DS 24

4.7K 839 45
                                    

***

Johnny, Jaehyun, Lucas, Jeno, dan Sungchan berlari di lorong perusahaan keluarga Tan. Mereka dapat pesan dari nenek mereka jika kakek mereka saat ini datang ke keluarga dengan penuh amarah.

"Dimana Tuan Lee Daewon saat ini berada?" tanya Johnny.

"Ada di ruang pertemuan, mari." Mereka segera naik ke ruang pertemuan, dimana saat mereka sampai di sana, mereka melihat para pegawai yang panik memisahkan dua orang baya yang sedang berkelahi.

"HARABEOJI!!" Jaehyun segera memisahkan sang kakek dengan Tuan Tan dibantu Jeno. Jangan salah, kakeknya ini meski sudah berumur tenaganya masih sangatlah kuat, jika kau menatap kakek Daewon kau tidak akan pernah menyangka jika pria itu sudah masuk usia tujuh puluh.

"SIALAN KAU JU-LONG! BERANI SEKALI KAU MENYEWA ORANG UNTUK MENCULIK DAN MELUKAI PARA MENANTUKU! AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU!" teriak Daewon penuh amarah.

"Aku bersumpah akan melenyapkanmu dan keluargamu yang menjijikkan!" desis Daewon.

"Buktimu tidak cukup kuat, bagaimana kau bisa menyimpulkan itu aku? Bisa saja kalau itu bukan aku!" saat Tan Ju-long ingin menyerang, suara tawa khas dari Lysander terdengar.

"Nana?!" kaget para suaminya yang tidak menyadari kehadiran sang istri, mereka terlalu fokus pada kakek mereka.

"Ambil ponsel Tuan Tan Ju-long." Sofanor (Soobin) segera meraih ponsel itu dan membukanya.

"Bukti panggilan masih ada." Wajah Tuan Tan Ju-long memucat saat mendengar itu. Lysander bangun dari posisi duduknya dan mendekati pria tua tersebut.

"Tuan Tan Ju-long, untuk ukuran penjahat, Anda sangat ceroboh. Jangan salahkan saya jika besok perusahaanmu bangkrut, seluruh barang mewahmu, termasuk mansion milikmu dan milik putra sulungmu akan disita bank, tolong ingat Anda masih punya hutang pada bank." Sofanor mengeluarkan bukti hutang dari pihak bank dimana Tuan Tan berhutang, itu surat resmi, terdapat cap resmi bank tersebut.

"Batas waktu pembayaran hanya sampai besok, jika sampai besok Anda tidak segera, jangan salahkan kami atau pihak bank yang membuat Anda bangkrut seketika." Ujar Lysander dengan tenang, seringai mengerikan tercipta di bibir manisnya.

"Tuan Tan, jangan dikira saya Lee Jaemin yang dulu, yang hanya berlindung dan pasrah, saya, Lee Jaemin yang sekarang, justru akan balik menyerang siapapun yang berani mengusik keluarga Lee. Ingat itu!" saat mereka hendak pergi, Daewon yang sudah lepas dari Jaehyun dan Jeno dia menatap ke arah Tan Ju-long yang hanya bisa membeku di tempat.

"Kalau kau mau bangkrut dan hancur, jangan seret anak kedua dan anak bungsumu, bawa saja anak sulungmu yang sama tidak bergunanya sepertimu. Lepaskan anak keduamu dan anak bungsumu. Jangan sentuh mereka! Sampai aku tahu kau menyeret kedua anak itu juga, aku benar-benar akan menghancurkanmu." Daewon pergi dari sana bersama para cucunya juga cucu menantunya.

"Sofanor, minta tiga orang anak buahmu untuk mengawasi mereka." Sofanor mengangguk.

***

"Harabeoji tidak takut sakit pinggang? Bagaimana bisa kalian bertengkar seperti tadi." Keluh Lucas.

"Diamlah, harabeoji begini juga karena kalian! Kalau kalian lebih berguna dan lebih tegas pada para mantan kalian, tidak akan seperti ini juga kejadiannya. Eomma kalian sampai diculik, kalau tidak karena bantuan Nana, sudah tidak tahu bagaimana nasib keenam ibu kalian." Lucas langsung diam saat mendengar itu, dia satu mobil dengan Daewon dan Lysander.

"Kalau harabeoji di sini, halameoni dengan siapa?" tanya Lucas merubah topik, Daewon yang tahu cucunya itu mengalihkan topik hanya geleng kepala.

"Dengan S-Somi? Benar bukan namanya?" Lysander mengangguk.

"Siapa itu?" tanya Lucas heran, karena merasa tidak pernah mendengar nama itu.

"Wanitaku." Jawab Lysander dengan santai, membuat Lucas yang duduk di depan bersama supir tersedak ludah sendiri.

"Jaemin?!" Lysander menatap malas ke arah Lucas.

"Kau pikir hanya kau saja yang bisa punya wanita, huh?" balas Lysander pedas, Daewon hanya tertawa mendengar itu.

Saat mereka sampai di rumah sakit, Lysander segera berjalan dengan riang menuju kamar rawat para mertuanya. Di sana ternyata ada Asher dan Xavier, Shreya (Somi) menunggu di luar kamar.

"Bagaimana tadi?" pertanyaan itu yang Lysander dengar dari Shreya (Somi) pada Sofanor (Soobin) sebelum dia masuk ke dalam.

"Hyung" sapa Lysander dengan ceria.

"Bagaimana tadi?" tanya Heeyoung.

"Ju-long sempat mengelak, tapi bukti telpon ada, sebelum cucu-cucu itu datang, rekan Nana membawa kami dulu ke bank, sehingga kami bisa melihat bukti transaksi itu, sedikit sulit tetapi entah apa cara Nana membuat si petugas mau menujukkannya. Kami datang kesana dengan tujuan membawa bukti asli bukan hasil hack, dia tadi saat tahu itu diam tidak berkutik namun sekejap ia mengelak, dan karena kesal aku menghajarnya, lalu para cucu itu datang, dia tetap mengelak tidak pernah menghubungi orang yang menjadi penculik para menantu. Tapi setelah ponselnya didapatkan, bukti telpon itu masih ada." Cerita Daewon.

"Kalian, masih mau mengelak lagi dan masih mau beralasan mantan kalian adalah yang terbaik?" tanya Xavier pada Johnny, Jaehyun, Lucas, Jeno, dan Sungchan.

"Aku tidak punya mantan." Ujar Sungchan.

"Mantanku sudah meninggal." Ujar Johnny. Sedangkan Lucas dan Jeno hanya bisa menunduk. Mereka tahu cepat atau lambat mantan mereka juga akan terseret kasus.

"Tinggal menunggu keluarga Cho bergerak." Kekeh Lysander.

"Sudah tidak usah dipikirkan, tadi dokter datang dan mengatakan keadaan Daehan sudah berangsur membaik, tapi tetap dia harus dirawat beberapa hari sampai benar-benar bisa dikatakan sembuh oleh dokter." Ujar Heeyoung yang membuat para anak Lee Daehan itu menghembuskan nafas lega, bersyukur ayah mereka sudah mulai membaik.

"Apa saat di sana tadi kau ikut membantu atau malah membuat keributan sendiri?" tanya Asher pada adik iparnya.

"Tentu saja aku duduk manis menonton para kakek berkelahi." Ujar Lysander dengan senyum polosnya.

"Dia memang hanya duduk menonton dan mengompori."

"Itu memang Lysie sekali."

_TBC DS 24_

[ALL X JAEMIN] Different SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang