Extra 2

2.4K 83 0
                                    

Actually Ferdinanz Loves Gale

Ferdinanz Teratia tidak tahu mengapa seorang anak laki-laki yang berbeda dua tahun darinya sekarang mengekorinya ke mana-mana.

Ferdinanz tahu kalau anak laki-laki berusia enam tahun itu adalah adik laki-lakinya yang berbeda ibu, namanya Gale Teratia.

Ibu Ferdinanz adalah Ratu Permaisuri, sementara ibu Gale adalah selir yang tidak memiliki pengaruh. Lalu, ibu Gale mati karena diracuni selir lainnya. Namun, Raja sama sekali tidak memedulikan kematian selir. Bahkan hanya untuk sekedar ikut berduka bersama keluarga selir saja, raja tidak berniat.

Kemudian, Ferdinanz tanpa sadar menyelamatkan Gale yang dirundung oleh para pelayan dan beberapa tuan muda bangsawan.

Ferdinanz tidak bermaksud untuk membela Gale, Ferdinanz hanya merasa lelah setelah berlatih pedang mati-matian sementara mereka berkicau dengan berisik. Maka, Ferdinanz memeringati mereka dengan dingin. Hasilnya, Gale mengikutinya ke mana-mana.

Gale ada di sana ketika Ferdinanz latihan berpedang, belajar ilmu pengetahuan, etiket, lalu sarapan dan makan malam.

Ferdinanz menghela napas lelah.

"Kau!" Ferdinanz muak sudah diikuti oleh Gale hingga dia berteriak tepat di depan wajahnya. "Jangan ikuti aku lagi!"

Gale, meski sudah diteriaki, tetap tidak menunjukkan respon apa pun di wajahnya yang datar.

"Jika saya tidak mengikuti Pangeran Pertama, saya akan kembali dirundung. Lalu Pangeran Pertama harus menyelamatkan saya lagi, kan?"

Ferdinanz mendengus. "Kata siapa aku akan menyelamatkanmu lagi?!"

"Sesuai intuisi saya, Pangeran Pertama."

"Intuisi sampahmu itu akan salah." Ferdinanz mengibaskan tangannya. "Jangan ikuti aku lagi, pelajaran selanjutnya adalah Antropologi dari Madam Devian, jika kau tidak ingin mati, kau tidak boleh mengikutiku."

Ferdinanz mulai membalikkan tubuhnya ketika dia mendengar suara Gale.

"Ah, ya, saya dengar rumor mengenai Madam Devian."

Ferdinanz melotot ketika Gale sudah ada di sampingnya lagi. "Kau—"

"Madam Devian dikenal sebagai guru yang galak dan tidak pengertian, bukan? Apakah Pangeran Pertama juga mendapat perlakuan yang sama?"

Ferdinanz menepuk dahinya frustrasi. "Ya! Itulah sebabnya kau tidak boleh ikut!"

"Meski pelajaran ini berlaku untuk seluruh anak-anak di keluarga kerajaan?"

"Gale, dengar, kau memiliki mental yang lemah! Bukankah kau akan langsung menangis ketika kau disentak sedikit saja?"

Gale mengerjap, lalu melayangkan senyuman. "Apakah Pangeran Pertama mengkhawatirkan saya?"

Ferdinanz memelotot. "Kurang ajar! Mana mungkin aku mengkhawatirkan anak rendahan sepertimu!"

Gale terkekeh. "Jika Keluarga Kerajaan seperti saya ini adalah rendahan. Maka harus dikatakan apa rakyat jelata? Ini adalah penghinaan, Pangeran Pertama. Namun, saya akan memaafkan Pangeran Pertama."

Ferdinanz hanya mendengus kesal, lalu melanjutkan langkah kakinya menuju kelas Madam Devian. Tentu saja Gale mengekori di belakang Ferdinanz dengan senyuman puas.

Namun, tak ayal jika Ferdinanz juga ikut melayangkan senyuman yang tipis, nyaris tidak terlihat jika tidak melihat bahwa kedua sudut matanya sedikit menyipit.

Semenjak hari itu, keduanya tidak bisa dipisahkan. Seluruh bangsawan yang melihat, pelayan yang bekerja, staf, keluarga kerajaan lain, semuanya pasti akan melihat Ferdinanz dan Gale di satu waktu.

END | Look at Me, Your Majesty! [E-book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang