10 | Siapkah tuk jatuh cinta?

108 13 0
                                    

"The more I think it over, the more I feel that there is nothing more truly artistic than to love people."

_Lighting Up Your World_

Dirga melirik ke samping dan mendapati gerak-gerik Fisya yang tidak tenang, "Nih anak kenapa lagi?"

Mereka berpisah dari Fely dan Dido sepuluh menit yang lalu. Keduanya kini memilih untuk berdiam di halte dan menunggu bus datang. Namun, sepertinya berduaan dengan gadis aneh itu bukanlah pilihan yang tepat. Dirga hendak saja berbalik dan bersiap pergi. Namun, sesuatu menahannya.

Terasa kain fabrik nya di tarik pelan dan suara kecil itu mengalun ke dalam gendang telinganya, "M-mau kemana?"

"Pulang."

"Fisya di tinggal?"

"Gue mau jalan kaki."

Fisya kaget sebentar abis itu nengok ke arah langit-langit, "Mendung Dirga."

"Iya liat."

"Sebentar lagi ujan,"

"Belum."

"Mau ujan tau,"

"Belum."

Dilihatnya gadis itu menghela nafas gusar dan melepas cengkraman nya dari kain baju Dirga. Melihat kesempatan itu Dirga pun berbalik dan melanjutkan langkahnya. Namun, lagi-lagi terhenti saat suara petir menggelegar di langit dan langsung di barengi hujan yang turun begitu deras.

Fisya menahan ketawanya dengan ke-dua tangan. Dia melihat bahu lelaki itu yang menegak mungkin mendengar kekehan nya yang lolos sedikit di awal-awal tadi.

"Ujan," tutur Fisya.

Dirga menghela nafas pelan, "Iya liat."

"Gluduk kan lagi," lanjutnya sedikit mengejek.

Dirga memejamkan matanya geram, "Iya dengar."

Air hujan mulai menggenang di jalanan karena selokan tersumbat oleh sampah-sampah plastik dan ranting pohon. Membuat air sedikit naik ke atas trotoar.

Fisya tersenyum kecil saat melihat Dirga kini memilih untuk berdiri lagi di sampingnya, "Anak yang tadi namanya siapa? Fisya lupa tanya."

Dirga terdiam sesaat kemudian menjawab saat ingat, "Dido."

"Kasian ya dia, baru SD udah dipalakin."

"Hah?"

"I-iya Dido itu anak SD kan?"

Dirga menahan kekehnya dan membatin sesaat, "Awoakwo anak SD."

"Dia seumuran sama kita," lanjutnya kemudian.

Fisya tercengang bin cengo, entah karena fakta Dido seumuran dengan mereka atau melihat senyum mengejek yang tertangkap indra penglihatannya.

Lighting Up Your World [Slow-up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang