ayah untuk kedua kalinya. Meskipun bayi itu lahir prematur tapi tetap sehat dan hidup, dia berharap tak ada penyakit apapun yang dideritanya.

Beberapa saat setelah siuman, Taeil minta Johnny untuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kertas yang sudah ada bekas tetesan air disana.

"Coba bacalah sayang" pinta Taeil.

"Aku menanyakan nama kenapa kau suruh membaca ini?"

"Itu surat terakhir dari Haechan, bacalah kau pasti akan tau"

Taeil tersenyum karena melihat wajah Johnny yang kaget, lalu dia mulai membacakannya.

Untuk eomma.
Waktu eomma bilang Haechan akan punya adik, echan senang dan berkata pada diri echan kalau echan kuat eomma, echan yakin kalau echan akan bertahan lebih dari ini.

Besok, echan akan kirim surat ini melalui post chaniess yeee.

Oh iya, katanya, kalau kita jadi seorang kakak kita harus melindungi adik kan? Echan janji akan lindungi adik bayi! Huum yakin kok! ^^

Eomma, daddy tau gak ya kalau Haechan sayang banget sama dia. Daddy sekarang agak berubah, dia seperti gak sayang sama echan. Apa Haechan salah ya eomma? :(

Kasih tau sama daddy Haechan gak mau di kemoterapi lagi, sakit banget badan echan kalau ngelakuin itu. Mending Haechan gak sembuh aja kalau gitu, atau gak minum pil pil aneh itu yang makin hari makin banyak tak apa deh.

Asal jangan kemoterapi eomma, echan gak suka :(

Kasih nama Renjun ya eomma, panggil dia loujwin kalau dia cewek namain dia Ryunjin. Semoga eomma dan daddy suka namanya, oh iya eomma, aku nulis ini gemeteran banget. Rasanya lemes, eomma tahu kan aku habis kemoterapi kemarin?

Ah eomma, echan harap adek bayi gak ngerasain apa yang echan rasain. Kasian dia, nanti harus sakit punggung, panas tiap malam, mimisan tak berhenti dan dingin kulit juga banyak bintiknya hihh jijik nanti liatnya hahah.

Echan pengen cepet-cepet liat adik bayi lahir deh, soalnya Haechan gak sendiri lagi nnti masa mau sama mark terus sih kan tak mungkin juga.

Echan sayang kalian berdua, eomma, daddy the best buat aku.

Gak sabar pengen sembuh ^^
-echanie.

Johnny berlinang air mata membaca isi pesan dari anak pertamanya itu, dia merasa ayah yang tak baik untuk Haechan. Anaknya itu memang tak pernah sakit lagi, tapi dia juga takkan pernah bangun lagi.

"Daddy juga sangat sayang pada Haechan, jauh sebelum Haechan lahir kedunia" katanya lirih tapi masih didengar Taeil.

Johnny menghela nafasnya, lalu menghapus jejak air mata dikedua pipinya.

"Baiklah kita namakan dia Renjun" Johnny mengusap air matanya.

Menatap langit yang berwarna putih itu, lalu matanya bertemu dengan sang istri. Berjalan mendekat dan mencium bibir Taeil dalam, menyalurkan rasa sakitnya pada sang istri juga.

"Jon, Haechan gak akan suka kau terus begini. Jangan menyalahkan diri sendiri, bukan salah siapa-siapa, haechan hanya memutuskan untuk berhenti berjuang. Semuanya akan ada diakhir seperti itu, baik Haechan, kau, aku atau siapa-siapa yang ada di dunia ini." nasihat Taeil.

Johnny menunduk mencium puncak kepala istrinya dan menggenggam erat surat Haechan yang masih ada ditangannya.

"Kalau aku sudah merasa baik kan, kita berkunjung ke Haechan, dia pasti akan senang benar kan?" tanya Taeil.

Johnny hanya mengangguk-angguk kepalanya, tak tau harus menjawab atau merespon seperti apa.

"Haechan sudah tidak sakit ya Taeil..."

Akhirnya air mata Taeil kembali jatuh, dia tau anaknya sudah tak merasakan apa-apa lagi seperti setiap malam dia mengeluh ini itu.

"Benar, lagi pula jika dia tak jatuh dia akan tetap pergi. Kau ingat perkataan dokter Nam saat itu?"

"Meskipun dia bertahan, itu tak akan lama Johnny. Dia tak akan kuat, tubuhnya sudah sangat lemah. Jadi mungkin Tuhan membiarkan cara yang lebih cepat untuk mengambilnya kembali, daripada cara menyakiti secara perlahan."

Johnny pikir itu hanya akan menjadi omongan kosong baginya, dia juga hampir meninju wajah dokter tampan itu. Tapi sekarang dia sadar, meskipun anaknya sembuh akan ada kemungkinan buruk yang datang. Yaitu kembali kambuh, jadi biarlah Haechan pergi dengan caranya.

"Kau iklas Jon?"

"Aku belum iklas sepenuhnya... "

Mengingat masih banyak kesalahan yang belum dia perbaiki untuk Haechan, tapi apa daya alam berkata lain.

"Mari kita belajar bersama-sama apa itu iklas" kata Jisung yang tiba-tiba ada di depan pintu.

Dan Jennie yang sedang menggandeng tangan Jisung satunya dia gunakan untuk pegang perut besarnya itu.

"Hallo teman teman, bagaimana bayinya sehat?" tanya Ten yang muncul bersama calon istri dan calon anaknya. Lisa, Mark.

"Haechan ingin menamainya Renjun dan menyebutnya sebagai Loujwin" kat Taeil.

"Bagus sekali, mari kita lihat adek kecil itu ayo mark~"ajak Ten pada Mark.

Anak kecil yang memandang kosong ke depan, dia masih merasakan kesepian di hatinya. Tapi, berkat kesabaran papa Ten, begitu dia memanggil Ten sekarang. Dia berpikir mungkin suatu saat dia akan bertemu dengan sosok yang mirip dengan Haechan atau lebih darinya.

Terakhir, terima kasih untuk Haechan karena mau menerima segala kekurangan sangat bersabar menunggu eommanya kembali. Meskipun akhirnya langit memanggilmu untuk pulang dalam keabadian, selamat jalan Seo Haechan.

-bonus chap end






Makasih buanyak buat kalian yg selalu dukung ff ini, cintaa kuu muach peluk dan cium jauh 😭😭😘😘

Surat Untuk EOMMA (JOHNIL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang