Bab 45~ Isi Hati Arman

1K 42 1
                                    

Selamat Membaca

..... Bagaimana cerita selengkapnya? Simak di Dreamee atau Innovel.
____________________________________

Fira tertawa kecil mendengar perkataan Arman.

Sedangkan mama Fira tersenyum, sambil geleng-geleng kepala memperhatikan interaksi keduanya.

"Kamu tidak peka Fira! Arman itu menyukai mu! Dan kamu juga begitu nyaman dengan nya. Ah, dasar anak muda! Terserah kalian lah mau saling memendam perasaan sampai tua juga!" gumam mama Fira.

"Iya, iya aku adik kesayangan mu!" Fira tertawa kecil.

"Tadi kamu bilang butuh bantuan, bantuan apa?" Tanya Arman, dia menatap Fira intens.

"Antar aku menjenguk mas Leo! Aku takut dia kenapa-napa." Air mata menetes dari pelupuk mata nya.

Dengan cepat, Arman menyeka air mata Fira.

"Iya, aku akan mengantarmu." Arman menggenggam tangan Fira dengan erat, matanya menatap Fira dengan lembut.

"Benarkah? Ayo!" Fira begitu antusias.

"Bukan sekarang, nanti kalau kamu sudah pulih. Paling tidak, seminggu dari sekarang. Itu pun, kalau kondisi mu sudah membaik." Arman masih menggenggam tangan Fira.

"Lamaaa!" Fira menarik tangan nya dari genggaman Arman.

"Iya, makanya kamu harus makan yang banyak. Dan harus menjaga kesehatan mu, supaya cepat pulih oke." Arman tersenyum pada Fira.

Fira berpikir sejenak, lalu menganggukkan kepalanya pelan.

"Nah gitu dong, jadi anak jangan nakal dan suka bantah perintah orang tua. Heheh." Goda Arman sambil menjawil dagu Fira, diiringi tawa kecilnya.

"Apaan sih! Jangan sembarangan sentuh - sentuh aku! Kamu tuh, tunangan orang. Dan aku isteri orang!" Fira mengerucutkan bibirnya.

Membuat Arman merasa gemas, dan segera pamit ke toilet yang ada di dalam ruangan Fira.

Di dalam toilet, Arman mencuci mukanya.

Dia berusaha menahan rasa yang semakin besar kepada Fira.

"Sepertinya, aku sudah tak sanggup lagi menahan perasaan ku ini. Terlalu lama aku memendam nya. Tapi, jika aku utarakan pasti Fira akan marah pada ku." Mendesah kasar.

"Aku takut, dia membenci ku. Dan kemudian menjauhi ku! Itu tak boleh terjadi, aku tak mau kehilangan dia. Biarlah selamanya seperti ini."

Arman bergumam dalam hati.

Malam ini, Arman menemani mama Fira menjaga Fira di rumah sakit.

*

*

Orang tua Leo sudah sampai di rumah sakit tempat Leo di rawat.

Ibunya tampak sedih melihat kondisi Leo.

Leo masih di rawat intensif di ruangan ICU. Kondisi nya masih belum stabil.

Beruntung, dia sudah melewati masa kritisnya.

Dan akan di pindahkan ke ruangan rawat inap, setelah kondisinya stabil.

Semalaman, mereka menunggui Leo.

Hingga, paginya barulah Leo di pindahkan ke ruangan rawat inap.

"Ra, Fira! Ara! Adam! Raisa!" Gumam Leo, sementara matanya masih tertutup.

Ya, Leo dan Fira memang sepakat memberi nama Adam untuk anak laki-laki mereka.

"Leo, Fira, Ara, Raisa dan Adam bayi mu baik-baik saja. Cepatlah pulih, agar kalian bisa bersama lagi." Ujar ibunya lirih.

Ibu nya menggenggam tangan Leo dengan air mata berderai, sedih melihat kondisi anaknya itu.

Sedangkan ayahnya berdiri di samping ibu Leo, menatap anak nya dengan sendu.

Leo membuka matanya perlahan, dia mengerjapkan matanya beberapa kali.

Matanya terbuka lebar, lalu menatap orang tua nya sebentar.

Setelah itu, memejamkan matanya kembali. Kepalanya, terasa pusing berputar-putar saat ini.

Belum lagi, kakinya terasa sakit akibat terjepit badan mobil.

"Bu mana Fira?" Tanya Leo, dia ingin sekali bertemu isteri pertamanya itu.

Dia sama sekali tidak ingat Salma saat ini.

"Fira ada di rumah sakit, kondisinya setelah operasi sesar belum pulih benar. Setelah pulih, dia pasti datang menjenguk mu." Ibunya mengelus lengan Leo pelan, takut menyakiti anak nya itu.

Leo mengangguk kan kepalanya pelan.

"Ada salam dari Fira." Ujar ayah nya.

Leo membuka matanya perlahan, antusias saat mendengar perkataan ayahnya itu.

"Salam? Apa dia mengatakan sesuatu untuk ku?" Berharap Fira memberikan pesan yang membuat hatinya senang.

"Iya." Sahut ayahnya cepat, merasa senang dengan respon Leo.

"Apa yang Fira katakan?" Semakin antusias.

"Fira bilang, dia mencintai mu. Dan akan segera menemui mu setelah kondisinya pulih." Sahut Ibu nya dengan semangat.

"Aku tau, dia pasti sangat mencintai ku." Binar kebahagiaan terpancar dari wajah pucat Leo, yang kini ada beberapa perban menempel di wajah nya.

Akibat, pecahan kaca mobil yang menembus kulit wajahnya itu.

"Iya, makanya sayangi dia. Jangan kamu sia - siakan dia." Ibunya berkata dengan lembut dan penuh harap.

"Iya, Leo janji." Berkata dengan penuh keyakinan.

Bersambung.....

***

Karya mirastory lainnya yang terbit di Wattpad 👇


Terimakasih atas dukungannya

Salam
Mirastory

Akulah Istri SahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang