Absurd Quintuplets (7)

47 14 11
                                    

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi🤍
Tetap jaga iman dan imun🤍

Happy Reading!

***

Raiden tak sengaja melihat Nala sedang duduk sendirian di dekat lapangan bola basket membuat lelaki 17 tahun itu langsung menghampirinya. Senyuman termanis yang dimiliki olehnya pun sudah terukir di wajah Raiden. Nala tersentak ketika ada seseorang yang duduk di sampingnya membuat gadis itu langsung menoleh, melihat Raiden ia malah mengembuskan napas panjang.

"Bisa kasih jarak?" tanya Nala membuat Raiden menyatukan alisnya karena heran.

"Kamu duduknya, bisa ngasih jarak dari aku nggak?"

Raiden tersenyum malu lalu memberikan jarak antara duduknya dengan Nala. Nala kembali fokus kepada ponselnya.

"Nala."

"Kenapa?" tanya Nala acuh tak acuh.

"Katanya, kamu mau pindah ke Makassar, ya?" tanya Raiden membuat Nala menoleh ke arahnya lalu mengangguk.

Nala memang tidak menggunakan lo dan gue di sini karena Nala bukan asli Jakarta. Ia berada di Jakarta ini baru setahun. Raiden yang tahu hal tersebut memutuskan tidak menggunakan sapaan lo dan gue terhadap Nala.

"Kenapa?" tanya Raiden dengan nada tersirat sedih.

"Kenapa kamu harus tahu alasannya?" tanya Nala balik dengan pandangan heran.

"Iya, nggak pa-pa sih, Nala. Setidaknya, kamu kasih tahu aku."

"Kamu tidak se-spesial itu, Raiden."

Nala menjelaskan posisi Raiden membuat Raiden bergeming. Memang, Raiden sudah menaruh hati kepada gadis cuek tersebut. Meskipun cuek, Nala tetap adem bila dipandang bagi Raiden. Itu yang menjadikan Raiden suka kepada gadis pemilik nama Naladhipa tersebut.

"Kalau gitu gimana kita pacaran?"

Nala hanya diam membisu membuat Raiden kembali melanjutkan ucapannya. "Biar aku menjadi spesial di hati kamu," timpal Raiden.

"Aku seorang muslim, Raiden," ucap Nala membuat Raiden malah mengerenyit heran.

"Iya, aku tahu kamu muslim dan aku juga muslim. Berarti kita seagama, Naladhipa."

"17:32."

"Maksudnya?" tanya Raiden yang masih heran.

Nala menghela napas lalu menatap Raiden dengan malas. Tidak akan Nala biarkan Raiden menjadi pacarnya dan merusak tittle jomblonya sejak lahir. Nala hanya mau lelaki yang satsetsatset yang mengajak menikah bukan pacaran.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."

Raiden langsung terdiam mendengar ucapan dari Nala. Lelaki itu sudah menebak bakalan ditolak oleh gadis pujaannya. Namun, rasanya tetap saja sakit.

"Maaf, Raiden, perempuan mahal tidak bisa diajak ke dalam hubungan maksiat," ucap Nala kemudian bangkit dari duduknya dan perlahan meninggalkan Raiden yang masih bergeming dengan bola mata berkaca-kaca.

Sedangkan di sisi lain, tak jauh dari sana. Terlihat, empat kembaran dari Raiden melihat kejadian tersebut sedari tadi. Memang setelah makan, mereka langsung mencari Raiden dan bertemu di sini.

Denyut jantungku berdebar
Terasa indahnya
dunia ini kita yang punya
Akulah mataharimu
Kaulah kekasihku
Kita kan bersama selamanya

Raindra langsung menoyor kepala Rayya ketika gadis itu malah bernyanyi lagu viral belakangan ini.

"Lagunya nggak sinkron sama kejadian barusan, Rayya," ucap Raindra ketika Rayya melayangkan protes.

Absurd Quintuplets (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang