spin the bottle!

224 21 10
                                    

"Seven minutes in heaven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seven minutes in heaven."

Hampir semua orang yang duduk mengitari meja ini berdecak malas. Ada yang memekik tak percaya dan ada juga yang hanya terkekeh santai mendengar kalimat Haechan barusan. Dan orang tersebut adalah Mark. Dia tergelak kecil sebelum menenggak sisa champagne digelasnya. Memainkan gelas yang kini sudah kosong sembari tangannya yang lain meremas jemari wanita yang berada digenggamannya.

"Haechan is such a kid."

Mark menoleh dan tersenyum tipis akan ucapan wanita disampingnya itu.
"He's always been like that." Tanggapnya kemudian.

"Dude, we're not in high school anymore. Change that childish shit." Johnny yang duduk diseberang Haechan berteriak tak terima, diikuti beberapa cuitan setuju dari yang lain.

"Right, that's the point! We left high school years ago and that's why we're here right now. We gather here cause we miss each other and I'm one hundred percent sure that we miss everything we used to do together. Am I right or right?" Haechan berucap panjang lebar dengan penuh percaya diri. Dia memainkan kedua alisnya menggoda setiap wajah yang sedari tadi hanya memperhatikannya dengan tatapan malas.

"Oh, come on, man!" Decaknya saat tak satupun dari teman-temannya menanggapi dirinya.

Beberapa dari mereka seperti Doyoung dan Taeil yang duduk disebelahnya akhirnya mendebatnya dengan sengit. Menolak untuk memainkan game tersebut dan menggantinya dengan truth or dare yang lebih simpel dengan alasan mereka sudah dewasa dan hampir semua pria membawa pasangannya yang berarti tidak satupun dari mereka membutuhkan game seven minutes in heaven untuk sekedar merasakan sebuah ciuman dari orang yang bukan pasangannya.

"Haechan, we're literally grown adults!"

"Just play truth or dare!"

"No! That shit just as lame as this."

"My girlfriend would not like this. Right, honey?"

Ditengah kericuhan para pria dewasa yang membahas permainan bocah remaja, Mark dalam diam mengangkat tangan wanita yang berada digenggamannya kemudian mencium punggung tangannya beberapa kali.

"How do you think, babe? Think I'm okay with that?" Tanyanya pada kekasihnya.

Wanita itu mengerutkan alisnya heran. "Are you really okay with the fact that we're gonna play such a lame game or the fact that it's hyuck who suggest it?"

Mark tertawa geli mengetahui bahwa kekasihnya sudah paham betul bagaimana ia memperlakukan haechan sebagai adik kesayangannya.

"Oh you call him hyuck too now?" Gods Mark.

"Ew, no. I don't do sweet things with your friends, you know that."

"You think I called him hyuck is such a sweet thing to do?" Mark bertanya penuh penasaran. Dia tahu selama ini kekasihnya tidak pernah sekalipun membahas apapun tentang teman Mark dan karena itu Mark pikir kekasihnya tersebut tidak peduli dengan hubungan Mark dan teman-temannya. Jadi, mengetahui fakta bahwa kekasihnya menganggap hubungannya dengan Heachan sangat dekat dan manis sedikit mengejutkan Mark.

"I guess? You don't call others with their real names."

Mark merangkul pundak kekasihnya dan mengacak rambutnya dengan gemas.

"No, johnny, look! What if some of us have unfinished business that finally will be settled through-"

"We're in!" Teriak Mark tiba-tiba, mendapatkan pekikan kesenangan dari Haechan.

"Count me in." Disambut dengan anggukan setuju dari Jungwoo.

"Guess it's not that bad after all. You have three players now, Haechan. Oh four players with my girlfriend!" Taeyong tertawa sambil mengangkat tangannya yang juga tengah menggenggam tangan kekasihnya.

Dan begitulah awal dari permainan yang akhirnya mereka semua setujui setelah melewati perdebatan-perdebatan cukup panas dan menegangkan bagi Haechan.

"Are you guys ready? I'm gonna spin this bottle now."

"Just hurry!" Teriak Yuta mulai kesal dengan candaan Hechan yang sejak tadi mengulur waktu untuk memulai permainan.

"Geez,  chill out, my lovely older brother." Haechan menyeringai usil lantas mendorong dengan kuat bagian bawah botol wine hingga membuatnya memutar dengan cepat diatas meja bundar yang kini sudah dikelilingi para pria dan kekasihnya tersebut.

Semua orang terdiam dan tampak mengantasipasi bagaimana botol tersebut akan berhenti. Hampir satu menit berlalu dan botol itu mulai melambat hingga akhirnya berhenti dan bagian moncongnya menunjuk tepat pada pria yang menghabiskan hampir seluruh malamnya ini dalam diam dan meminum wine kesukaannya.

Jaehyun.

Sesekali dia hanya bicara jika ada orang yang menanyainya atau kekasihnya yang merengek meminta perhatiannya. Bahkan saat mereka berdebat soal permainan inipun Jaehyun enggan menggubrisnya.

"I didn't sign up for this." Ujarnya dengan santai, menolak untuk ikut bermain.

"You suck. I won't let you go unless your partner say so." Balas Haechan dengan sengit.

Jaehyun tidak bisa menolak dan membiarkan Haechan kembali memutar botol wine diatas meja hingga akhirnya pasangan yang akan menjalani permainan dengan Jaehyun terpilih.

Tepat setelah botol tersebut berhenti, sautan helaan nafas lega memenuhi ruangan tersebut.

"Wow, expect the unexpected! Jaehyun with Lily?! Is this for real?"

Mark yang merasakan tubuh kekasihnya menegang seketika meremas pelan tangan wanita yang digenggamnya tersebut. "It's okay." Katanya, meraih wajahnya dan mengusap salah satu pipinya dengan lembut.

Kekasihnya, Lily menggelengkan kepalanya. Dia menatap kedua mata Mark dengan penuh arti. "I- I don't-"

"I'll wait there!"

Tiba-tiba suara Jaehyun memecah keheningan. Tanpa diduga pria itu sudah beranjak dari duduknya dan berjalan menuju walk in closet milik Haechan yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berkumpul.

"Why did he suddenly agree to do this?" Gumam Haechan dengan heran.

Jaehyun berjalan sedikit sempoyongan meninggalkan sekumpulan orang yang masih menunggu jawaban Lily saat ini.

Mark tersenyum kecil. "Go." Mendorong pelan punggung kekasihnya untuk segera berdiri. "Don't worry. I trust you and Jaehyun." Ujarnya dengan yakin.

"Give it up for Jaehyun and Lily, everyone!" Haechan berteriak semangat menarik pelan tangan Lily untuk dibawa ke tempat Jaehyun menunggunya.

"Seven minutes only, guys! And don't forget your girlfriend and boyfriend are all waiting here!"

Suara riuh mengiringi kegundahan hati Lily yang kini tengah melangkah penuh keraguan mengikuti  langkah Haechan.

"Haechan, can we not do this?" Tanya Lily penuh harap.

"Why not?  It'll be fun. It's not like Mark didn't agree with this." Haechan menaikkan kedua sudut bibirnya dan mempersilahkan Lily untuk masuk ke walk in closet miliknya, dimana Jaehyun sudah menunggunya didalam.

"Seven minutes only. I'll come when it's done so make sure nothing inappropriate busted, alright?"

Lily hanya bisa pasrah dan diam saat Haechan mulai menutup pintu.

"Enjoy your heaven with Lily, Jaehyun!"

Teriaknya untuk terakhir kali.


[to be continued]










lanjut ga, guys? hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hit the (J)ackpot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang