gxg
Sendiri
Gelap
Sunyi
Senyap
Yang dirasakan seorang gadis, setelah beberapa jam yang lalu ditinggal sang kekasih.
Terduduk di lantai, badan yang begitu lemas menyandar ke dinding kamar, menatap ke depan, ke arah kasur yang masih berantakan. Mengenang apa saja yang pernah dilaluinya bersama sang kekasih di tempat itu, saat hubungan mereka masih terjalin indahnya.
Memori otaknya kembali berputar ke masa indah yang terindah, dimana mereka berbaring sebelahan di atas kasur, menatap ke atas langit kamar dan tangan saling bertautan. Mengungkapkan mimpi masing-masing, membicarakan soal masa depan yang belum pasti, pembicaraan yang dilakukan dari hati ke hati.
"Kamu tau, aku ingin sekali mempunyai butik sendiri, yang semua isinya adalah hasil rancanganku. Dari gambar desain, cari bahan dan menjahitnya. Kalo kamu, mimpi kamu apa nanti jika sudah lulus?"
"Hmm... palingan cari kerja di restoran atau hotel."
"Apa tidak mau membuka restoran sendiri?"
"Tentu. Impian setiap chef adalah mempunyai restoran sendiri. Sama sepertimu, aku juga ingin menyediakan menu dari resep yang ku buat sendiri. Sebelum itu, aku mesti banyak mencari pengalaman kerja di tempat lain dan banyak belajar dari chef-chef jenius lainnya. Menciptakan berbagai resep makanan yang berkualitas. Tidak hanya enak, tetapi juga mempunyai cita rasa kuat, sehingga yang memakannya tidak dapat menemukan rasa di tempat lain. Dan semua itu tidaklah mudah."
"Aku yakin kamu pasti bisa"
"Aku yakin kita pasti bisa meraih mimpi-mimpi itu. Kamu punya butik sendiri dan aku punya restoran sendiri."
"Bagaimana kalo kita menyewa satu bangunan, setengah buat butikku dan setengahnya lagi buat restoranmu."
"Boleh. Bangunan bertingkat 2. Lantai atasnya buat butik kamu dan lantai bawahnya buat restoran ku. Kalo perlu kita sewa yang bertingkat 3."
"Bangunan tingkat 3 buat apa? Buat narok stok barang?"
"Bukan, sayang... Buat kita... Buat tempat tinggal kita."
"Kamu tau, kenapa aku menyukaimu?"
"Tau dong. Aku cantik, menawan, rupawan, tiada lawan"
"Ish..."
"Aww... Kebiasaan nabok deh"
"Narsisnya gak pernah hilang-hilang."
"Memangnya kenapa kamu suka sama aku selain yang ku bilang tadi?"
"Kamu itu selalu selangkah ke depan memikirkan tentang kita... Contohnya kontrakan ini. Daripada kita kosnya sendiri-sendiri, kamu lebih milih ngontrak sebuah rumah. Biar kita lebih leluasa melakukan apapun..."
Cuph
"Kamu sendiri kan tau, hubungan kita ini masih tidak lazim di masyarakat pada umumnya. Aku hanya tidak mau kamu mendengar cemoohan dari mereka, aku tidak mau kamu mendapat perlakuan buruk dari mereka, aku tidak mau..."
Cuph
"Udah... Kita udah pernah bahas ini panjang lebar. Asal kamu tidak pergi ninggalin aku... aku juga tidak akan pergi ninggalin kamu. Aku akan selalu ada di sampingmu apapun yang akan terjadi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Songs From The Heart (Jensoo)
FanfictionCeritanya ya... berdasarkan sebuah lagu Lagunya ya... suka-suka saya Sayanya ya... suka jensoo Jensoonya ya... udah cere 😔