Enjoy! Have a good day!
⚠️ Sebelumnya, boleh minta waktunya sebentar ya. Tolong baca ini. Cast yang aku berikan cuma buat visualisasi. Not relate WITH THEIR REAL LIFE. Jadi tolong ya, jangan sampai ada kejadian yang tidak diinginkan.
Another World : Another Antagonist Figure
Bagian Dua Puluh Delapan - Pertanyaan Abstrak Tanpa Jawaban
Lapangan indoor cukup ramai dengan sorakan histeris dari siswi Airlangga yang duduk di tribun penonton. Tidak heran ketika jam olahraga dari kelas tokoh utama laki-laki akan mengundang perhatian dari perempuan yang ada di SMA Airlangga. Apalagi sekarang akan dilaksanakan pertandingan by one antara para most wanted di Airlangga. Antara Arsenio Mahendra dengan Raka Alexander. Tak ada angin atau bahkan badai, namun dua tokoh laki-laki utama dari novel "Time To The Moon" itu terlihat tengah bersaing. Entah memperbutkan apa. Syakira tidak tahu, dia hanya akan mengamati dari jauh.
"Capek?" tanya Karrel yang keluar dari area lapangan basket kemudian duduk di samping Syakira. Meluruskan kakinya dan bersandar manja di pundak Syakira yang sukses mendapatkan cubitan di pinggangnya.
"Berat." keluh Syakira menjauhkan pundaknya dari Karrel.
Karrel terkekeh pelan lalu tak sengaja matanya melihat satu botol air yang ada di tangan kembarannya. Karrel menatapnya sendu, dia tahu jika Syakira sebenarnya menyimpan rasa kepada Arsenio. Oke, bahkan Karrel pernah mencoba berbicara dengan Arsenio perihal kembarannya itu. Namun, Arsenio selalu saja bertanya siapa itu Syakira? Siapa? Siapa? Siapa? Muak rasanya ketika mendengar pertanyaan entah berapa ribu kali yang ditanyakan kepadanya. Karrel heran kenapa tidak ada yang benar-benar mengingat Syakira selain dia dan Regina? Apa Syakira sangat invisible?
"Buat gue?" tanya Karrel menunjuk botol di tangan Syakira dengan dagunya.
Syakira melihat botol minumnya dengan heran, dia tidak ingat membawa botol itu ke lapangan. Ah, kebiasaannya menjadi penggemar Arsenio yang membawa air mineral dan juga handuk saat jam pelajaran olahraga. Berharap suatu saat Arsenio akan meliriknya, sayangnya itu memang hanya menjadi harapan. Kenyataan bahwa ingatan tentang dia tidak pernah mampir di memori tokoh utama laki-laki itu membuat Syakira jengah sendiri dengan kebiasaannya. Bisa dibilang kebiasaan buatan penulis.
"Ambil ambil." ucap Syakira menyodorkan minumnya dan meletakkan handuk kecil yang dibawanya ke atas kepala Karrel hingga wajah berkeringat cowok itu tertutup handuk.
"Thanks." ujar Karrel kemudian mengacak rambut kuncir kuda Syakira.
"Lo capek nggak?" tanya Karrel ulang setelah meminum airnya dan mengusap wajah serta lehernya dengan handuk.
"Lo nggak lihat? Dari awal gue cuma duduk duduk Rel."
"Yang harusnya nanya itu gue." kata Syakira kemudian ikut meluruskan kakinya.
"Lo kan masuk asosiasi remaja apa itu namanya gue lupa?"
"Apa? Remaja apa?" tanya Syakira sinis, perasaannya tidak enak kepada Karrel.
"Remaja jompo." kata Karrel kemudian tertawa dan berlari menjauh dari Syakira. "Gue beliin kudapan dulu." ujar Karrel pada Syakira yang menatap nya dengan mulut terbuka.
Suara Karrel bahkan terdengar datar saat mengucapkan kalimat itu, Syakira ingin heran tapi memang karakter Karrel yang dari awal dibuat dingin. Katanya cowok cool. Bukannya cool, bagi Syakira sosok Karrel malah terlihat cringe karena sering membuat lelucon dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Another Antagonist Figure
Novela Juvenil[Harap follow sebelum membaca] Welcome to my new story guys. Kamu bisa membaca cerita ini selagi On-Going. Enjoy guys! I'll do my best. Setelah menemukan novel yang ada di bawah tempat tidurnya, Syakira sadar bahwa takdirnya sudah ditentukan. Dia a...