3

22 5 0
                                    

Selang beberapa waktu muncul laki-laki memasukki ruangan tersebut.

"Ya! Kok kamu yang dateng?" Tanya Baekhyun kepada laki2 tsb

"Bos hari ini tidak masuk, lagipula bukankah biasanya aku yang menjelaskan kepada karyawan baru?" Tanya laki-laki itu kepada baekhyun.

"Ya, iya juga. Entah kenapa tadi suho hyung menyuruh dia yang melakukan tour kantor. Mungkin dia abis melakukan kesalahan lagi, baiklah. Jimin, tolong kau jelaskan kepada nona ini dengan baik. Aku percayakan kepadamu." Kata Baekhyun.

"Baik, hyung. Mengenai kontrak kerja apakah sudah kau jelaskan?" Tanya Jimin.

"Sekalian kau jelaskan saja padanya. Dia akan satu tim dengan lalisa" Kata baekhyun seraya meninggalkan Jimin dan Jennie.

"Bukan kah itu tugas mu hyung?" Tanya Jimin.

"Sudah lah kerjakan saja. Aku tinggal dulu." Kata baekhyun meninggalkan Jennie dan Jimin.

"Selalu saja, gaji buta. Huh!" Jimin mencibir lalu membaca kontrak yang baru saja di tanda tangani oleh Jennie.
Jimin menjelaskan mengenai aturan yang ada di kantor tersebut sambil berkeliling memperkenalkan tiap ruangan.

The Kim's merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. The Kim's adalah perusahaan keluarga Kim, dengan CEO Kim Suho dan wakilnya adalah adik dari Kim Suho.

"Kalau baekhyun hyung adalah bertanggung jawab atas karyawan, dia sahabat dari adiknya CEO sehingga suka semaunya saja kalau bekerja." Jelas Jimin sambil mendengus. Jennie hanya menggangguk.

Jennie beruntung sekali, di hari pertamanya interview dan langsung diterima untuk bekerja. Jennie berhutang pada Jisoo. Jennie tidak satu tim dengan Jisoo, karena Jisoo berada di Tim Marketing.

"Oppa! Kau dicari sama Bos CEO!" Ujar salah seorang perempuan berponi dengan tubuh tinggi kurus dan cantik.

"Baiklah.. Nona Jennie, ini ruanganmu ya, aku tinggal dulu. Lalisa tolong kamu bantu Jennie." Kata Jimin seraya meninggalkan Jennie.
.
Sudah seminggu semenjak Jennie bergabung di perusahaan The Kims, sudah seminggu pula Jennie berbagi ruangan dengan Lalisa, Jennie dan Lalisa semakin akrab.

"Sudah seminggu bos wakil tidak nampak, apakah waktunya aku mengajukan cuti?" Kata Lalisa kepada Jennie. Lalisa dan Jennie berada di cafetaria untuk beristirahat.

"Ya! Lalisa. Siapa yang akan mengizinkan kau untuk cuti?" Tanya Baekhyun tiba-tiba.

"Oppa, aku belum pernah mengajukan cuti selama bekerja disini, tolong lah. Lagipula sekarang sudah ada eonni Jennie yang akan membantuku jjika aku cuti." Kata Lisa pada Baekhyun.

"Kau ajukan saja ke CEO." Kata Baekhyun sambil mengambil toppoki punya Lisa.

"Ya, Oppa!!!! Bukankah pengajuan cuti diajukannya ke kamu?" Tanya Lalisa sebal namun Baekhyun berlalu begitu saja.

"Apakah Baekhyun Oppa selalu bersikap seperti itu?" Tanya Jennie pada Lalisa.

"Iya, betul. Dia selalu bersikap semaunya. Karena Bos Wakil itu sahabatnya sedari kuliah. Asal kau tau saja, perusahaan ini seperti perusahaan keluarga. 80% pemegang jabatan disini adalah teman dari CEO atau pun wakil CEO. Aku pun tidak paham" kata Lalisa pada Jennie. "Seperti kau yang masuk sini melalui Jisoo Eonni."

Jennie mengangguk paham.
"Kau masuk kesini melalui orang dalam perusahan juga?"

"Tidak juga, pacarku teman dari salah satu orang di kantor ini. Aku mengetahuinya dari pacarku. Mungkin karena aku bukan melalui orang dalam kali ya, jadi pekerjaan yang dibebankan kepadaku menjadi banyak sekali." Kata Lalisa.

"Sekarang sudah ada aku, Lisa ya" kata Jennie sambil tersenyum manis. "Oiya, wakil bos itu siapa dan kemana dia?"

"Entah lah, dia memang suka menghilang seperti itu. Kalau nanti sudah masuk pasti akan dihabiskan oleh kakaknya." Kata Lalisa sambil merebahkan kepalanua diatas meja.

.
Hari ini Jennie pulang sendiri karena Jisoo dijemput oleh pacarnya, berhubung besok weekend Jennie memilih untuk tidak langsung pulang melainkan menyendiri di rooftop kantor menikmati angin di sore hari. Suasana si rooftop kantor masih ramai karyawan, menghabiskan waktu sebelum berlibur.
Jennie membuka handphonenya, notif 5 missed calls hari ini dari Mark. Jennie baru membuka pesan yang dikirimkan Mark.

Sejak Mark pergi untuk melanjutkan studinya Jennie tidak pernah mengirimkan kabar tentang dirinya, atau pun keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak Mark pergi untuk melanjutkan studinya Jennie tidak pernah mengirimkan kabar tentang dirinya, atau pun keluarganya. Jennie tidak ingin membebani adiknya disana.

Jennie kembali meneteskan air mata mengingat Mamanya yang sampai detik ini juga belum memberikan kabar. Jennie menatap awan yang begitu indah, berwarna oranye, tanda sunset akan tiba.

"Apakah Mama dan Papa juga melihat fenomena langit sore seperti ku dengan nyaman?"

.
"Awan yang tadinya putih berubah orange, lalu sebentar lagi akan berubah gelap. Ibarat Hidup selalu berputar, perputaran hidup juga kadang tidak sesuai dengan keinginan kita." Kata seseorang disamping Jennie secara tiba-tiba. Jennie menoleh sambil mengusap air matanya.

Pria itu tersenyum, lalu meninggalkan Jennie. Jennie memperhatikan langkah pria tersebut hingga tiba-tiba..

*Bruk*

Jennie segera berlari ke pria itu, dipegangnya dahinya.
"Kau..."

.

Halo, makasih ya yg udah baca sampai ke part ke 3, ada yang baca gaksih? Kalau ada leh bgt saran & masukannya hehehehe. Bcs w new bie bgt neh 😂

The CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang