Happy reading and enjoy~
Setelah mandi dan berpakaian, mereka turun ke bawah. Memeriksa perlengkapan barbeque serta alkohol yang akan memeriahkan malam ini. Biasanya yang paling suka pesta dan bermalas-malasan seperti ini Alex, tapi lelaki itu tidak datang. Arthur bilang bahwa rumah tangga Ara dan Alex sedang mengalami kemunduran, mereka bertengkar selama berminggu-minggu.
Bisa dikatakan Ara pergi dari rumah dan tinggal di butiknya bersama Tom. Jika Arthur belum menikah, mungkin ia akan menarik kerah kemeja Alex dan melayangkan beberapa pukulan ke wajah lelaki itu karena sudah melukai kembarannya, tapi ia memilih diam. Itu masalah rumah tangga mereka, ia tidak ingin ikut campur. Daddynya juga seperti itu, memilih diam meski tahu mereka bertengkar hebat.
Tidak ada yang bertanya keadaan Alex pada Ara, tapi tanpa rasa bersalah Luna malah bertanya. Wanita itu memang tidak tahu apa yang terjadi diantara Ara dan Alex, Nathalie saja tahu karena ia istrinya Arthur.
"Aku tidak melihat Alex, apa kau tidak pergi dengannya, Ara?"
Saat itu Sia dan Dom sedang bermain, sibuk berlari di sekitar kolam renang. Gerakan Nathalie yang mengambil gelas terhenti, melirik sekilas ke arah Ara yang tiba-tiba berubah murung.
"Arthur menyimpan wine tahun 1992, temani aku mengambilnya."
Luna belum menjawab, Nathalie sudah menarik tangannya. "Tapi anakku ... Ara, tolong jaga Sia, ya."
"Kau tidak boleh berbicara atau bertanya pada Ara tentang Alex." Nathalie mendekat untuk berbisik, "Mereka sedang bertengkar."
"Benarkah? Aku tidak tahu." Nada Luna tampak bersalah.
Saat mereka berbelok ke ruangan, seseorang menarik tangan Luna. Tanpa tahu malu mendaratkan bibirnya dan melumat bibir wanita itu. Nathalie berteriak karena terkejut, tapi saat melihat siapa pelakunya ia hanya mengulum senyum. Ia mendengar seseorang berdecak dan menariknya mendekat.
"Mereka pikir hanya mereka yang bisa berbuat seperti itu, aku juga bisa."
Senyum Nathalie mengembang sempurna saat melihat Arthur. Lelaki itu menarik pinggangnya mendekat dan meraih tengkuknya, sebelum akhirnya mendaratkan bibirnya. Nathalie merasa pasokan udara di sekelilingnya menipis ketika Arthur melilit lidahnya.
"Damn! Apa yang terjadi di sini!"
Jika bukan para wanita yang mendorong, para lelaki tidak akan menyudahi perbuatan mereka. Luna dan Nathalie langsung mendorong tubuh suami masing-masing, tertunduk dengan kedua pipi yang memerah. Sementara mereka yang menjadi sumber rasa malu bereaksi sebaliknya. Allard yang berdecak jengkel, sementara Arthur yang tertawa renyah.
"Alex! Terima kasih sudah datang."
Lelaki itu mengangkat kedua bahunya ringan. "Aku melihat siluetmu dan Luna, aku berpikir Ara bersama kalian. Di mana dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave Bird
Romance"Aku memberimu kebebasan untuk mencintaiku, karena itulah tugasmu sebagai budak. Tapi ingat, jangan mengharapkan yang sebaliknya. Karena aku akan memberikanmu apapun itu, selain cinta." Nathalie berharap ia bisa melakukan hal itu, tapi nyatanya tida...