5. Cinta Satu Minggu

1.8K 309 55
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸🌸

Mati satu tumbuh seribu.

Mungkin itulah pepatah yang tepat untuk Xiao Zhan saat ini. Baru kemarin dia patah hati terhadap seorang gadis bernama Chu Xianji, kini, pemuda tujuh belas tahun itu sudah menemukan teman kencan lainnya, yaitu senior yang sekaligus mantan pacarnya dua tahun lalu.

Pukul lima sore Zhan memasuki rumah sambil bersiul riang.

"Dari mana saja kau?" tanya Yibo yang berada di ruang tengah sedang mengerjakan pekerjaan.

"Kencan," Zhan menjawab ringan sambil lalu menuju dapur, membuka kulkas, dan meneguk air putih dingin langsung dari botolnya.

"Dengan seniormu?"

Zhan menaruh botol yang sudah kosong ke atas meja. "Benar."

"Lalu Xianji?"

"Dia, kan, sudah punya Xifeng. Untuk apa aku mendekatinya lagi?"

Yibo menggeleng tak percaya. "Begitu mudahnya kau berganti teman kencan. Memang cinta monyet."

"Terserah Paman mau bilang apa." Ia menuju salah satu sofa di seberang Yibo dan menjatuhkan dirinya di sana. "Pokoknya sekarang aku punya pacar, dari pada Paman masih hidup sendiri."

"Hidupku bukan urusanmu," jawab Yibo acuh.

Zhan mendengus. "Paman belum tahu betapa indahnya memiliki kekasih."

"Aku tidak tertarik."

Zhan memajukan tubuhnya ke arah Yibo, dengan senyum jahil ia berkata, "Paman, mau kukenalkan pada seorang wanita, tidak?"

Seketika buku yang ada di tangan Yibo melayang ke atas kepala Zhan. "Jangan samakan aku denganmu."

Zhan mengaduh seraya memegangi kepalanya. "Ah, Paman, sakit, kan?" keluhnya. "Paman memang tidak punya selera anak muda. Sebenarnya Paman pernah pacaran tidak, sih?"

Yibo mendengus sinis. "Bukan urusanmu." Lalu kembali mempelajari buku di tangannya. "Lebih baik kau banyak belajar untuk persiapan ujian akhir."

"Itu nanti saja." Zhan mengeluarkan ponsel dan mulai terbenam ke dalam benda itu. Tampaknya dia mendapatkan pesan dari seseorang, mungkin pacar barunya, karena pemuda manis itu sedang mengetik sambil tersenyum.

Melihatnya, Yibo mendecak pelan dan menghela napas.

* * *

Keesokan harinya. Di gerbang sekolah.

"Zhan Zhan!"

Si pemuda manis berpaling dan tersenyum. "Xianji!"

Gadis itu berlari kecil menghampirinya, sementara sang bodyguard, Xifeng, mengikuti dengan wajah dingin.

"Xianji, aku duluan ke kelas."

Ucapan Xifeng mendapatkan anggukan kepala dari Xianji.

"Bagaimana kabarmu hari ini, Zhan Zhan?" tanya Xianji riang.

THREE LITTLE WORDS [END PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang