Hallo
Maaf ya untuk yang kemarin, aku benar-benar enggak nyangka klo kalian trnyata enggak mau cerita ini aku gantung wkwkBanyak juga komentar kalian yang ngebuat aku berfikir buat ngelanjutin aja cerita ini, ya walaupun bakalan jarang updt...
Jangan lupa komen disetiap Paragrafnya, biar aku semangat nuliss
HAPPY READING ❤️
Dihari Minggu pagi yang cerah ini. Aira, Celine dan Gabriel sedang joging ditaman. Sebenarnya Aira tidak ingin pergi bersama mereka, karena apa? Ya. Karena keduanya selalu saja senyum-senyum sambil menatap satu sama lain, bisa dibilang mereka seperti orang gila. Yang membuat Aira hanya bisa menggelengkan kepalanya, jika saja Felix ada disini mungkin mereka bisa Double Date, HAHA Double Date.
Setelah Aira rasa dia sudah mengelilingi Taman sebanyak 5 kali yang membuatnya sedikit lelah. Dia mengajak Celine dan Gabriel ke cafe dekat sini. Dari Awal mereka ketemu, Aira sudah merasakan aneh dengan sikap kedua yang seperti anak yang pendiam.
Celine yang biasanya ceplas-ceplos. Seketika menjadi diam, begitu juga dengan Gabriel si pelawak, sekarang dia menjadi pendiam dan banyak senyum. Tidak jarang Aira bergedik ngeri jika disamping keduanya.
Setelah sampai di Cafe. Aira, Celine dan Gabriel duduk dikursi masing-masing. "Kalian berdua nempel terus perasaan, hayoo kalian punya hubungan yaa.." ujar Aira menatap intens keduanya bergantian.
Semburan merah memenuhi pipi Celine. Dia menundukkan kepalanya agar Aira dan Gabriel tidak melihat pipi nya yang memerah. Gabriel yang duduk disamping Celine berjalan mendekat kekursi Aira dan membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu.
"Gue lagi PDKT sama Celine. Gue suka sama dia." Bisiknya yang membuat Aira tertawa terbahak-bahak.
Sedikit informasi. Gabriel lahir dan pernah tinggal di Indonesia selama 15 tahun. Dia teman SD & SMP Aira dulu. Jadi tidak heran jika dia bisa berbahasa Indonesia.
"HAHAHA... Celine, Gabriel suk-"
Celine mengangkat pandangannya saat dia rasa pipinya sudah tidak merah lagi. Dia menatap lekat Aira menunggu lanjutan ucapannya.
Gabriel yang masih disamping Aira dengan sigap membekap mulut gadis itu. Tinggal satu kata lagi, Aira berhasil membocorkan perasaannya pada Celine.
"Sutt... diem..." bisik Gabriel.
Celine mengangkat satu alisnya. "Kenapa Ra? Ngomong aja," katanya. Melihat tatapan maut yang Gabriel lemparkan membuat Aira menggelengkan kepalanya cepat. "Hehe.. enggak papa kok,"
Gabriel kembali duduk disamping Celine dan... tersenyum kearah gadis itu. Aira kembali Menggelengkan kepalanya dan menepuk jidatnya.
"Dasar, prenjon." Batin Aira dalam hati. Capek melihat kelakuan keduanya yang seperti kanebo kering. Ternyata menjadi nyamuk itu tidak enak!
▭•▢✎▢•▭
"Sudah, enakan badannya sayang?" Tanya Lidya setelah mengolesi minyak kayu putih dibagian dada Felix.
Felix mengangguk dan tersenyum. "Sudah kok Mah," sebenarnya minyak kayu putih yang Lidya olesi ditubuhnya sama sekali tidak membuatnya lebih baik. Rasa sakit di dada nya membuatnya sesak nafas.
"A-abang.. tunggu sebentar Mamah panggilin dokter," saat Lidya ingin berdiri dari duduknya. Felix mencegahnya dengan cara memegang tangannya.
"Enggak usah Mah. Abang enggak papa," jika sampai dokter kemari, bisa Felix pastikan jika dia akan lebih lama lagi disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira Dan Felix
Genç KurguAyo Follow terlebih dahulu😚 ❝Kepergianmu, adalah hal yang sangat menyakitkan bagiku.❞ -Aira ▭•▢✎▢•▭ "Nanti, kalau semisalnya aku yang duluan pergi kamu harus bahagia terus ya," ucap laki-laki itu. "Kamu ngomong apaan sih Fe...