24. 🌵Naik Jabatan🌵

80 22 4
                                    

Cukup sulit untuk Arki memiliki kesempatan pulang bersama Mika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup sulit untuk Arki memiliki kesempatan pulang bersama Mika. Mika selalu saja membawa sepedanya ke sekolah, dan Mika lebih dulu pulang dari Arki. Saat ke parkiran sepeda Mika setiap pulang sekolah sudah tidak ada wujudnya.

Namun, hari ini Arki tak membiarkan dirinya kehabisan akal. Kebetulan sekali, sepeda Mika masih nangkring di samping motornya. Arki menoleh kesana-kemari, berharap Mika tidak cepat-cepat muncul.

Dengan jahilnya, Arki mengeluarkan angin dari ban sepeda itu sampai bannya kempes. Tak lupa, Arki pun melepaskan rantai sepedanya. Ia tersenyum puas melihat wujud sepeda Mika sekarang.

Arki segera duduk di motornya dan memakai helm. Ia berlagak tidak tahu apa-apa saat Mika datang dan merengus kesal saat melihat ban sepeda motornya.

"Yahhh, kok bisa kempes? ... Rantainya juga copot?" Seketika Mika menoleh pada Arki. Ia langsung tahu siapa pelakunya. "Lo yang kempesin sepeda gue, 'kan?" tuduhnya.

"Bisa-bisanya lo nuduh gue yang udah suka sama lo dengan tulus." Arki berkata dengan tampang kecewa yang dibuat-buat.

"Tapi gak mungkin ban sepeda gue kempes kalo gak ada orang yang bocorin bannya."

"Yaudah, dari pada lo ribut atau nyari pelaku yang kempesin ban sepeda lo, mendingan pulang bareng gue aja," saran Arki. Ia memberikan satu helm biru yang baru saja dibelinya kemarin lusa. "Nih, pake helmnya. Masih baru, gue beli khusus buat lo."

Mika memandang curiga pada Arki, ia masih yakin cowok itu pelakunya. Namun, sesaat kemudian Mika sedikit terenyuh oleh helm biru itu. Ternyata Arki benar-benar membeli benda itu untuknya.

"Cepetan pake!"

"Kalo gue ikut sama lo, sepeda gue gimana?"

"Nanti gue suruh orang buat ambil, sekalian dibawa ke bengkel dulu."

Meskipun sudah Arki yakinkan, Mika tetap membiarkan helm itu menggantung di tangan Arki. Hingga membuat sang pemiliknya berdecak kesal. "Cepetan, Comel! Lo masih punya kerjaan satu hari lagi."

"Loh? Bukannya masih ada sisa 2 hari lagi?"

Arki menghela napasnya. Karena Mika terlalu lambat, lantas ia memasangkan helm itu di kepala Mika dengan tangannya sendiri. "Hari ini terakhir. Satu hari lagi gue anggap bonus, karena gue mau jual peliharaan gue."

Mika melebarkan bola matanya dengan terkejut. Saking terkejutnya mendengar keputusan Arki, ia tak menyadari hal manis yang cowok itu lakukan sekarang. Arki menautkan tali helmnya, dan mulai merapikan anak-anak rambut Mika.

"Seriusan mau lo jual?"

"Iya, gue gak dibolehin terlalu fokus lagi sama kesayangan-kesayangan gue."

PUK!

"Akh!"

Arki dengan semena-mena memukul helm bagian atas Mika, sampai kepala cewek itu terhentak dan menimbulkan erangan dan rengusan kesal di wajah manis itu.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang